Dentum detakan ini tak terelakkan.

Aku lelah mengendalikannya. 

Aku gamang sekaligus dilema. 

Rasa apakah ini?

Aku ingin terlepas. 

Namun, sulit!

Kamu selalu saja hadir, disini.

Kamu selalu saja ada, di depanku, nyata.

Bukan lagi bayang semu, kamu nyata, tegap dihadapanku.

Lalu, bagaimana aku harus mengelakkan diri ini?

Jika boleh memilih, aku ingin terlepas saja. 

Aku ingin terbebas saja.

Dan, pergi...

Ini ditulis saat benar-benar gamang, ingin beranjak namun tertahan.
Pengen teriak dan berlalu begitu saja.
Lapak saran dan kritik masih dibuka kok.
Selalu ditunggu yaaa....

21 - 06 - 2018

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Na_NarayaAlina