Teristimewa

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Kau yang teristimewa

Selalu memberikan apa yang terbaik.

Kau yang teristimewa

Selalu menghadiahkan apa yang menjadi kebaikan.

Untuk kami, untuk kita.


Hari itu, sangatlah istimewa.

Hari yang selalu aku nantikan untuk aku dapatkan.

Kau berikan dengan cuma-cuma tanpa sepengetahuanku

Kau siapkan semua dengan rinci.


Dengan tubuh yang sudah tak sehat, kau memaksakan diri.

Dengan tangan yang selalu bergetar dan keringatpun terus bercucuran.

Kau masih memaksakan diri, demi hari spesialku itu.

Aku melarangmu, tak ingin kau kembali jatuh sakit.

Aku menghalangimu, kau bilang tak apa-apa.


Aku mencoba untuk menggagalkan keinginanmu, namun tekadmu kuat.

Kau bilang, kakak akan membantu.

Aku tak paham dengan inginmu itu.

Aku masih tak mengerti dengan maksudmu.


Hingga...

Kakak memaksaku segera pulang.

Diambang pintu kau duduk disana.

Menyambutku, menarik tanganku, mengecup kedua pipiku.

Selamat ulang tahun nak, semoga sukses, sehat dan segera menemukan jodohmu.

Sebait doa itu terucap dengan pelan ditelingaku.

Nasi tumpeng dan beberapa perangkat lainnya sudah tersaji.


Itu semua, tepat dua tahun yang lalu kau lakukan.

Perayaan hari kelahiranku katamu.

08-08-2016 kau memberiku kado paling istimewa.

Hal yang sangat ingin aku dapatkan untuk pertama kalinya.

Dan, menjadi yang terakhir kalinya.


Karena di tahun berikutnya tak ada lagi dirimu.

Itu kenangan pertama dan terakhirku dihari istimewa itu.

Dulu, bahkan ingat saja tak pernah.

Itu spesial karena takkan pernah terulang, takkan tergantikan, dan takkan terjadi untuk ke dua kalinya.


Hari ini, tepat di hari dua tahun yang lalu.

Inginku saat pulang, kau sudah di ambang pintu seperti dua tahun lalu.

Ternyata semu, tak ada lagi dirimu.

Aku janjikan satu hal saja, hari itu milikmu dan bapak saja.


Hari itu, hari 08-08-1988 kau memilikiku sepenuhnya.

Hari itu, hari 08-08-2016 kau memberikan kado istimewamu untukku.

Hari itu, hari 08-08-2017 kau tak ada lagi, hanya ada bapak disampingku.

Hari ini, hari 08-08-2018 kau dan bapak tak lagi menemaniku, menyisakan kenangan untukku.


Dan...

Hari ditanggal itu untuk selanjutnya, aku pastikan hanya milikmu, dan milik bapak seorang.

Biarkan aku mengenang saja.

Biarkan aku menggunakan kesalah pahaman untuk itu.

Hari itu cukup bagimu dan bapak saja.

Tak ada yang lainnya.

Biarkan aku menggunakan hari lainnya saja.

Karena hari itu hanya untukmu dan bapak saja.



#Latepost

Tentang sebuah rasa, kenangan dan hari yang takkan pernah lagi terulang.
Hari bahagia, istimewa, untuk pertama dan terakhir.

08-08-1988 / 08-08-2018

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Na-NarayaAlina

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro