Terabaikan!

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Aku tak menuntutmu macam-macam.
Aku tak inginkan macam-macam.
Aku tak ada niatan untuk macam-macam.
Aku...
Aku hanya terdiam dalam diam.
Aku hanya termangu dalam diam.
Aku hanya tergugu dalam diam.

Jujur, aku lelah menjadi yang terbaikan.
Aku sudah sampai pada ambang batasku.
Aku ingin lepas, tapi tak ingin menyerah.
Aku ingin bebas, tapi tak ingin pasrah.
Aku, hanya ingin kan kau tak lagi abaikan keberadaanku.

Bolehkah aku meminta?
Aku hanya ingin meminta satu hal.
Tolong! Tolong berikan aku luka yang langsung terlihat dan nyata sakitnya.
Jangan hanya kau beri luka kasat mata, tak terlihat namun cukup untuk membunuhku secara perlahan.
Kau tahu? Itu sangat menyiksa dan menyesakkan.
Jika kau tak mampu memberikannya, kemarikan, berikan aku bilah pisau biar aku saja yang menghujam jantungku sendiri.
Dengan begitu, kau tak perlu mengotori tanganmu.

Ini batasku, berkali-kali menjadi yang terabaikan membuatku paham sakitnya melebihi luka yg terlihat.
Apalah arti murkaku dan amarahku, karena semua itu akan sirna cukup dengan satu senyumanmu.

Kau hadir
Kau melukai
Kau pergi
Kau datang mengobati
Kau pergi lagi
Kau datang melukai lagi
Tak pernah sembuh luka ini
Selalu begitu
Muak sudah diri ini
Maka aku minta bilah pisau itu untuk mengakhiri saja.
Kau sudah puas bukan?
Aku harap sudah.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
Na_NarayaAlina
06 Mei 2018

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro