🎸. O8

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng









setelah kembali dari perjalanan yang melelahkan, teman - teman jennie memutuskan untuk istirahat di rumahnya.

capek juga kaki dari tadi jalan sana jalan sini mulu.

"malu - maluin aja tadi lu shi! coba aja lu gak ikut tadi." yerin mendengus sebal lalu mendudukkan dirinya di sofa single di rumah jennie.

"mana yang kena getahnya gue lagi." lanjut jun. dia kesal saat hoshi salah menempel poster yang berakhir mereka di marah habis - habisan.

parahnya lagi poster yang di pegang sama jun itu di robek - robek sampai potongan kecil - kecil. mereka kesal lah.

karena gak bisa ngeluapin amarah di depan orang yang memarahi mereka, mereka malah memarahi pelaku yang membuat kerusuhan.

siapa lagi kalau bukan, hoshi.

hoshi menggaruk kepalanya, sungguh ia tak menginginkan itu terjadi, tapi itu sudah terjadi.

percuma dia bukan penjelajah waktu.

"gapapa kan ya? kita udah banyak nempel poster kan?" tanya hoshi.

"banyak palamu! kita baru nempel beberapa." woozi ikut menyahut karena yang dikatakan hoshi tidak benar.

"lagian kan ini pensi, cuma dimeriahkan sama sekolah kita sama sekolah sebelah juga kan? nah ngapain bawa warga ke sekolah kita?" tanya hoshi, mereka semua diam mendengarkan hoshi berbicara.

mereka juga tampak berpikir, itu memang pensi apa harus masyarakat juga menontonnya? lagian ini juga acara sekolah,

bukan acara hiburan masyarakat.

"pensi ini dalam memeriahkan ulang tahun sekolah. kenapa sekolah lain juga memeriahkannya? sampai buat poster segala." celetuk hoshi.

jun diam, bukannya tidak tau. ia sedikit kesusahan bagaimana menjelaskan kepada teman - temannya. menurutnya usul hoshi ada benarnya juga.

"kita kan gak tau apa yang bakal dilakuin. kita ngikut aja, selama kita ngikutin gak ada salahnya kan bantu." ucap jennie menegak minuman di tangannya.

ia juga menyiapkan beberapa minuman dan camilan untuk temannya. sudah tau bakal merengek minta jatah.

"bukan gitu shi, tapi lu juga bener sih. gue sebagai anggota kan ngelaksanain aja." garukan tengkuk membuat jun semakin bingung menjelaskan.

ia bukan ketua osis, ia hanya anggota osis yang melaksanakan perintah dari ketua dan guru lainnya.

penjelasan yang di berikan oleh ketua osis dan panitia juga tidak terlalu jelas bagi jun yang mendengarkan tadi.

tapi jun mendengar beberapa percakapan panitia dan ketua osis saat berbincang. ia tidak sengaja, bukannya menguping.

fungsi telinga adalah mendengar, jadi wajar saja.

"hoshi emang bener, tapi gue gak belain lu shi." yerin memberi peringatan sebelum hoshi berteriak kencang mengucapkan terima kasih kepadanya.

wajah hoshi menjadi asam kembali saat jari telunjuk yerin terangkat ke arahnya. "sekarepmu rin."

karena tidak ingin ikut campur dan berakhir ia disalahkan, lebih baik dia diam menikmati camilan dan minuman yang di berikan jennie.

"gue gak belain siapapun, tapi hoshi bener. maksud dari banyak poster sama partisipasi sekolah lain itu maksudnya gimana?"

"dengerin gue," suruh jun, mereka menuruti dan mencondongkan sedikit wajahnya ke arah jun.

kecuali hoshi, masih mode ngambek.

"tadi gue denger beberapa percakapan ketua osis sama panitia sih. gue gak nguping, gak sengaja denger tepatnya." jelas jun.

jennie ingin bersuara tapi tidak jadi karena jun telah memperjelasnya.

"yang gue denger tuh cuma dikit, gimana ya? katanya ya, ini tuh kaya perlombaan gitu. gue juga gak tau konsepnya kaya gimana, makanya sekolah kita kerja sama sama sekolah bang taehyung."

woozi mengernyit, otaknya bilang, 'emang ada ya konsep kaya gitu.' tapi hatinya bilang, 'mungkin ada.'

nah loh, nambah beban pikiran aja.

"aneh tau gak. emang ada lomba pensi?" celetuk jennie dan mendapat persetujuan dari jun. "bisa jadi." jun menepuk tangannya setuju.

"yang gue denger hadiahnya tuh, beasiswa ke luar negeri bagi yang berprestasi, fasilitas lengkap yang dibiayai pemerintah."

wah, gak main - main bray!

"di pungut biaya gak?" tanya yerin, jun menggeleng. "enggak. fasilitasnya dibiayai sampai kepala sekolah pensiun atau keluar. kalo ganti, mungkin gak bakal dapet lagi. sama kaya beasiswa juga."

"yang dapet kedua belah pihak sekolah?" jennie khawatir banget, kesempatan bagi dia mendapat beasiswa sangat memungkinkan. tapi jika jatuh pada satu pihak saja, hilang sudah harapannya.

"kalo itu gue nggak tau jen. dengernya dikit doang." ucap jun, dan iya dia tak sampai mendengar semua.

"kenapa gak nyari informasi dari ketua osis atau panitianya jun." usul yerin, ya biar jelas aja gitu. biar gak setengah - setengah.

woozi tersedak dengan minumannya, kalau jun malah mikir dulu.

"eh, ji lu gak papa?" tanya jennie. woozi menggeleng pelan lalu membersihkannya sisa minuman yang tertempel di sekitar bibirnya. "nggak papa jen."

hoshi? dia masih diam, lebih baik dengerin aja dulu baru beropini nanti.

"bisa sih, bisa. tapi susah ngomongnya. lagian siapa sih yang ngusulin mereka jadi ketua sama panitia?!" kesal jun karena mereka berdua tidak becus untuk di ajak bicara.

"taeyong sama minhyun?" ucap hoshi. kali ini dia ikut menyuarakan satu suara.

"iya, ga bisa yang humble dikit napa. bisa di ajakin bicara, lah ketuanya udah serasa ngomong sama tembok. kalo minhyun sibuk banget, ga tau deh ngapain itu." kesal jun, salah satu dari mereka tak ada yang bisa diandalkan.

jennie meremas poster di tangannya dan meletakkan di meja. "kenapa gak nanya sama kelas sebelah aja? kaya abang gue tuh."

"boleh juga, tapi bang taehyung bukan osis. dia gak tau apa - apa kaya kalian." mereka tersentak mendengar nama kalian.

ga bisa marah juga sih, karena jun benar mereka gak tau apa - apa tentang yang lainnya.

hoshi menghentakkan kaki dan mencondongkan badan ke arah mereka.

"kita tanya wonwoo! dia kan wakil ketua osis."








taeyong ( ketua osis ) and minhyun ( panitia )








note ;

kalian bingung? sama aku juga kok. .

© PLANETSBOW-, 2021
🎸   🎸   🎸

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro