🎸. O9

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng








"hanbin?" gumam wonwoo.

setelah mobil yerin benar - benar melesat dari hadapannya, ia segera melangkahkan kakinya mencari hanbin.

ia cukup dekat dengan hanbin karena mereka sering bertemu jika dalam pertandingan basket. mungkin.

"hanbin!" seru wonwoo saat menghampiri lelaki berjaket hitam tebal. ia fokus dengan ponselnya sehingga tidak mendengar seseorang yang memanggil.

"hanbin."

tepukan pundak bisa hanbin rasakan saat tangan wonwoo mendarat di atas pundaknya.

kepalanya yang tertunduk kini terangkat melihat orang yang memanggilnya.

"eh? oh, wonwoo. ada apa nu?" tanya hanbin. ponselnya ia masukkan kembali setelah mengenal orang yang tampak familiar.

"nggak ada, cuma nyapa aja. lu ngapain disini?"

entah mengapa pertanyaan wonwoo yang terdengar ringan tapi bagi hanbin itu sangat sulit di jawab.

cara jawabnya, hanbin lupa!

"eh, itu. ngapain ya? aduh lupa." bingung hanbin yang membuat wonwoo terheran - heran padanya.

"lu pengen ke butik kan?" tanya wonwoo yang bagi hanbin sangat mengintimidasi nya.

hanbin berbalik melihat nama toko di atasnya. lagian ngapain dia diem di depan butik? kan wonwoo jadi ilfeel.

hanbin melamun beberapa saat sebelum suara berat milik wonwoo terdengar kembali di telinganya.

"lah? kok bengong di tanyain?" heran wonwoo.

semaksimal mungkin hanbin menetralkan ekspresinya sebelum di curigai wonwoo lagi.

"ini, nganterin kakak gue ke butik. soalnya bulan depan dia nikahan." dengan alibi yang dikeluarkan hanbin, mungkin wonwoo bisa percaya.

tapi wonwoo tidak segampang itu di bodohi. "bukannya lu anak tunggal ya bin?"

eh, mampus! lah iya juga ya? - hanbin

"kakak sepupu gue maksudnya. sengaja kesini nyari gaun buat pernikahannya." kali ini wonwoo mengangguk percaya.

walaupun ia sendiri masih menyimpan curiga dengan pemuda di hadapannya ini.

"lu habis beli gitar baru?" tanya hanbin melihat gitar di punggung wonwoo.

kepala wonwoo tergeleng cepat. "nggak. habis perbaikin senarnya aja kok."


ting !


satu notifikasi muncul dari ponsel pintar wonwoo, yang menampilkan locksreen dan pesan di dalamnya.


bang taehyung
nu. jadi nggak nih latihannya?


wonwoo meminta ijin sebentar dengan hanbin untuk membalas chat nya. "bentar bin, bang taehyung nge chat."

hanbin mengangguk mengerti, tapi ia juga penasaran, kenapa kakaknya jennie nge chat wonwoo.

terlalu sibuk memikirkan jennie sampai lupa tujuannya kemari untuk apa.



you
jadi bang! ini juga mau berangkat.
seen, 13.21

bang taehyung
di rumah gue ya
seen, 13.21

you
sip bang!
seen, 13.22



"bin, gue duluan ya. ada janji sama bang taehyung."

ucapan wonwoo mampu membuat bahu hanbin turun seketika. bagaimana pun ia masih menyimpan rasa dengan jennie.

"ok, bro. tiati ya!" pekikan hanbin hanya diacungi jempol oleh wonwoo.

setidaknya wonwoo membalas.















setelah berlama - lama beristirahat di rumah jennie, sesekali mereka juga buat kegaduhan disana.

kalau bukan hoshi, ya bukan woozi lah.

jun enggak ikutan karena capek jadi ketiduran di sofa empuk di rumah jennie.

nyaman banget kayanya si jun.

hoshi dari tadi heboh banget main ps sama taehyung. sampai teriak - teriak segala lagi.

kan malu diliatin sama tetangga.

"eh, shi. berisik banget lu dari tadi sumpah." ujar woozi. terganggu dengan teriakan hoshi, pasti!

hoshi ini introvert tapi kalo udah sama mereka, widih, berisiknya minta ampun.

"jen gue pulang ya, mau ngelanjutin tidur." ucap yerin dengan nyengir kuda ke arah jennie.

"ya, bawa tuh bocah lagi satu. dari tadi heboh mulu. padahal gak pernah menang." ledek jennie.

mata elang hoshi menatap tajam netra jennie seperti ingin melahap perempuan itu.

"eh, kocheng! mata lu jangan disipitin lagi. nambah ngilang mata lu kaya gitu." celetuk yerin sembari mengusap wajah hoshi dengan kasar.

"gaje banget lu rin."

"ikut gak! atau gue tinggal lu. pulangnya nebeng sama bang gojek aja." lanjut yerin yang mulai bodo amat sama hoshi.

selepas hoshi memenangkan game-walaupun hanya sekali-ia buru - buru meletakkan stick ps milik taehyung ke lantai di samping pemiliknya.

"besok by one lagi bang. gue yakin bakal menang lagi. haha!" setelah puas tertawa ia mengikuti yerin yang diam berdiri menunggu ketiganya beranjak.

"ji, bangunin jun tuh. pules banget kayanya." perintah jennie yang langsung diiyakan oleh pemuda mungil itu.

"jun bangun! sekarang ada meeting osis, penting banget! pokoknya lu harus dateng. kalau gak kena denda."

pekikan woozi sepertinya ampuh pada jun. buktinya ia langsung bangun dan lari - lari ke arah pintu utama rumah jennie.

"mendadak!? bye gue pulang guys!" pekik jun yang tidak kalah paniknya hanya karena rapat osis.

yerin pemilik mobil aja masih santai, beda sama jun yang dihantui rapat osis langsung tremor.

"bye jennie, bang taehyung, kita balik ke rumah ya!" pekik hoshi, bahkan jarak mereka tidak begitu jauh malah memekik.

woozi udah gak heran sama sifatnya, tapi ketemu hoshi serasa pengen ngehancurin orangnya bener. capek temenan sama hoshi.

"di rumah kalem lu kaya manequin pajangan. di rumah orang hebohnya kaya orang kesurupan." tukas woozi.

"di rumah tuh gue jaga image biar disangka berbakti tau."

"kebalik begonia!" seru woozi.

"dah lah, gue balik sendiri aja. sama kalian ributnya gak karuan." sambung yerin. "ngaca dong yerinoah!"

"hati - hati rin! lu kan pembalap profesional." canda jennie yang membuat yerin semakin sombong.

"entar gue celupin ke jurang."

taehyung bergidik. teman - teman jennie emang gak ada yang bener pada awalnya. "celupin, bahasamu rin."

"hehe. dah bang taehyung, jennie. gue balik!" pamit yerin dengan membawa kedua sejoli yang gak bakal kelar kalo gelud.

"iya. tiati!"

setelah memastikan yerin dan ketiga curutnya pulang, jennie merebahkan diri di sofa panjang sambil main hp.

biasa nolep.

taehyung juga fokus sama game psnya, kalo di ganggu juga gak bakal mempan itu.

"jen, nanti temen abang dateng. mau latihan katanya." sahut taehyung yang membuat jennie melirik belakang kepala taehyung.

"siapa? rame gak? kalo rame jennie gak mau bawa minuman atau lainnya ya." ucap jennie. sudah cukup ia tidak mau menjadi pembantu abangnya lagi.

"enggak rame sih. cuma 2 doang. yang lainnya lagi ketubruk sama acara pribadi." jelas taehyung yang membuat jennie bernapas lega.

"baguslah, gue mau ke kamar aja. mau tidur. jangan ganggu gue. atau gue bilang mama sama papa kalo lu pernah baw-"

mulut jennie di bekap oleh taehyung. gamenya ia biarkan mau dia kalah, gak nyangkut sama harga diri dia soalnya.

mau di taruh dimana muka taehyung ini nanti, kalo kedua orang tuanya tau.

"nggak jangan! iya, gak ganggu. sana pergi! gue lanjut main." usir taehyung tangannya terlepas dari mulut jennie dan mendorong tubuh jennie menuju tangga di hadapannya.

di belakang taehyung, jennie tersenyum kemenangan. akhirnya ada bahan ancaman yang bisa jennie jadiin bahan adu.

di keep dulu, kalo ngelunjak baru terobos.








note :

maaf guise! baru bisa update sekarang.
votment yoks. jenwoo kapal tergemas
bagiku ಥ‿ಥ

© PLANETSBOW-, 2021
🎸 🎸 🎸

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro