Hari Merawat Bonsai (Pt. 1) || Arisa

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng







"Duh, udah kubilang aku gak mau ngizinin kamu datang hari ini! Aku lagi ada urusan penting. Kamu nanti juga pasti cuma bisa bikin kacau segalanya kalau nekat datang ke tempatku."

Kau tidak terlalu tahu mengenai apa gerangan hal yang tengah terjadi siang ini. Yang pasti ada dua hal. Pertama, Kasumi tiba-tiba mendatangi kelas Arisa dan merengek-rengek supaya diizinkan datang ke rumahnya. Kedua, Arisa yang marah-marah--dan walau hal nomor dua terbilang sangat-sangat normal untuk kau dapati tiap kali berkesempatan berdekatan dengan gadis kuncir dua itu, kau masihlah merasa tidak enak.

"Ayolah! Aku pengen lihat bonsaimu! Siapa namanya? Toyama? Eh, Yamato, ya? Bonsaimu namanya mirip sama nama belakang Maya-senpai. Jangan-jangan kamu nge-fans sama Maya-senpai, ya?" Kasumi masih setia menggoda Arisa. Kemudian gadis itu akan tertawa yang disambut oleh pekikan Arisa tiga detik setelahnya.

Memekakkan telinga, pikirmu. Namun, bagaimana lagi. Kau kebetulan berada dekat dengan dua gadis tersebut ketika perang mulutnya pecah. Tiba-tiba meninggalkan mereka akan terdengar sangat tidak etis dan suasana akan jadi lebih canggung setelahnya. Atau ....

"Bersinar! Bersinar! Rambut Arisa bersinar sekali hari ini! Kamu baru beli sampo mahal, ya?"

"Diam, Kasumi! Berani bicara kayak gitu sekali lagi aja dan aku bakalan langsung mukul kepala kamu!"

Ah, ya. Percakapan tempo hari di bulan Desember. Dibandingkan membuat suasana menjadi canggung, kau lebih takut dengan resiko bahwa Arisa akan membunuh Kasumi jika dibiarkan berduaan saja.

Kau meringis. Dua gadis konyol di depanmu masih sibuk perang kata. Satu menggoda, yang lainnya marah-marah. Didiamkan begitu saja, keduanya malah melonjak.

Akan tetapi, entah karena apa, Dewi Fortuna tiba-tiba menyambangimu. Kau diliputi keberuntungan begitu Arisa berkata bahwa ia akan benar-benar tidak mau berbicara dengan Kasumi apabila gadis itu tetap memaksa untuk datang ke rumahnya. Dengan begitu, akan selesailah pertikaian siang bolong hari ini.

Kau baru saja akan tersenyum sebelum Kasumi menghampirimu dengan mata berkaca-kaca. Ia langsung menggenggam tanganmu erat, kemudian memasang tampang memelas. Setelahnya, ia berkata, "(Y/N), mau bantuin aku, gak?"

Kau tidak bisa berkata tidak. Menolak Kasumi di saat-saat seperti ini akan berujung kepada dirinya yang sakit hati. Jadilah, kau mengiyakan permintaan gadis tersebut dengan cepat. Pikirmu, Kasumi hanya akan meminta pertolongan kecil darimu. Kemungkinan dimintanya membelikan soda dingin di kantin. Pun, bisa saja ia hanya ingin meminta tisu wajah darimu.

Kendati demikian, begitu Kasumi mengutarakan 'pertolongan' apa yang ia maksud, langsung sakitlah perutmu.

"Tolong datangi rumah Arisa pulang sekolah nanti. Aku gak bisa minta tolong ke siapa-siapa lagi selain ke kamu. Kanon-senpai ada pertemuan sama klub minum teh sore ini. Eve lagi ada latihan kendo. Rinko-senpai sibuk. Sayo-senpai malah gak dekat sama Arisa. Semua anggota Poppin' Party gak mungkin dia izinin untuk datang--kecuali Saaya, kayaknya. Tapi, hari ini dia juga dapat tugas jaga toko. Aku apalagi. Gak mungkin banget untuk diizinin. Jadi, (Y/N) mau, ya? Mau, ya? Mau ..., ya? Aku mohon. Kalau mau, nanti aku buatin kamu bento. Ya, ya, ya?"

Oh, sial.

"Jika sudah datang nanti, tolong ingat-ingat nama bonsainya lalu beritahu aku besok pagi, oke? (Y/N) bersinar! (Y/N) bersinar!

***

Seharusnya siang ini, di jam-jam seperti ini, kegiatanmu di jadwal harian adalah tidur siang hingga sore. Namun, permintaan Kasumi sukar sekali untuk ditolak. Dan setelah tahu bahwa alasannya menyuruhmu datang ke rumah Arisa siang ini hanyalah untuk mencari tahu apa gerangan nama bonsai kesayangan gadis dari keluarga Ichigaya tersebut, makin frustrasilah dirimu.

Tadi, tepat beberapa puluh menit setelah bel pulang sekolah berbunyi, kau langsung mendatangi bangku Arisa. Kebetulan, hari ini adalah jadwalmu dan Arisa untuk piket. Kesampingkan fakta bahwa Arisa tidak pernah membantu membersihkan kelas. Melihatnya mau berdiam diri di kelas sembari menunggu siswa lain menyelesaikan tugas-tugas mereka saja sudah bisa membuatmu bahagia.

Kau meminta izin untuk mengunjungi rumahnya dan melihat cara gadis itu merawat pohon-pohon bonsai. Untuk kepentingan klub penelitian, elakmu ketika ditanya alasannya--dan untuk yang ini, kau bersyukur karena Arisa tidak pernah tahu klub-klub apa saja yang dimasuki oleh siswa-siswa satu kelas.

Arisa menolak. Malu, alasannya, dan ia tidak akan bisa fokus apabila diperhatikan oleh orang lain ketika tengah merapikan dahan pohon-pohon bonsai. Ran pengecualian, karena gadis itu selalu sehati dengan Arisa tiap kali berhubungan dengan bonsai.

Namun, setelah kau bujuk berkali-kali, ia mau juga, dengan pipi bersemu semerah tomat rebus.

"K-kamu aku izinin. Aku juga penasaran sama pendapat kam--ah, enggak, enggak! Aku kasih kamu izin hanya untuk kepentingan klub penelitianmu, ya! Jangan berpikir jauh-jauh! A-aku gak suka kok sama ka--ehhhhhhh!!!"

Bersambung ke part selanjutnya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro