Skenario Bighit

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng


Daezi dan Mingyu baru saja keluar bersama dari Playdis entertainment. Keduanya mulai terlihat akrab, selalu ada topik pembicaraan. Mereka akan pergi ke suatu tempat. Sebagai PR Playdis, Daezi bertanggung jawab atas rumor kedekatannya dengan salah satu member boyband baru itu. Ia menggelar jumpa pers dan mengundang beberapa media massa.

Dalam jumpa pers ia mengatakan Mingyu memang kekasihnya yang selama ini disembunyikan. Inilah alasan kenapa ia tidak pernah mau menerima acara WGM. Ia tidak ingin membuat kekasihnya cemburu.

Daezi tersenyum kemudian membungkuk lalu meninggalkan jumpa pers. Lagi-lagi publik dibuat heboh. Baru kemarin media massa berhenti membicarakan Yuhwa dan Yoongi, kini mereka kembali disibukan dengan berita Mingyu dan Daezi. Berbagai pertanyaan bertubi-tubi datang padanya, ia hanya menanggapi semua dengan senyuman. Tak ada lagi yang perlu dijelaskan, semua yang ingin disampaikan sudah terucap. Maka wanita itu berdiri, meninggalkan para wartawan.

"Terima kasih Nona Daezi!" Mingyu menatap Daezi dengan lamat, wanita yang mengenakan blazer itu duduk terdiam di studio rekaman. Semula ia tampak bersedih dengan bertopang dagu.

"Terima kasih buat apa?" Daezi mencoba memaksakan senyum.

"Pasti menyakitkan, sebenarnya aku bukan kekasih yang selalu kau sembunyikan." Perkataan Mingyu hanya dibalas dengan sebuah senyum kepahitan.

Daezi tidak ingin membahasnya, hanya akan membuatnya semakin terluka. Jalinan hubungannya dengan Yoongi telah usai, tak perlu diingat lagi. Bisa-bisanya lelaki itu tak mempercayainya dan malah mempercayai undangan murahan itu.

~~~~

Dorm hampir sesunyi sebelumnya, akhir-akhir ini ketujuh member BTS itu jarang bersenda gurau. Taehyung menyibukkan diri dengan berlatih, lelaki itu juga tak banyak bicara. Jimin si tukang onar juga sedang tak bersemangat. Tampaknya berita mengenai kedekatan Daezi dan Minggu mengganggu pikirannya.

"Jadi lelaki itu, aaah aku benar-benar patah hati," gerutu Jimin.

"Jadi Mingyu pacar si dingin yang selalu disembunyikan dari publik?" celetuk Taehyung.

Lelaki itu baru saja keluar dari ruang latihan. Ia sama sekali tidak melihat ke arah Yoongi. Tatapannya dingin, Aku tidak bodoh, jika kau menyakiti Yuhwa .... Taehyung mengepal erat tangannya lalu pergi menuju kamar.

"Kau tahu kalau Daezi sudah punya kekasih?" tanya Yoongi.

Saat ini hati lelaki itu berkecamuk. Kepalanya dipenuhi akan kenangan semasa dirinya menjalin hubungan dulu, yang juga rasa-rasanya ingin meledak. Ia tak tahu kenapa cintanya bisa serumit ini?

"Aku sudah bilang aku mendekati asistennya, aku selalu mendapat info dari wanita itu. Aku kasihan pada kak Mingyu."

"Kenapa?" Sejujurnya Yoongi mulai jengah mendengar cerita-cerita dari Jimin. Jimin mengira jika aku adalah Mingyu anak Seventeen yang baru debut beberapa bulan lalu? Ia sangat kesal, maka ia beranjak untuk pergi.

"Ini rahasia ya, dia mengatakan jika Produser Shinhyuk pernah mengirim undangan palsu di rumah impian senior Daezi. Dan yang lebih para lagi dia diminta mengganti nomor kak Mingyu dengan nomor yang hampir sama. Senior Daezi benar-benar gelisah karena kak Mingyu tak pernah membalas ataupun mengangkat panggilan teleponnya."

"Apa katamu?" Yoongi melotot, tangannya terkepal erat. Saat ini ia benar-benar sangat marah.

Jimin mengeluarkan ponselnya lalu menunjukkan sebuah video pada Yoongi. "Ini sudah dihapus, tapi dia memang pintar, sebelum dihapus dia sudah menyalinnya terlebih dahulu."

*

"Kenapa Anda tidak pernah mau berciuman di setiap kali berakting?"

"Karena kekasihku."

"Anda mempunyai kekasih?"

"Eum."

"Anda selalu menolak acara WGM dan Roomet apa ada alasan lain?"

"Tentu karena aku tidak ingin membuat kekasihku terluka dengan aku mengikuti acara seperti itu."

"Siapa kekasih Anda?"

"Min Yoon Gi."

*

"Yoongi?" tanya Jimin tak percaya. "Aaah kenapa aku tidak teliti? Aku sudah berkali-kali melihat video ini. Jadi, bukan kak Mingyu melainkan kau, Kak?"

Yoongi mengabaikan Jimin, segera lelaki itu berlari menuju mobil lalu menancap gas, pergi ke apartement Daezi. Sayangnya apartement wanita itu sudah dijual. Ia menghubungi Daezi, tapi nomor wanita itu sudah tidak aktif.

Aku benar-benar bodoh, pantas saja dia marah padaku. Ternyata dirinyalah yang sudah mengkhianati Daezi dengan membawa wanita lain ke rumah impian. Saat itu ia sangat marah, siapa yang tidak akan marah melihat undangan di depan rumah? Yoongi tak sepenuhnya salah, siapapun yang menerima undangan itu pasti akan kalab. Satu-satunya yang harus bertanggung jawab hanyalah pihak Bighit. Yoongi pasti akan menuntut penjelasan, tapi untuk sekarang ia ingin bertemu dengan Daezi.

~~~~

Yuhwa berada di ruang studio untuk rekaman lagu soundtrack dalam drama berjudul Perfect Brother. Akan rilis beberapa bulan lagi, di salah satu stasiun televisi Korea Selatan. Ia berhenti menyanyi tatkala Taehyung memasuki ruangan. Tatapan lelaki itu sangat dingin, bahkan sama sekali tak melihatnya.

"Yuhwa istirahat saja dulu!" titah Shinhyuk.

Yuhwa keluar dari dapur rekaman, ia membungkuk pada Taehyung dan juga Shinhyuk. Sudah lama ia berada di sana, dari dua jam lalu. Ia akan pulang saja, Taehyung tak lagi menganggapnya penting. Biasanya lelaki itu akan menempel padanya seperti perangko, menunjukkan betapa lelaki itu sangat mencintainya.

"Taehyung kau bisa mengantar Yuhwa pulang?"

"Tidak perlu Produser Bang." Sekali lagi ia membungkuk pada Shinhyuk, kemudian menatap ke arah Taehyung. Lelaki itu sama sekali tak menggubrisnya. Ia menghela napas kemudian berkata, "Kak Yoongi akan menjemput saya." Yuhwa mulai melangkah keluar dari studio.

"Produser Bang, ini lagu yang saya ciptakan," kata Taehyung.

"Ini tidak cocok dengan genremu."

"Saya tahu." Tak lama kemudian Yoongi datang, lelaki itu berniat menjemput Yuhwa dan mengantar wanita itu pulang.

Yuhwa melirik sepintas ke arah Taehyung. Yoongi tidak merangkulnya, biasanya lelaki yang satu itu akan mengumbar kemesraan. Namun, tidak untuk kali ini. Sungguh, saat ini pikiran Yoongi tidak pada Yuhwa melainkan pada Daezi. Ia ingin sekali marah pada lelaki bertubuh gemuk tadi, bahkan ia tidak membungkuk seperti yang tempo hari dirinya lakukan.

Kesalahpahaman yang terjadi karena Shinhyuk, kini Yoongi mengerti kenapa lelaki itu merekrutnya? Semua karena ingin mempertahankan Daezi di agensi. Karena alasan inilah Shinhyuk mengirim undangan ke rumah impian mereka. Terlebih lagi produser di Bighit itu juga tahu jika ternyata Yoongi pernah menjadi komposer. Bighit akan semakin berpotensi dengan memiliki orang-orang sepertinya.

Yoongi dan Yuhwa tidak banyak bicara, keduanya hanya diam. Lelaki itu tengah memikirkan sesuatu. Sebelum menjemput Yuhwa ia terlebih dahulu pergi ke Playdis Entertainment, ia melihat Daezi dan Mingyu bercanda-canda. Love is Over. Ia menghembuskan napas dengan kencang kemudian mulai keluar dari parkiran.

"Kau kenapa, Kak?' tanya Yuhwa.

Yoongi hanya menyunggingkan senyum termanisnya yang juga dipaksakan. Bagaimana jika kau tahu bahwa sebenarnya aku sama sekali tidak mencintaimu Yuhwa?

~Tbc~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro