Arc 11 : Satu Tahun Lalu, dan Revolusioner

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

W Past POV W






Drap.. Drap... Drap!

Beberapa langkah kaki terdengar dari segala penjuru lorong, koridor dan ruangan yang bertempat tinggal disebuah bangunan tua. Bangunan itu memiliki 12 tingkat, tembok -temboknya terbuat dari beton hitam yang kokoh, ada banyak jendela disetiap lantai... Lengkap dengan roket(bazooka).

"Perintahkan kepada Tim Counter untuk segera menyerang, Tim Defense bersiap di posisi awal, Tim Ranger siapkan diri kalian untuk membantu Tim Counter. CEPAT! CEPAT..!" teriak Sei memberi perintah(tanpa ampun), ada banyak cermin di hadapannya.

"B-Bagaimana ini!? Seharusnya kita yang menyerang, ini malah kita yang kena serang.." pekik Deni panik.

"Berisik kau. Jika tidak ada tugas lebih baik kau bantu Tim Counter.." tegur(marah) Sei.

"Hii!!"

"Sudah~sudah~. Tidak usah marah begitu.." topeng ski putih polos itu membentuk senyuman.

"Pembimbing Cry?! Apa yang anda lakukan disini?" kaget Sei.

"Halo Sei-chan-kun, aku disuruh untuk membantumu tapi sepertinya kau baik-baik saja ya~" jelas Cry masih tersenyum.

"Bilang saja anda lagi malas membantu.." sweatdrop Sei.






W SKIP POV W






Di lantai 1, terjadi pertempuran para Pengguna Kekuatan antara Pasukan Pemberontak dan OMEGA. Suara gaduhlah yang menjadi pemenangnya, seruan penuh tekad, banjir keringat akibat kelelahan dan tatapan dari berbagai macam ekspresi. Diantara kerumunan Pengguna Kekuatan terlihat ada beberapa wajah yang tidak asing, mereka adalah Salsa, Rolita dan Trash.

Dhuar..!

Ledakan hebat terjadi membuat jalur ke anak tangga terbuka. Hal itu dimanfaatkan beberapa anggota OMEGA untuk menggunakannya.

Wind Fist

Gelombang kejut angin tiba-tiba muncul dan mengenai anggota OMEGA yang ingin naik tadi, mementalkan mereka semua ke penjuru ruangan yang sangat luas ini.

"Majulah jika kalian ingin dipentalkan.." tantang pria berambut hitam yang mengenakan setelan mantel hitam-- Fister.

"Hooa!! Itu [God Wind] dari Divisi 4..!" sorak anggota Pasukan Pemberontak.

"Hahaha... Seperti biasa Fister, kau selalu mengambil pusat perhatian," Dave tertawa pahit disamping Fister.

"Terimakasih..."

"Itu bukan pujian!"

Berkat aksi Fister barusan, ketiga Batu Besar OMEGA melirik Dave dan Fister sebagai target pertama mereka. Salsa, Rolita dan Trash melesat maju, menerobos barisan dan sampai di depan anak tangga. Tanpa buang waktu mereka langsung melancarkan serangan kuat.

Mana Shield

Seruan para gadis menuruni anak tangga, sebuah lingkaran sihir raksasa menahan serangan ketiga Batu Besar OMEGA.

"Tetap fokus kalian berdua.." tegur gadis bersurai merah muda-- Gina.

"Thanks Gina, Senior Bella juga.." balas Dave.

"Sama-sama.." Bella hanya tersenyum.

Dari belakang Bella dan Gina muncul banyak bayangan, bayangan seseorang melewati mereka berdua diikuti bayangan lainnya.

"Tim Counter, siap!" kata Igo yang memimpin barisan.

"T-Tim Defense juga!" sambung Yuu patah-patah.

"Tim Ranger, hadir!" tambah Harazuo yang berdiri di atas anak tangga, banyak penembak jitu disekitarnya.

"Ini gawat.." bisik Salsa berkeringat.

"Salsa, kau berlindunglah dibelakangku.." pinta Trash yang sudah bersiap menggunakan kemampuannya.

"Aku juga ada.." protes Rolita.

Victory O2

Aliran udara imajiner menyelimuti lantai satu tercipta, semua anggota pemberontakan bersorak sangat kencang setelah menerima bantuan.

Seorang gadis berambut merah muda pendek yang bagian mata kanannya tertutup oleh surainya sendiri, ia mengenakan kacamata lucu dan mempunyai manik yang sangat indah, mengenakan seragam putih berlapis piece hitam dan jaket lengan panjang, rok mini hitam lengkap dengan stocking kulit dan sepatu kerja. Ia adalah Luciana Gabriell.

"Kerja bagus kalian semua. Terutama kau Gabriell.." puji Dave, gadis berambut merah muda itu hanya tersenyum manis.

"Uuk.." seekor binatang mirip anjing keluar dari belakang jaketnya, binatang itu memiliki bulu putih susu yang lembut.

"Hati-hati Fluiw, nanti senior marah lo.." ingatkan Gabriell dengan nada lucu.

"Uuk..!"

Pertempuran berlanjut dengan Tim Ranger bergerak.

"Semuanya, tembak..!" bisik Harazuo memerintah.

Dor.. Daar... Blaar.... Dash! Burst..!

Berbagai macam tembakan terbang ke tempat Trash dan lainnya, terlihat ada pelindung tak kasat mata yang melindungi semua anggota Revolusioner.

Jurang Kegelapan

Trash membuka telapak tangannya ke depan dan muncullah lubang hitam raksasa yang menutupi pandangan.

Tap!

Satu hentakan kaki menghentikan waktu.





































"Menghilanglah..!" bisiknya.

Batttss!??!

Lubang hitam yang dimunculkan oleh Trash menghilang seakan tidak pernah ada. Eraser berdiri di puncak lantai, menatap dengan manik merah rubynya.

"Sial.." gerutu Trash.

God Order : Holds

"......"

"!!"































Semuanya membeku layaknya waktu yang berhenti. Semua tembakan tiba-tiba berhenti bergerak setelah pria berambut emas itu bersuara.

"Y-Yang Mulia!?"

"?!"

Semuanya menatap Shaker yang berdiri di depan pintu masuk, dengan ekspresi datar Shaker berucap..

"Maaf membuat keributan. Beberapa anak buahku bergerak tanpa perintah dariku, jadi bisakah kita mengakhiri semua ini..?" pinta Shaker(?).

"T-Tetapi Yang Mulia--"

"--Salsa, Rolita, Trash!" panggil Shaker memotong, ketiganya seketika terdiam.

"Kalian mau pergi setelah semua kekacauan ini?" ucap seseorang.

Bisikan pelannya berhasil menarik banyak perhatian, terutama Shaker. Aura kuat terpancar dari badannya yang tinggi, rambut putihnya berubah lebih panjang dengan sedikit warna ungu, orang itu mengenakan jubah dan pakaian yang sangat mencolok.

"Kalau begitu biar aku sembuhkan mereka yang terluka, aku juga akan menghidupkan orang yang telah mati.." tawar Shaker.

Disaat itu juga seorang lelaki berambut biru tertawa dengan sangat kerasnya.

"Jangan bercanda, kawan. Itu sama saja kau menghina perjuangan mereka!" tekan keras Rey dengan tatapan kesal. Rey berdiri disamping orang berambut putih keunguan.

"Maaf membuatmu menunggu.." kata Rey.

"Fluiw..!?" jerit Gabriell.

Fluiw melompat turun dari pundak Gabriell lalu melompat naik ke tangan orang berjubah.

"Ah Senior Alf!?" pekik Gabriell polos.

Kini ada tiga orang berdiri dihadapan Shaker.

"Jadi Alfharizy, kau ingin apa?" tanya Shaker menyela.

Alfharizy menyerahkan Fluiw kembali ke Gabriell, bunga-bunga sakura beterbangan dari dalam jubahnya dan aura biru menyelimuti kedua tinju Rey.

"Kau... Sudah tahu'kan apa jawabannya?" jawabnya.

Shaker mendesah pasrah. "Baiklah, kalian yang memaksa!"

Setelah itu pertempuran berlanjut, hasilnya kubu pemberontakan mengalami banyak kerugian, bukan hanya anggota mereka yang berkurang tapi juga markas mereka juga hancur. Tapi mereka berhasil memukul mundur Shaker setelah keenam Komandan Divisi bersatu untuk melawannya.







W Another POV W






"Hmm.." gumam Marina yang mengamati pertarungan kedua kubu dari jarak jauh menggunakan teropong super.

"OMEGA berhasil dipukul mundur tapi Pasukan Pemberontak menerima banyak sekali kerugian..."

"Itu urusan mereka Dicky dan juga... MINGGIR. Kau menghalangi pandanganku!"

"Aah!"

Sosok Dicky jatuh berguling ke bawah seperti bola setelah Lette menendang bokongnya.

"Apa Karoko baik saja ya disana?" cemas Marina masih mengamati.

"Sudahlah Marina, Alfharizy pasti menjaganya..."

"Kau ada benar juga."






W Normal POV W







"Setelah itu Pasukan Pemberontak melakukan perbaikan besar-besaran, termasuk merekrut anggota baru.."

"Di saat itulah Komandan Era merekrut kami.." potong Mizu semangat.

"Bagaimana dengan OMEGA?" tanya Riza.

"Entahlah. Mereka kembali seperti biasa, bekerja demi benua, melakukan pekerjaan kotor diam-diam dan sebagainya.." cerita Hikari.

Hari sudah mulai sore, Hikari memutuskan untuk mengakhiri cerita dan beralih ke pekerjaan selanjutnya.

"Aku akan pergi sebentar, Mizu, kau tetap di sini bersama Riza.."

"Baik, kak.!"

Hikari keluar dari apartemen dan meninggalkan kedua orang ini.

"......"

"......"

Mizu dan Riza sama-sama diam.

"Jadi... Apa?"

"Entahlah.."







































Preview Next Arc

A : Pagi2 semuanya, disini ane mau ngucapin 'selamat' kepada mereka yang telah menyelesaikan UAS xD. Ane selalu mendukung dari sini.

A : Arc 11 masih berlanjut. Hehe.. Jadi sabar ajar.

Salsa : Berikutnya adalah giliran OMEGA, kah?

Laras : Tidak, yang benar Head Dragon '-'

Head Dragon & OMEGA : *perang*

Riza : Narasinya hancur x_x

Cry : Bye~~

FisterWae, sei_ryo, MAlfharizy, codetwenty, Aizahikari, Aizuhime

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro