Nightmare

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Taehyung atau yang biasa dipanggil V oleh teman-teman satu grupnya merupakan seorang anak yang pendiam. Walaupun begitu para member menyukainya karena dia berbakat dan termasuk orang yang menyenangkan. BTS atau dikenal Bangtan boys merupakan boyband rookie yang cukup digandrungi remaja wanita di Korea Selatan.

Namun pada suatu hari, terjadi insiden dalam grup mereka. Saat mereka menginap di sebuah hotel di daerah B yang merupakan daerah yang dekat laut dan terdapat dermaga, Jin yang merupakan visual grup tiba-tiba menghilang. Semua member termasuk staff sudah mencari keseluruh hotel dengan dibantu staff dari hotel. Karena tak mau membuat heboh, para member dan staff sebenarnya tidak ingin memanggil polisi. Namun karena bingung harus melakukan hal apalagi akhirnya mereka meminta bantuan polisi. Namun nihil, sudah beberapa hari semenjak Jin menghilang, para member dan staff belum menemukan jejak hilangnya Jin. Namun, polisi masih mencari kemungkinan hilangnya Jin.
Suatu ketika, polisi mendapat laporan dari seorang staff hotel. Ketika ia sedang membersihkan kamar Taehyung yang kebetulan satu kamar dengan Jin. Ia menemukan hal janggal di kamar tersebut, ada bercak darah kering di kasur yang menetes ke arah lemari pakaian. Saat diperiksa ternyata, ada kantung plastik sampah yang berbau menyengat. Ia sangka itu adalah sampah yang belum sempat dibuang, penasaran akhirnya ia membuka kantung plastik tersebut. Hal ini membuatnya terkejut, karena ternyata isi didalam kantung tersebut adalah mayat Jin yang lehernya sudah terpotong.
Tak tahu bahaya sedang mengincarnya, Taehyung langsung menyergapnya. Taehyung dengan mudahnya menarik staff hotel yang notabene seorang perempuan kedalam kamar mandi. Ia mendapatkan pelecehan dan ancaman atas apa yang dilakukannya. Untungnya saat. Taehyung lengah, ia memukul Taehyung dengan shower dan langsung pergi dari kamar tersebut.

Sulit dipercaya oleh para member dan staff, karena yang mereka kenal Taehyung anak yang menyenangkan walaupun dia sangat pendiam. Orang yang sangat terpukul adalah Namjoon, karena ia kehilangan seorang sosok kakak dan akan kehilangan seorang adik dalam waktu yang bersamaan. Cukup yakin dengan yang diceritakan oleh staff hotel, ia akhirnya membuat keputusan yang sebenarnya sangat sulit. Taehyung harus ditangkap mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Hari ini Namjoon terlihat senang karena sepanjang jalan menuju kamar Taehyung selalu bersenandung namun wajah yang ditunjukkannya sangat bertolak belakang.
Tok tok.. ketuk Namjoon saat didepan kamar Taehyung.
"Hyung? tidak dikunci masuk saja."
"Tae, apa kau sudah siap?" ucap Namjoon sambil menghampiri Taehyung yang masih bermalas-malasan di tempat tidur.
"Memang kita mau kemana?" ucap Taehyung.
"Ya! inma. Memangnya kau tidak diberitahu? kita akan pergi ke taman bermain." ucap Namjoon bersemangat.
"Disaat seperti ini?" ucap Taehyung yang terdengar memelas dan wajah yang sulit diartikan.
"Setidaknya hal ini tidak membuat fans penasaran."
"Ehm.. baiklah. Aku akan siap-siap." Taehyung langsung bergegas pergi ke kamar mandi.

"Aku akan menunggumu."
Saat Taehyung masuk kedalam kamar mandi, Namjoon mulai mencari kebenaran dari cerita staff hotel tersebut. Ada rasa takut menghinggapinya namun ia mencoba memberanikan diri untuk melihat lemari. Saat ia membuka secara perlahan lemari, bau busuk menyengat hidungnya. Kalau saja ia tak menahan mulutnya, mungkin sarapan pagi tadi sudah keluar dengan mudahnya. Ia buka kantung plastik tersebut dan memang benar, ternyata ada seseorang di dalamnya dan itu adalah Jin.
Terdengar suara pintu kamar mandi terbuka, Namjoon langsung menutup rapat lemari. Pergi ke tempat tidur, berpura-pura bermain ponsel. Ia mengetikkan pesan kepada polisi tentang tempat kejadian. Sedih, kesal, bingung dan semua perasaan bercampuk aduk di hati Namjoon. Namun ia juga bingung harus bersikap seperti apa dan bertanya-tanya apakah hal yang dilakukannya sudah benar.

Setelah itu mereka berjalan menuju luar hotel tanpa banyak bicara, mobil polisi sudah menunggu di persimpangan jalan. Sebagian polisi mulai masuk menggeledah tempat kejadian. Saat sampai persimpangan jalan, Taehyung langsung diringkus ditempat. Sempat melawan dan berhasil lepas dari polisi, namun Taehyung dapat ditangkap kembali. Walaupun ia harus menerima beberapa peluru menembus kakinya. Para member yang melihat kejadian ini dari jauh hanya bisa terpaku, tak bisa berkata apa-apa. Berbeda dengan Namjoon air mata sudah tak bisa ditahannya lagi, suaranya saat memanggil Taehyung terdengar parau.

"Kenapa kau melakukan hal ini, Tae?" ucapnya dengan suara yang mencicit. Polisi langsung membantu Namjoon untuk pergi ke mobil ambulance untuk memberikan pertolongan pertama. Taehyung yang digiring kedalam mobil polisi hanya menatap sekelilingnya tanpa merasa bersalah.

"Jin hyung, inikah balasanmu karena aku menyakitimu? cih.. tapi setidaknya kita seimbang. Aku puas karena aku sudah memotong lehermu yang mulus itu." gumam Taehyung.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro