22. Kedatangan Naina

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Ngapain lo di sini?"

Kedatangan Naina satu ini cukup mengejutkan bagi Erland. Pasalnya, gadis itu tidak pernah masuk ke kamarnya.

"Gue tanya sekali lagi, ngapain lo di sini?"

Bukannya menjawab, Naina meletakkan teh hangat itu di nakas.

"Woi! Kalau orang ngomong dijawablah! Masa iya lo diemin terus!" katanya sarkas. "Atau, lo mau ngeliat kesedihan gue? Iya, begitu?"

Decakan sebal keluar dari mulut Naina. Ingin menjawab, tapi malas jika nanti berakhir adu mulut dengan Erland. Itu hanya akan membuang energinya saja.

Maka dari itu, ia memilih segera pergi dari sana. Toh, sedari awal yang menyuruhnya membawakan teh adalah Linda. Bukan kemauan Naina sendiri.

"Belagu banget sih jadi cewek! Gue tanya gak dijawab!"

Naina masih bisa mendengar suara Erland, tetapi langkahnya terus ke depan. Lama-lama telinganya bisa rusak jika terus berada di sana.

"Woi, gue belum selesai ngomong!"

"Berisik," katanya dengan suara pelan.

Dering ponsel Erland membuyarkan lamunannya. Ada nama Regan di sana. Dia memanggil berupa panggilan video. Sudah beberapa kali sahabatnya menelepon, tapi tak kunjung diangkat.

Banyak chat-chat dari semua temannya, tidak ada satupun yang Erland lihat.

"Land! Vi-vina—"

"Videonya ke sebar?" potong Erland cepat.

Deg.

"Lo ... lo udah tahu, Land?" Kali ini wajah Regan nampak serius.

"Iyalah. Gibran, 'kan, cowoknya? Dia yang ngasih tahu gue kemarin, sama videonya juga." Erland terkekeh miris di akhir kalimat.

Regan terdiam.

"Gue gak nyangka aja selama ini pacaran sama cewek ular. Tukang selingkuh pula."

"Sebenarnya ... gue sama Kevin udah tahu kalau dia selingkuh."

Pergerakan Erland yang hendak menaikkan kakinya di ranjang terhenti. Dia menatap Regan serius.

"Gue gak mau ngasih tahu karena ... takut liburan lo rusak gara-gara berita ini."

"Sejak kapan?"

"Pas lo liburan ... gue gak sengaja liat Vina sama Gibran di kafe. Mereka keliatan akrab banget. Bahkan kecyduk lagi suap-suapan. Gue punya videonya kok, Land."

Untuk kedua kalinya, hati Erland seperti diremas. Tetapi wajahnya tampak biasa-biasa saja.

"Dan kemarin ... gue juga ... dapat info kalau semua video Vina tersebar."

Erland tidak begitu terkejut. Hal-hal seperti ini memang cepat sekali menyebarnya. Pasti postingan akan dipenuhi hujatan dari para netizen.

"Lo lihat akun DutaGosip?"

Erland menggeleng.

Dia tidak bermain ponsel kemarin. Rasa sakitnya begitu dalam sampai Erland rasanya ingin hilang dari semua sosmed.

"Sumpah, lo harus liat sih ini. Beritanya ramai banget. Bahkan ada yang ngehujat Vina habis-habisan!"

Erland sudah tidak peduli. Rasa kecewanya begitu besar. Mungkin ini balasan atas perbuatan Vina dulu.

"Gue jadi curiga kalau yang nyebarin ini Gibran."

Erland menyakini itu. Karena dia sendiri yang dikirimi beberapa video tersebut dari Gibran.

- To Be Continued -
sudah bisa ditebak ya. 😁

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro