18. Gak ada Kabar

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Gambar diatas itu Della yah gays.
Cocok gak menurut kalian?

Happy reading...

Disini lah Lym sekarang, termenung mengamati salju dari jendela kamarnya. Entah mengapa perasaannya sangat tidak enak saat ini, sungguh dirinya sangat menghawatirkan Delko.

Entahlah, tapi itu yang ia rasakan sekarang. Baru kemarin Lodelnya itu pulang, tapi dirinya sudah sangat merindukannya.

Sungguh, ia sangat ingin memeluk tubuh Lodelnya itu. Ia sangat rindu pada Lodelnya yang selalu membuat hari-harinya menyenangkan dan penuh tawa.

"Lodel, Lolym kangennn banget. Padahal baru kemaren Lodel pulang, tapi Lolym udah kangen aja sama Lodel. Kok Lodel gak ada kabar sih..."Lirih Lym, matanya sudah berkaca-kaca menahan tangis.

Matanya melirik ke arah nakas samping tempat tidurnya. Mengamati benda pipih yang sedari malam ia amati.

Lym mengambil alih benda itu, perlahan ia mulai membuka satu persatu potret dirinya dengan Delko.

Senyumnya muncul ketika melihat wajah seseorang yang selama ini ia rindukan.

"Lodel, kata kak Dyr. Handphone ini udah ada nomor Lodel, supaya Lolym bisa ngomong terus sama Lodel. Tapi kok dari tadi malem, nomor Lodel gak aktif terus sih. Gak tau kenapa, tapi Lolym takut kehilangan Lodel. Perasaan Lolym gak enak, Lolym kangen denger suara Lodel..."Lirihnya.

Tes

Satu air mata berhasil lolos di pipi mulusnya. Perlahan ia mengapus air mata itu menggunakan tangan kanannya.

"Lolym kangen sentuhan Lodel di pipi Lolym, kalo Lolym lagi nangis..."

.
.
.
.

"J-jadi De-Delko lupa ingatan?" tanya Nino dengan raut wajah tidak percayanya, saat ini keluarga Delko dengan kedua sahabat Delko beserta Della tentunya, sedang berkumpul di ruang rawat kamar Delko.

Kedua orang tua Delko mengangguk lemah."Dokter bilangnya gitu." ujar Andre selaku ayah Delko.

"Terus calon istri Delko gimana?!" tanya Nino dengan emosi yang mulai mengebu-ngebu.

Della yang sedari tadi diam menunduk, dengan cepat mendongak menatap Nino yang berada di depannya."C-calon is-istri?"

"Sejak kapan Delko punya calon istri?" tanya Sisy tidak percaya.

Nino menghela nafas kasar,"Ceritanya panjang, gue gak bisa jelasin semuanya sekarang," lirih Nino.

"Te-terus, calon i-istrinya Delko gimana?" tanya Della dengan suara bergetar menahan tangis.

"Om rasa Delko gak serius, jadi ngapain kita bawa serius calon istrinya Delko. Toh kalo dia calon jstri yang baik pasti langsung nyusul Delko ke indonesia buat silaturahmi tentunya," ujar Andre dengan wajah flatnya.

Mereka semua diam terkecuali Nino, Nino sedari tadi terus-menerus membela Lym, bukan berarti dirinya suka pada Lym. Hanya saja, ia sangat yakin kalau Lym orang yang sangat baik, tentu saja itu berarti pada saat Delko tersesat.

Kalau Lym bukan orang yang baik, untuk apa dirinya menolong Delko selama Delko tersesat di Greenland?

Nino sudah menjelaskan panjang lebar memgenai Lym dan Delko selama ini. Tentunya ia tahu informasi tersebut pada saat mendengar kabar dari teman polisinya kalau Delko menghilang.

"Nino, kamu tahu semua kejadian itu, tapi bukan berarti kamu tahu semuanya tentang Lym 'kan?" tanya Andre, masih dengan muka datarnya yang mirip seperti Delko tentunya.

"Tapi om, pasti Lym sama kakaknya juga nunggu kepastian Delko. Setidaknya kita kabarin dulu Lym," keukeuh Nino.

Brakk

"Keputusan saya sudah bulat, Delko tidak jadi menikah dan tidak ada yang boleh memberi tahu Lym tentang hal ini!!"

Blam

Andre memukul meja dengan keras, setelahnya bergegas pergi meninggalkan ruang rawat Delko.

Lina selaku ibu Delko, bangkit dari duduknya. "Papa Delko bener No, tante setuju sama dia, permisi,"

Ruangan Delko tinggal terisi oleh Nino, Sisy dan Della.

Nino menatap Sisy intens."Menurut lo gimana Sy?" tanya Nino pada sahabat kecilnya itu.

Sisy membalas tatapan mata Nino."Bukannya gue berpihak sama om Andre, tapi menurut gue om Andre ada benernya. Kita belum kenal deket kan sama Lym Lym itu,"

"Kita mungkin gak kenal deket sama dia, tapi Delko? Apa lo tahu gimana bahagianya dia pas pulang dari Greenland dengan kabar pengen ngelamar Lym. Lo gak tau semua itu Sy! Untuk pertama kalinya gue ngeliat Delko seseneng itu sama cewek, gue gak tega ngeliat dia sedih tentunya gue gak tega sama Lym juga," ujar Nino panjang lebar.

"Delko lupa ingatan No! Dia gak bakal inget semuanya! Kita bisa ngenalin dia ke Della untuk ngapus semua perasaan Delko ke Lym. Gue juga sahabatnya No, gue juga mau dia bahagia!" bentak Sisy dengan emosi yang naik turun.

"Ingatan Delko emang ilang semua, tapi Cinta? Cinta Delko gak bakal bisa ilang semudah itu. Saat ini hati Delko udah ada yang punya Sy! Kita gak berhak, dengan seenak jidatnya ngambil hati Delko yang ada di Lym untuk Della. Kita ga--"

Plak

~~STRAY~~

Aku ngerasa makin kesini makin aneh yah, pasti kalian juga ngerasa gitukan?

Maaf kita gak bisa bikin yang sempurna.

Bye🙌
SalYos🙏

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro