Sunset at 5p.m

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng




3 tahun sebelum waktu ini.

Jakarta adalah kota yang sibuk beroprasi selama 24 penuh, dari pagi ke pagi, dari malam ke malam. Lampu lampu menyala dengan terik, motor motor melintas laju setiap saat untuk mengisi jalanan yang tak pernah sepi, mobil mobil membeludak kapanpun waktunya, angkutan umum seolah tidak cukup beroprasi seharian penuh. Jakarta adalah jam yang detik nya terus berdetak abadi, tidak pernah sedikitpun berhenti untuk bergerak.

Maka perkenalkan, Bagas Zanzare. Putra bungsu dari keluarga pemilik perkebunan sawit yang memiliki tujuan hidup di dunia adalah untuk party, tubuhnya memang diciptakan untuk menari di bawah lampu disko. Bagas mempunyai prinsip bahwa malam hari hanya untuk orang orang paling keren, dan pagi hari hanya untuk orang paling membosankan.

Laki-laki yang kerap di sebut pangeran muda ini juga yang memelopori gagasan gila sekaligus cemerlang untuk kelompok kami, (4 orang teman ku adalah sub dari kelompok pertemanan utama kami). Bagas mengusulkan untuk membuat club yang di dalamnya terdapat Casino perjudian paling megah sejagat raya. Aneh nya ide gila ini di setujui oleh rata rata dari kami, aku juga. Yahh mengingat kelompok kami selalu kesusahaan untuk mencari sebuah club bar yang cocok dengan tipe kami, ini jalan keluar untuk membuat tempat yang cocok untuk style kami semua.

Aleanatta menyeponsori rencana pembangunan ini, Cezka menaruh sejumlah modal segudang untuk ini. Sisanya menaruh uang sesuai kesepatakan dan perjanjian. Kami bahkan sudah hampir melupakan rencana gila ini setelah berbulan bulan, tiba tiba bagas dan aleannatta muncul dengan baju party dan menyeret kami semua ke tempat istana megah dengan pool yang sangat luas, aku tidak menyangka club bar yang beberapa bulan kebelakang di bicarakan benar benar di bangun megah, berkonsep kerajaan seperti ini mengingatkan ku pada film the great gatsbi.

bagas bilang club malam ini bertema olympus dan dewa dewi yang sedang mengadakan party didalamnya. seperti penjelasan singkat bagas, ini semua memang terlihat seperti itu. bangunan utama tampak seeperti istana kerajaan yunani dengan ukiran paling indah yang pernah ku lihat, pilar pilar putih menopang dengan kuat, patung patung dewi yang sedang memegang sebuah kendi menghiasi sekitarnya, kolam renang dengan air bewarna ungu mengingatkanku pada di dalam kisah dewa dewi terdapat kolam anggur di olympus. tidak hanya itu, halaman megah juga di buat sangat pas untuk pool party, taman begitu indah di malam hari, lampu lampu temaram membuat seluruhnya tidak semenakutkan taman pada biasanya, perlu ku akui Bagas dan Alea sangat sangat pandai mengatur ini.

Party di buka dengan menghadirkan segala macam wanita dan pria cantik sebagai pelayan, lalu hiburan hiburan seperti wanita dengan atribut burung merak dan hiburan karnaval lainya yang menyambut kami dengan meriah dalam pangung kecil di tengah kolam, conventi conventi melebur ke udara di susul teriakan terompet dan lagu meyambut kami ber11, semua orang tersenyum karena ini. mataku berbinar melihat kemeriahan ini semua, warna warna tercampur menjadi satu dan membuatnya semakin indah. Malam itu malam paling ramai seumur hidupku, memuakan tapi juga memabukan.

di dalam bangunan utama itu terdapat aula besar dengan tema bewarna emas dan coklat tua, lampu gantung berlihat sebesar kuda menggantung di tengah sana, di dalamnya tersebar meja meja kasino yang di susun rapih, ada juga mesin mesin khusus kasino dan lain lain. disana teertera banyak jenis permainan kasino disana mulai dari yang sering kita temui seperti poker, lucky ball, Baccarat, Roulette, Blackjcak, Sicbo, Fantan, Dragon Tiger, hingga hal hal permainan casino jaman dulu yang hanya ku lihat di televisi.

tour kami tidak hanya sampai situ, Alea menunjukan party room yang berada di bawah tanah, menuruni tangga kami langsung di sajikan ruangan paling kedap suara yang pernah ada. meja meja di room ini sedikit lebih modern, lampunya remang remang di ganti oleh cahaya penuh kilap untuk menerangi ruangan ini, panggung di tenggah bertujuan untuk mengatur dj sound di party room ini, lalu di sayap kiri jejeran minuman minuman di jadikan dalam penempatan yang rapih.

kejutanya ternyata bukan itu, dari semua hall yang membuatku tersenyum ternyata ada satu daerah lagi yang membuat alea kegirangan setengah mati. terdapat tangga tersenyembunyi dari aula di taman menuju atas bangunnan, memang terlihat terseembuyi di balik pohon pohon hias sih. tidak cukup banyak anak tangganya, lalu kami bertemu dengan pintu bewarna merah muda sebagai menyambut kami. dan ketika alea membukanya, itu hanya tampak lorong lorong seperti hotel pada umumnya, lorong yang menunjukan pintu pintu di sepanjangnya.

Rachel tampak mengetahui sesuatu dari hal ini lebih dulu, dia tertawa puas dengan alea hingga menangis. lalu baru kusadari ini memang kamar, iya untuk berhubungan. sedikit club club yang menyediakan hal ini, mungkin alea berinisiatif membuat in akibat dari perasaan jengkelnya saat di club club lainya.

malam itu kami semua menggeleng tidak menyangka. bagas bekerja lebih dari ekpetasi kami, alea membuat kami puluhan kali terpukau oleh seluruh ini. padahal seharian penuh aku suntuk persoalan pekerjaanku di perusahaan kontruksi ayah, bentrok dengan seorang senior yang mengatakan aku tidak memiliki potensi, perempuan tua itu hanya iri padaku, orang seperti itu membuatku ingin menyilet lidahnya saja. untungnya bagas dan alea menyelamatkan moodku.

Satya bertaruh bahwa party di olympus tidak hanya di datangi oleh sekitaran kota jakarta, ia yakin bahwa nanti party ini akan tersebar luas pada benua benua eropa lainya. laki-laki yang selalu menjudge itu kini memuji dengan berlebihan, tapi kurasa tidak berlebihan hanya saja memang ini adalah suatu hal yang lebih lebih. Satya bilang seperti itu dengan jaz dokter masih menempel padanya, satya di culik oleh bagas untuk kemari ketika dirinya sedang koas di rumah sakit milik keluarganya.

yah memang bukan hanya satya yang masih memakai pakaian kerjanya, aku juga begitu, blouse hitam dengan rok span bewarna maroon. kesialan tersendiri soal aku lupa menaruh baju ganti cadangan di mobilku.

melihat ini semua rasanya tidak rugi menaruh uang sebesar 9,6 miliar untuk project ini, aku sih tadinya tidak peduli jika bagas menilap uang uang hasil modal dari kami, tapi di pikir-pikir kami ber 11 tidak pernah bertransaksi uang satu sama lain, ini pertama kalinya. mungkin untuk modal selanjutnya aku akan menaruh lebih banyak lagi, aku menyukai ini semua.

Permainan kasino yang pertama di olympus dimainkan oleh kami ber11, di ruangan casino itu kami berdiri melingkari meja bundar yang di kikis dari kayu jati terbaik, meja paling luas dan megah yang berada di tengah hall itu kini mulai penuh dari botol botol minuman kami, dealer datang dengan sederet bertender yang membawa ember ember berisi minuman botol yang tampak menggoda. kami bersorak ria kesenangan atas minuman penyegar kami.

aku meneguknya, merek favoriteku selalu memuaskan, merek yang di rekomendasikan oleh ayahku, aku jatuh hati dari pertama kali meminumnya.

"the game will start, guys. u all must be ready" Bagas medeklarikan permaian pertama kita semua, dengan senyum licik dan penuh kegembiraan dirinya bagas menatap kami satu persatu-satu.

theo mengengam tangan rachel dengan erat, ia menoleh pada bagas dengan tersenyum penuh arti. "jadi, main apa kita malam ini?"tanya dirinya

jay mengetuk ujung rokoknya, membiaarkan abunya jatuh ke lantai karpet dengan sesukanya. "poker? pake chip 500 juta" usulnya.

seluruhnya tampak menganguk, tertarik dengan gagasan itu. permainan yang biasa kami lakukan memang poker dengan chip di atas 350 juta, jadi kami semua sudah tuntas persoalan kartu dan mejanya.

di dalam keheningan itu, daniel terkekeh perlahan setelah meneguk minumannya. "u guyss! ayoo keluar dari zona nyaman! kita bisa main hal yang paling menantang sebagai pembukaan olympus!" pekik dirinya,

cezka di sampingnya mendecih, menatapnya sinis. "kalau gitu ada ide?"

bagas seketika mengangkat tanganya, ekpresinya berubah menjadi seseorang yang sedang menahan suatu hal yang besar. "blackjack! dengan pertaruhan diluar dari uang" usulnya

Aleanatta menyengir dengan girang, ia meloncat loncat dengan bahagia sambil mengangkat botol minumnya. "kalau gitu gue mau naruh jantung chiko, bolehhh kan?"

jeannette memandangnya jijik, "chiko itu hanster kesayangan lo kan?" jeannette bertanya sarkas.

aleanaatta menganguk dengan pipinya yang memerahh, "semakin seru kalau yang di pertaruhin sesuatu yang kita sayang kan?"

benar, semakin besar hal yang kita pertaruhkan dalam meja judi, semakin seru permainan. karena itu aku mengangguk setuju walau belum menemukan apa yang harus kupertaruhkan.

seluruhnya saling pandang dengan alis terangkat, merasa tertantang pada permainan kali ini, aku bahkan bisa merasakan degupan jantung ini dengan kencang, aliran darahku semakin cepat berjalan, aku tidak sabar dengan ini semua. blackjack adalah permainan yang kami belum pernah mencobanya, ini akan seru.

"baik, sekarang pasang taruhanya. dealer boleh ambil alih" ujar bagas mempersilahkan dealer masuk dalam lingkaran permainan dengan sekotak kartu di tanganya.

alea bertaruh lebih dulu, menyembutkan kembali hal yang ia ucapkan barusan. setelah itu alea mendapat satu koin chip bewarna merah sebagai simbol dari taruhanya, di taruh tepat di atas meja dirinya berdiri.

daniel memasang taruhan saham 5% dari perusahaan fashion yang dirinya mati-matian untuk membelinya. Jeannette memasang taruhan yang agak menakjubkan, kuku jempol kakinya. theo memasang taruhan segengam 8 cm rambut rachel, rachel tidak berkutip selain tertawa renyah balas dendam, tentu saja mereka adalah pasangan yang gila. sebagai balas dendam rachel memasang taruhan berupa 10 mili liter darah theo, atau bebanyak satu suntikan penuh. Jay memasang satu buah anak kecil laki laki berumur 7 tahun yang ia dapat dari panti asuhan ayahnya. Satya memasang lengan tangan utuh dari penyanyi hiburan yang akhir akhir ini meninggal karena di perkosa oleh perdana mentri, jasad nya di otopsi di rumah sakit milik satya. Bagas memasang 1 kilogram narkoba bubuk serta alatnya, sebagai bonus adalah satu tubuh laki-laki dewasa hidup. Sedangkan cezka sendiri akan memasang photo vulgar milik kekasihnya.

melihat hal ini daniel mengganti taruhanya, berubah menjadi cairan martubasi milik mantanya yang kini menjadi biarawati, entah cara apa juga ia akan mengajak pasangan tuhan mantanya untuk melakukan hal itu.

kini hanya tinggal aku dan jake yang masih berfikir, terlalu asik takjub dengan apa yang mereka pertaruhan.

jake meliriku, ia tersenyum sopan untuk mempersilahkanku lebih dulu dalam memasang taruhan.

sebenarnya ada banyak hal yang sudah terlintas di otaku, seperti mungkin bulu dari alis mataku, aku akan mencukurnya jika kalah, atau mungkin sebox senapan jarak jauh, tapi dari semua yang aku fikirkan itu tidak begitu menyenangkan membuatku merasakan sensasi dari perjudian. aku kembali berfikir tentang hal yang aku sayangi tampa melukai orang yang ku sayang.

ah, aku tahu.

"I bet my virginity."

begitulah masa masa gadis perawanku hilang. Susah payah aku menjaga hal ini sejak dulu, menahan segala godaan gila di masa perkuliahan dan sekolah menengah atas, kini aku melepaskanya begitu saja dalam pertaruhan.

Cezka terkekeh ketika semuanya menatapku dengan mata terbelak. Ia menyilangkan tanganya di depan dadanya, "kalau gua menang, taruhan lo gue kasih ke kakek gue loh?" Tanya nya berusaha meyakinkan apa yang baru saja aku putuskan.

Aku menganguk, jika dirinya menang maka itu akan sepenuhnya menjadi hak dirinya. "Wah kalau begitu gue bisa jadi nenek lo, Cez" jawabku bercanda

Seluruhnya tertawa mendengar hal itu, sebelum akhrinya menoleh pada jake.

Jake pria yang pandai membaca situasi, dalam perjudian dirinya selalu beruntung,  dalam rasio kemenangan kami semua jake adalah pemegang rasio paling tinggi.

"Karena taruhanya menarik semua, gua bakal menangin ini semua." Katanya penuh sombong, matanya menatap kami semua dengan percaya diri.

Jay mendecih, "gausah banyak bacot dan cepet sebutin taruhan lo, anjing!"

Tangan jake terangkat menyentuh mata kananya. "This eye, i bet this"

Sejam lebih 22 menit, dealer resmi menyebutkan siap pemenangnya atas hasil pemainan kartu yang telah berlangsung selama tiga ronde.

"Jake eaglle berhak mempunyai seluruh chip dan taruhan seluruh peserta"

begitulah masa masa gadis perawanku hilang. Susah payah aku menjaga hal ini sejak dulu, menahan segala godaan gila di masa perkuliahan dan sekolah menengah atas, kini aku melepaskanya begitu saja dalam pertaruhan.

aku sangat merindukan masa-masa seperti ini, ketika kami semua berkumpul dengan formasi lengkap dengan tertawa, melakukan apa saja seolah kami pemilik dari dunia. hidup dalam kebahagiaan tampa batas, tampa teror ataupun mengunakan baju duka dengan air mata.

apapun itu yang sudah merusak kebahagiaan ini semua, akan ku buat lehernya putus sampai-sampai tenggorokanya patah dan syaraf lenturnya putus akibat tarikan oleh tanganku sendiri.

aku bersumpah.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro