First Love Never Die

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Day 3

Buat cerita dengan tema "Cinta Pertama"

------

Saat itu, aku masih duduk di bangku SD ketika aku merasakan cinta monyet untuk pertama kalinya.

Dia gadis paling cantik di kelas, pintar, tidak banyak tingkah atau mau mengikuti tren kubu-kubuan yang sedang viral di zamannya.
Dia lebih suka bergaul dengan banyak teman baik sekelas maupun teman beda kelas.
Dia juga jadi primadona di kelasku.
Banyak yang juga menyukainya.

Dia adalah gadis termanis yang pernah kutemui.
Aku menyukainya cukup lama, bahkan ketika lulus SD dan menginjak SMP.
Kami terpisah karena beda sekolah.
Namun, aku selalu menanyakan kabarnya kepada teman yang satu sekolah dengannya.
Aku tak ingin ketinggalan kabar dariny, sekecil apapun.

Sampai suatu ketika aku mendapat kabar dia telah memiliki kekasih.
Saat itu, aku hancur, galau, tidak keruan rasanya.
Namun, aku sendiri juga merasa menjadi pecundang karena terus memendam perasaanku.
Mungkin sudah saatnya aku melepaskannya.

Aku mulai bergaul dengan gadis-gadis di SMP dan akhirnya juga punya kekasih.
Dia pacar pertamaku.
Namun, apalah arti pacaran anak SMP, baru beberapa bulan sudah putus.
Berlanjut hingga SMA, aku sudah menjalani hubungan dengan beberapa gadis hingga menjadi deretan mantan.

Ketika lulus, ternyata aku satu jurusan dengan 'dia' yang menjadi cinta pertamaku.
Apakah Tuhan mengizinkan kami bertemu agar aku berani mengungkapkan perasaan yang sempat luntur?

Akhirnya aku berhasil dekat dengannya, menjadi sahabatnya.
Namun, hingga lulus kuliah, aku tetap tak berani mengungkapkan perasaanku.
Aku takut jika hubungan kita akan semakin menjauh jika aku mengungkapkan perasaan.
Dekat dengannya saja sudah cukup.

Aku juga tak tahu bagaimana bisa aku sepecundang ini hanya dengannya.
Padahal, aku sangat berani dengan gadis-gadis lain dan tak ragu mengajak mereka berpacaran.

Hingga hari ini, ketika aku melihatnya duduk di pelaminan, aku hanya bisa bertepuk tangan merayakan sahnya menjadi istri orang lain.

Oh, cinta pertamaku...
Andai saja aku bisa mengungkapkan perasaanku dan tidak menjadi seorang pecundang...
Apakah kau mau menjadi milikku selamanya?

***

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro