Riou Mason Busujima; Chocolate Lava Cake

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Disini tempatnya!"

"Kafe ini?"

(Name) menoleh ke arah Riou yang menatapnya dengan datar.

"Mhm! Kau harus merasakan menu yang ada disini!"

"Tapi aku lebih senang dengan makanan buatanku sendiri."

(Name) mengembungkan kedua pipinya.

"Sesekali cobalah makanan seperti ini!" protes (Name), "dan ini adalah dessert, bukan hidangan utama untuk makan."

Kemudian (Name) menarik pergelangan tangan Riou dan membawa laki-laki itu masuk ke dalam sebuah kafe kecil yang ada di Yokohama. Mereka berdua langsung disambut oleh pelayan kafe.

"Untuk dua orang?"

(Name) mengangguk, dan pelayan kafe pun membawa mereka berdua ke kursi yang kosong. Setelah duduk, mereka berdua langsung mengambil buku menu dan melihat daftar menu.

"Chocolate lava cake~" ucap (Name) pada pelayan kafe, "bagaimana denganmu, Riou?"

"...kare."

(Name) mengembungkan kedua pipinya, "kupikir kau akan memilih dessert."

"Apa aku harus mengganti pesananku?"

(Name) terdiam, sebelum akhirnya menggeleng.

"Tidak, tidak perlu."

"Apa hanya ini pesanan Tuan dan Nona sekalian?"

(Name) mengangguk, membuat sang pelayan tersenyum mengerti lalu meninggalkan mereka berdua. (Name) menyimpan datar menu yang dia pegang di posisi awalnya, kemudian menatap Riou yang sedang terfokus pada pemandangan yang ada di luar kafe.

'Tidak apa-apa, daripada dia harus memakan masakan tidak jelasnya itu,' pikir (Name).

Entah berapa lama (Name) melamun, namun dirinya tersadar saat Riou melambaikan tangannya di depan wajah (Name).

"Ada apa, Riou?"

"Pesanan kita sudah datang."

(Name) menatap ke bawahnya, dan perempuan itu langsung mengenali tampilan dessert berwarna dark brown itu.

"Akhirnya~" ucap (Name) tersenyum lebar lalu mengambil sendok kecilnya, "ittadakimasu~"

Riou hanya mengangguk, kemudian memakan kare pesannya. Iris (Name) berbinar saat melihat coklat yang melumer keluar saat sendoknya memotong kue pesanannya. (Name) memperhatikan coklat yang mengalir di sekitar kuenya, tidak seperti Riou yang dengan cepat dan lahap memakan kare-nya.

"Kau tidak memakan kuemu?"

Perhatian (Name) mengarah ke Riou yang sedang mengunyah makanannya—yang kini tersisa setengah. (Name) tersenyum lalu menyendok kue pesanannya.

"Aku senang melihat coklatnya melumer ke sekitar kuenya dulu."

"...bukannya coklatnya jadi sulit dimakan?"

Senyum (Name) melebar lalu menunjukkan pose peace dengan tangan kanannya.

"Itu gunanya ini, kan?"

Riou tak menyahut, hanya kembali fokus pada kare-nya. (Name) yang melihat reaksi Riou hanya terkekeh lalu kembali menoleh pada kuenya dan memakannya.

Beberapa menit sudah berlalu, dan kini karen Riou sudah habis, begitu juga dengan kue (Name), namun masih ada coklat cair di piringnya.

"Ngomong-ngomong, Riou...."

"Ada apa?"

"Apa kau tidak menyukai makanan manis?"

"Kenapa memangnya?"

(Name) mencelupkan dua jarinya ke piring kuenya, kemudian mengangkatnya—membuat ruas pertama jarinya itu dipenuhi oleh coklat.

"Aku membawamu date ke kafe bukan untuk makan kare—tapi karena dessert disini enak."

(Name) baru saja berencana menjilat jarinya, namun Riou tiba-tiba memegang pergelangan tangan (Name) lalu memasukkan dua jari mungil (Name) ke dalam mulutnya.

"R-Riou!?"

Pipi (Name) memerah kala merasakan lidah Riou menjilat jarinya—tak jarang juga (Name) rasakan jarinya menyentuh sisi gigi Riou. Tak lama kemudian Riou melepaskan jari (Name).

"Benar—seharusnya aku memesan kue ini, tapi kurasa memakannya darimu juga tidak buruk."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro