16 || ☆Malam Pertama Aku Pulang

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Setelah berbulan-bulan lamanya berlalu, akhirnya aku bisa melihat kedua manik beningmu. Sama persis. Layaknya replika diriku dengan versi mungil. Benar-benar sangat lucu. Bergerak-gerak lincah, menjelajahi semua yang bisa kau rekam dalam otak.

Lalu kau melihatku.

Kau tersenyum.

Lalu tertawa dengan suara tawa ciri khasmu.

Ahh, benar-benar sangat kurindukan.

Tak lagi kurasakan sesak yang mendesak penuh di dada, selama berbulan-bulan aku tak melihatmu.

Beberapa kali aku lewat di depanmu, dan matamu mulai mengikuti semua gerak-gerikku. Sesekali kau tetap tertawa menggemaskan. Ya, menertawakanku. Menertawakan semua tingkah lakuku yang memang sengaja kubuat-buat.

Walaupun aku tak bisa mendekatimu, aku cukup puas bisa memandangmu dengan jarak yang membentang ini. Pun dengan hanya mendengar suara tawamu yang kemudian terdengar menghangatkan.

Namun, tiba-tiba kau tampak gelisah. Ada sesuatu yang ingin kau ungkapkan. Ada sesuatu yang ingin kau katakan. Tapi... tidak bisa. Kau mulai frustasi. Manik bulatmu berkeliling, mencari pertolongan.

Aku mendekat. Walaupun aku juga tidak yakin apakah aku bisa menolongmu. Karena aku juga tak tahu, apakah gerangan yang tengah kau inginkan.

Sedetik kemudian, pria itu datang menghampirimu. Dia tampak begitu memahamimu. Dengan suaranya yang lembut, dia membujukmu, lalu mengulurkan sebuah botol dengan cairan putih di dalamnya.

Dia tak bisa melihatku karena aku buru-buru menjauh. Aku tersenyum. Dia memang sangat bisa diandalkan, bukan? Pria dengan semua hal yang diinginkan perempuan. Dengarlah, dengan suara berat indahnya dia menyanyikanmu sebuah lagu.

Tak berubah, ya? Masih tampan, dewasa dan selalu terlihat menenangkan. Pria yang kucintai. Dulu, bahkan hingga sekarang.

Kulihat kau pun sudah tampak nyaman, memegangi sendiri botolmu dan meminum susumu. Lalu kau kembali melihatku. Dan tertawa lagi. Ada air susu yang bergulir keluar dari mulutmu yang tertawa.

Lalu pria itu mengajakmu bermain, lihat wajah-wajah konyol yang ia buat. Benar-benar terlihat bodoh. Membuatku gemas, dan sangat ingin untuk ikut bergabung bersama di sana. Lagi-lagi kau tersenyum dan tertawa. Kalian nampak bahagia.

Aku juga tersenyum memandangi kalian berdua.




Ahh, kurasa sudah cukup.

"Besok Mama akan datang lagi, Sayang. Terima kasih, kamu sudah meyakinkan Mama bahwa kamu baik-baik saja. Jaga Papamu untuk Mama..."

Aku pun terbang menjauh. Keluar melalui jendela. Menembus dinginnya angin malam yang kelam.

Malam ini malam pertamaku kembali ke sini. Aku memang memisahkan diri sebentar setelah mendapatkan izin dari 'keluarga hantu' baruku, karena begitu kuatnya rasa rindu ini.

Aku memang belum bisa menyeberang, karena aku masih ingin melihat anakku tumbuh besar dan bahagia. Lalu aku menemukan sebuah keluarga baru. Perkumpulan arwah yang mendiami sebuah rumah tua dengan sifat mereka yang ramah-ramah.

Dan juga, aku bisa mengobati rasa rinduku. Pada bayiku yang kutinggalkan beberapa bulan yang lalu, ketika dia sedang berjuang mencari jalan lahir.

Malam ini hanyalah malam pertama. Aku akan datang lagi besok malam. Dan malam-malam berikutnya.

- Amatsuki

...

Aduh, aku nulis apaan lagi yha(';ω;')

Jadi MamaTsukinya udah mati, ninggalin Papatarou dengan seorang malaikat kecil keduanya (╥﹏╥)

Papatarou kuat kok ngurus semuanya, sampai mereka semua bisa berkumpul lagi(╥﹏╥)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro