2 || 🌙Nothing Wrong with the Darkness (2/2)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Layaknya sebuah "bintang jatuh" yang beredar di atmosfir semesta yang gelap..

Aku menunggu untuk ditemukan.


- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

"HUWAAAA MAFU-CHAN DOSHIYOUUU?!?!"

"YA SETOP DULU GUNCANG-GUNCANG MAFU MAT!"

Amatsuki tersadar, ia melepaskan tangannya dari bahu temannya. Mafuyu pening dengan kelakuan sohibnya satu ini. Mereka sedang berada di kafe, berdua dalam rangka curhatan Amatsuki.

Semuanya berawal dari pertemuan terakhir itu satu minggu lalu..

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -


"Kashitarou-san!"

Amatsuki berlari menghampiri Kashitarou yang seperti biasa berada di kursi taman, lantas duduk di sampingnya. "Kita bertemu lagi, hehe."

"Ya."

Mereka berdua diam dalam waktu yang lama. Amatsuki melirik pemuda di sampingnya, ia selalu dalam posisi favoritnya, bersandar santai dengan kedua kelopak matanya yang menutup. Menyiratkan garis ekspresi ketenangan. Melihat itu saja mampu membuat wajah Amatsuki memerah.

"Aku takut gelap," gadis itu merobek keheningan.

"Aku juga."

Hening kembali. Kashitarou tahu, Amatsuki pasti bertanya-tanya.

"Aku juga takut gelap. Sama sepertimu. Aku takut indera-indera lain yang menggantikan mataku ini tiba-tiba saja tidak berfungsi lagi, hingga membuatku terjebak dalam gelap. Selamanya," lanjutnya.

"...dan aku selalu suka ngomel kalau listrik mati," Amatsuki lebih berkata pada diri sendiri.

Kashi tiba-tiba saja tergelak.

"Seharusnya aku selalu bersyukur. Iya, kan?" tanya Amatsuki lembut.

Kashi hanya tersenyum. "Bisa bangun dan merasakan hidup di setiap pagi saja, aku sudah sangat senang dan bersyukur sekali."

"Tapi apa kau tidak penasaran dengan wujud dunia ini? Pada keindahannya? Bulan dan bintang misalnya?"

Senyumnya masih belum lenyap.

"Yah.. itu sudah pasti, aku ingin menikmatinya juga, menjadi sama seperti orang normal lainnya. Tapi kalau soal bulan, tidak perlu pusing-pusing, aku sudah bisa melihatnya dari gadis yang ada di sampingku ini."

"Eh?"

"Dia memancarkan sinar perak dari tubuhnya, walaupun mungkin dia tidak menyadarinya. Aromanya juga manis, aroma yang membuatku tersenyum saat bertemu dengannya. Aku suka, Amatsuki [bulan surga]."

Wajah Amatsuki kembali memerah.

WOE ALLIGATOR! ALLIGATOR ITU MAT! *ditabok*

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

"Baru juga ketemu lima belas hari lebih, udah sedalam itu rasa sukanya, mat?" Mafuyu memainkan sedotan melon frappe-nya.

"Iya!"

"Weh.. itu 'kan kata-kata alligator, percaya aja!"

"Tapi---Ama baper Mafuuu!!"

"Jiah, baper, baper, awas anyud."

JiahBucin = Budak Bayclin!

Mafuyu menggeleng pasrah, gemas dengan Amatsuki. "Mat, Mafu suka Mamat yang polos tak berdosa ini, jangan berubah, ya? Akhirnya bisa juga move on dari Rib."

Hoo.. jadi ULTRAMEN RIBUT ITU MANTAN MAMAT?!? KANG R(a)IB ITU??

Amatsuki menatap Mafuyu datar. "Jangan buat aku ingat makhluk astral itu. Lagipula.. yang dikatakan Kashitarou-san itu kode kan maf?!!??"

"Kodekodekode, nih kodeku!" gadis albino itu memamerkan barcode senilai tiga yen di pipi kirinya.

"Yeee.. itu mah tanda lahir."

Mafuyu tergelak, keras, membuat pengunjung lain menoleh ke meja mereka.

"Highnote-nya dikondisiin."

Mafuyu hanya nyengir lalu menutup mulutnya.

"Tapi sejak hari itu, Kashitarou-san tidak pernah ke taman lagi," raut wajah Amatsuki berubah sedih. "Atau memang dia hanya menggodaku, ya?"

Mafuyu tersedak, "Eehh?! Begitu? Etto.... no comento," kemudian manik gadis albino itu membulat tatkala melihat pemuda kelam berwajah datar berjalan ke arah meja mereka.

"Jadi disini Mafu." Amatsuki menoleh.

"Soraru-san! Darimana tahu aku ada di sini??" Sesosok pemuda tampan, bersurai biru gelap acak-acakan berdiri menatap Mafuyu.

"GPS," ucap Soraru datar. "Mat, minggir, mau duduk di samping Mafu."

Cemberut, Amatsuki bangkit dan membereskan barangnya. "Ya sudah, aku minggat saja, malas jadi baygon kalian!" ucapnya lalu berjalan meninggalkan couple SoraMafu itu.

jiwa joned mamat bergejolaque hwhw :3

"SEMANGAT YA MAT! MOGA GAK JOMBLO LAGI!!!"

Emang, yang namanya temen gini. Kalo nggak bangsat ya bukan temen namanya.

Amatsuki misuh-misuh.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Gabut. Langkah kaki Amatsuki menapaki jalanan menuju taman lagi. Ia melirik arlojinya, sudah malam. Tapi masa bodohlah, ia mau menenangkan diri.

Dan sampailah ia di depan kursi taman yang biasa ia duduki dengan pemuda bertopeng rubah itu. Duduk dan meregangkan kakinya, Amatsuki mendongak memandang benda langit bergas hologen yang berkerlipan di atas. Maniknya meredup.

'Aku ini hanya bintang jatuh yang beredar di atmosfir semesta yang gelap sana, menunggu untuk ditemukan...'

Gadis beranting bintang itu menggembungkan pipinya kesal.

'Lelaki memang brengsek! Pandai melambungkan hati gadis hingga atmosfir ketujuh, lalu melemparkannya lagi ke lapisan kerak bumi terdalam!'

jokeanakIPA_=

"Ck.. Bakatarou!! Tanggung jawab!! Hatchii!" oceh Amatsuki sendirian. Ia hanya memakai sweater yang mana mungkin berfungsi dengan baik di malam hari seperti ini. Alhasil sepertinya ia enterwind atau bahkan mau flu.

enterwind= masuk angin ; Flu= Falling Love with Youuu :3

"Hatchii!"

"Hatchiii!!"

"Ugh.. sial.. aku sakit."

"....makanya, kalau malam jangan kelayapan bodohh, mana dingin begini lagi...."

Amatsuki merasakan tubuhnya sedikit menghangat, dan mendapati sebuah jas membalut bahunya. Ia mendongak. Sekarang Itou Kashitarou ada di depannya.

"Sedang apa sendirian di sini?! Nanti diculik pedo!!" pemuda itu mengintrogasi.

Gadis itu berdiri, menghadap pemuda bertopeng itu. "Ya aku menunggumu bakatarou!! Kemana saja satu minggu ini?!!"

Bingung. "Heee.. untuk apa menungguku? Lagipula siapa kamu hingga harus tahu aku pergi kemana?" tanya Kashitarou dengan nada jahil.

Amatsuki salah tingkah lalu sontak memalingkan wajah. "B-bukan begitu--hanya saja aneh kau tiba-tiba menghilang!"

"Ok ok! Kujelaskan, duduk dulu aku lelah!" Kashitarou duduk dan menarik Amatsuki. "Ini urusan kerja tau."

Amatsuki mengerjap. "Eh?"

"Aku pergi ke Kobe untuk menemui partnerku, aku sedang merencanakan collab bernyanyi dengannya."

"Collab? Bernyanyi?"

"Iya. Aku seorang Utaite."

"Berarti kau bisa bernyanyi? Tunjukkan kepadaku!" pinta Amatsuki dengan antusias. Terlihat jelas dari mata milik gadis itu.

"Hee? Ah, baiklah."

"Uwaah!"

~~Houseiki no yori utsukushikute.. omou hodo himitsu ni mieta.. hoshi no uta sore wa kimi no uta.. sono sekai ni hibi tte.. nee~~

[ Song : Itou Kashitarou » Hoshi no Uta ]

"Ahh, sudah cukup. Suaraku agak serak. Aku kebanyakan makan gorengan." kekehnya.

ITOU KASHITAROU KAMPRET.

Sweatdrop, "Uwah, sugoii!! Suaramu bagus!" puji Amatsuki.

"Arigatou."

Mereka berdua diam lagi. Amatsuki menunduk, menatap ujung sepatunya. Dan mulai bernostalgia.

"Nee Kashitarou-san, dulu aku ingin sekali bernyanyi sepertimu. Aku ingin menjadi terkenal. Sayangnya impian itu hilang, seperti diterpa angin. Semuanya hilang..."

Kashitarou mengerutkan keningnya bingung. "Kenapa?"

Tersenyum miris. "Aku sakit. Pita suaraku hampir rusak. Dan dokter mengatakan bahwa aku tidak bisa bernyanyi lagi. Aku sudah menyanyikan nyanyian terakhirku."

"Aku putus asa. Impianku hancur. Bahkan aku pernah berpikiran untuk bunuh diri. Ah, tidak, aku sudah pernah melakukannya."

Tidak disangka, gadis yang selalu menunjukkan ekspresi ceria ini, memendam penderitaan berat.

"Hmmm.. kau tahu? Pemikiran bunuh diri itu bisa saja lenyap. Kenapa? Karena masih ada orang-orang yang menyayangimu. Kau juga pasti ada 'kan?"

Amatsuki mengangguk pelan.

"Nah, karena itu. Jangan pernah berniat seperti itu lagi, okey? Masih ada yang menyayangimu." tutur Kashitarou seraya melepas topengnya.

"Nee Kashitarou-san."

"Hm?" pemuda itu sibuk menggulung lengan kemeja dan melonggarkan dasinya.

"Jangan pernah berhenti bernyanyi. Aku suka, Kashitarou-san."

Kashitarou menghentikan aktivitasnya. "Ehh? Ah, kalo itu tentu saja. Aku akan terus bernyanyi. Saking sukanya sama suaraku, ya?"

Amatsuki menggeleng. "Bukan cuma itu. Aku suka Kashitarou-san."

"Suka...? Apa? Kucing?"

YEU ANJIR SERBUK MARIMAS ITU KOKUHAKU BOGE!!

Wajah Amatsuki memanas, ia mulai gemas. "Kashitarou-san! Kimi ga suki de!!"

Dan kata-kata keramat itu keluar dari bibir gadis itu. Terdiam, si pemuda bersurai coklat mulai memahaminya.

"Demo... aku buta Ama-chan.. aku tidak pantas--"

Amatsuki menggeleng kuat. Menatap wajah ragu-ragu Kashitarou. "Aku tidak peduli! Yang penting adalah saling melengkapi! Aku adalah bulan yang akan membantu menerangi Kashitarou-san dari kegelapan, dan Kashitarou-san adalah bintang yang menyinari kehidupanku lewat nyanyian!!"

Ahh..

Manis.

Kashitarou tersenyum ke arah Amatsuki. Senyum yang tidak pernah ia tunjukkan kepada orang lain sebelumnya. Senyuman hangat dan manis dari seorang Itou Kashitarou yang ia berikan spesial hanya untuk seorang gadis bernama Amatsuki.

"Jaa.. kalau begitu jawabannya adalah ini," si surai coklat menarik gadis brunette itu mendekat dan memeluknya erat.

"Arigatou.. sudah menerimaku.." bisik Kashitarou dengan suaranya yang dalam.

Amatsuki hanya mengangguk dan tenggelam di pelukan Kashitarou. Parasnya sudah sangat memanas dan memerah senada dengan rambut Sakata.

Kashitarou melonggarkan pelukannya, meraih dan mengangkat dagu Amatsuki. Keduanya bisa merasakan deru napas masing-masing. Dan tinggal beberapa senti lagi.. hingga---

"HATTCHIIIII!!"

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Pada dasarnya kegelapan tak selalu salah.
Gelap aku mencintaimu. Karena kuanggap dirimulah yang mengirimkan gadis ini untukku..

- - - - - - - - -

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro