The Cyclop's Hunts

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Apakah kita sudah sampai?"

"Belum hyung."

"Tapi kita sudah berjalan hampir satu jam lebih."

"Perjalanannya memang masih jauh."

"Oh begitu."

Jihoon menoleh ke arah jendela, duduk manis selama beberapa detik sebelum bertanya lagi kepada Guanlin,

"Lalu kapan kita sampai?"

Guanlin menghela napas dengan jengkel, ia lalu menangkup wajah Jihoon dengan kedua tangannya, menatapnya tepat di mata dan berkata,

"Mungkin kita akan sampai dua jam lagi, jadi bisakah Jihoon hyung bersabar dan berhenti menanyakan kapan kita akan sampai setiap lima belas menit sekali?"

"Tapi aku.."

Dan tanpa aba - aba Guanlin mencium bibir manusia keras kepala itu tepat di hadapan teman - teman dan pasukannya. Lai Gai Woo tersenyum maklum. Jenderal Park Chanyeol hanya menggelengkan kepala. Jinyoung tersedak minumannya. Daehwi pura - pura melihat pemandangan. Ong dan Daniel berpura - pura mengobrol tentang cuaca. Minhyun berpura - pura membaca peta. Sementara Woojin terang - terangan memperhatikan pasangan itu.

Guanlin yang pertama melepas bibir mereka yang bertautan, dan menatap wajah Jihoon yang merah padam,

"Haruskah aku membungkam bibirmu seperti ini supaya kau tidak banyak bertanya hyung?"

Jihoon menggelengkan kepalanya dan kemudian menunduk. Guanlin menghela napas dan berusaha memejamkan matanya lagi. Woojin yang sedari tadi memperhatikan mereka dan mendesah,

"Ah sial, coba kalau aku membawa Seobbie juga."


--- TDW ---


Jihoon menatap pemandangan di luar dan tersenyum lebar merasakan hembusan angin. Sejujurnya ia benar - benar bersemangat dengan perjalanan kali ini. Mereka semua dalam perjalanan menuju wilayah utara dengan menaiki kereta kuda dan sejumlah pasukan.

Biasanya Guanlin dan rombongannya biasa berkuda ke sana, tapi karena kali ini mereka membawa manusia, mereka memilih naik kereta kuda bersama. Hanya Jaehwan dan Jisung yang menolak untuk ikut dan memilih tetap berada di kastil. Demikian pula jenderal perang Oh Sehun.

Mereka semua menuju sebuah turnamen yang diadakan setiap lima tahun sekali. Sebuah turnamen terbesar yang diikuti oleh seluruh makhluk kegelapan, The Cyclop's Hunt.

The Cyclop's Hunt adalah sebuah pertandingan yang melibatkan otak dan juga ketangkasan. Permainannya sangat sederhana, yaitu 20 peserta yang saling diadu untuk menemukan dan menangkap Cyclops yang dilepaskan di tengah hutan raksasa yang berbentuk labirin. Para peserta masing - masing dibagikan kunci. Sebelum Cyclops tertangkap peserta tidak akan bisa keluar dari labirin tersebut, karena hanya Cyclops yang bisa keluar dari labirin tersebut. Namun Cyclops itu diikat dengan kalung rantai di lehernya yang menahannya keluar dari labirin dan hanya satu dari 20 kunci yang bisa membuka kalung rantai tersebut. Permainan berakhir setelah cyclops ditangkap, baik dalam keadaan mati atau hidup. Dan peserta juga dipersilakan untuk saling menyingkirkan satu sama lain, baik dalam keadaan hidup atau mati. Hadiah bagi pemenang adalah telur naga yang tiap tahunnya berbeda jenis, bisa telur naga api, naga air, atau naga hutan. Naga adalah spesies langka di dunia kegelapan, jumlahnya semakin sedikit namun memiliki kekuatan yang sangat dahsyat.

Cyclops adalah raksasa bermata satu dan berbau busuk. Umumnya tidak terlalu pintar dan lebih suka hidup bersembunyi di rawa - rawa dan pegunungan. Kelebihan mereka adalah tenaga mereka yang luar biasa dan sangat pandai menyamar serta bersembunyi, namun terlepas dari itu Cyclops tergolong lamban.

Tepat dua jam kemudian mereka sampai di sebuah lapangan yang sangat luas, sebelum memasuki arena pertandingan. Sebuah area perkemahan yang disediakan bagi para makhluk dunia kegelapan. Mereka mendirikan tenda di sana. Sebagian ada juga yang berdagang barang - barang aneh seperti taring naga, perhiasan, ramuan, senjata, maupun makanan. Lapangan itu telah ramai dipenuhi berbagai macam makhluk. Suara tawa, teriakan, raungan, dan alat musik aneh yang tidak pernah Jihoon dengar sebelumnya. Bukan hanya Jihoon, Jinyoung dan Daehwi menyaksikan semuanya dengan mulut menganga. Mereka tidak menyangka bisa melihat makhluk - makhluk kegelapan dari dekat. Centaur, manusia serigala, nymph, dan berbagai makhluk yang tak pernah mereka lihat sebelumnya. Daehwi bahkan menganga lebar ketika melihat seorang wanita cantik berbadan ular meliuk dengan anggun melewatinya. Sapu tangan wanita ular itu tak sengaja terjatuh, dan Daehwi memungutnya serta berlari mengejar wanita,

"Noona, saputanganmu terjatuh!"

Wanita ular itu menoleh dan Daehwi sempat terkesima dengan kecantikannya. Ia menatap Daehwi selama beberapa detik sebelum mengambil saputangannya,

"Ini pertama kalinya aku melihat manusia di turnamen ini."

"Ah, a, aku hanya menemani temanku noona."

Wanita itu tertawa geli melihat Daehwi yang malu dan berkata sebelum pergi,

"Sampai jumpa lagi anak manis. Lebih baik jangan berkeliaran sendirian di tempat ini."

Dan meninggalkan Daehwi yang masih menatapnya dengan kagum. Sementara itu Jihoon melihat dengan penuh semangat dan ia benar - benar ingin berlari ke tengah keramaian itu, tapi Guanlin menahannya.

"Aku mau melihat mereka!"

"Tunggu aku bersama yang lainnya di sini hyung, kau tidak bisa pergi ke kerumunan itu seorang diri! Bantulah yang lainnya menurunkan barang dan memasang tenda, aku akan segera menyusulmu."

Jihoon cemberut dan berjalan ke arah teman - temannya dengan wajah kesal. Minhyun tersenyum dan membelai rambut Jihoon,

"Guanlin benar hoon, di sana cukup berbahaya mengingat kau manusia pertama yang datang ke acara seperti ini. Jangan jauh - jauh dari kami ya."

Jihoon mengangguk pasrah dan Minhyun mencubit pipi Jihoon dengan gemas. Jihoon bersama yang lain pun mulai menurunkan barang dan memasang tenda.

"JIHOON - HYUNG!"

Jihoon menoleh ketika mendengar sebuah suara cempreng berteriak memanggil Namanya. Namun saat menoleh ia menemukan Seonho sudah meloncat ke arahnya,

"Hyuuuuuung, aku kangen padamuuuuu!"

Jihoon tertawa dan memeluk Seonho dengan erat, mereka tertawa dan mengobrol bersama. Tapi kemudian perhatian Seonho teralihkan pada Minhyun, begitu melihat Minhyun Seonho langsung berlari menuju Minhyun sambil berteriak,

"MINHYUN - HYUUUUUUNGGG!"

Minhyun hanya bisa tersenyum maklum pada anak laki - laki yang sedang bergelayut manja di punggungnya itu. Ia membelai kepala Seonho lembut sambil berkata,

"Hai Seonho."

Ketika Jihoon dan yang lain tertawa melihat ulah Seonho, sebuah suara lain terdengar memanggil Seonho,

"Ah di sini rupanya.."

Suara itu terhenti bertepatan dengan Jihoon yang menoleh ke belakang. Tatapannya bertemu dengan Jeon Somi. Jihoon cukup kaget sementara Somi terdiam melihat Jihoon. Daniel, Seongwoo, Woojin, dan Minhyun juga terlihat sangat kaget melihat Somi di sini, wajah mereka menegang sementara Jinyoung dan Daehwi merasa bingung dengan suasana yang tiba - tiba berubah. Seonho buru - buru berlari ke arah Somi, berusaha menariknya pergi sambil berkata,

"Ah noona, maafkan aku, ayo segera kembali ke tempat Ibuku."

"Sebentar Seonho, tidak sopan meninggalkan teman lama begitu saja bukan?"

Somi tidak sedikitpun mengalihkan tatapannya dari Jihoon sementara Seonho dan Jihoon semakin memucat. Somi maju selangkah dan detik berikutnya Daniel dan Seongwoo sudah berada di sebelah Jihoon. Somi tertawa geli dan berkata,

"Tenanglah Daniel dan Seongwoo, aku kan hanya ingin mengucapkan salam pada Jihoon?"

Somi mengalihkan pandangannya pada Jihoon. Ia tersenyum dan berkata,

"Apa kabarmu Jihoon?"

"Kabarnya baik - baik saja Somi."

Guanlin muncul entah darimana dan menggandeng tangan Jihoon. Ia berdiri di hadapan Somi dan keduanya saling bertatapan tajam. Somi melirik tangan Guanlin yang menggenggam tangan Jihoon. Menyadari tatapan sinis Somi pada tangannya, Jihoon berusaha melepaskan tangannya dari Guanlin, tapi Guanlin justru semakin kuat menggenggam tangan Jihoon.

"Baiklah, aku hanya ingin mengucapkan salam kok, sampai berjumpa lagi Jihoon."

Somi melambaikan tangan dan pergi bersama Seonho. Sementara Guanlin menatap Seonho dengan tatapan 'aku akan membunuhmu setelah ini' sementara Seonho hanya mengangkat bahu dengan pasrah. Begitu Somi pergi Guanlin mengalihkan tatapannya pada Jihoon dengan khawatir,

"Dia tidak melakukan apapun padamu kan?"

"Tidak Guanlin, sungguh Somi noona hanya memberiku salam."

Namun Jihoon diam - diam menatap punggung Somi yang menjauh dengan tatapan sedih. Guanlin memeluk Jihoon dan beristirahat dalam tenda mereka. Tenda telah terpasang dan hari semakin malam. Pertandingan akan dimulai besok sehingga para peserta bisa beristirahat malam ini. Daniel dan Ong berjalan - jalan di pasar malam sementara Lai Gai Woo dan Minhyun memilih beristirahat di tenda masing - masing. Guanlin dan Park Chanyeol menghilang entah kemana. Woojin membuat api unggun di perkemahan mereka dan Jihoon melamun menatap api itu,

"Hei, jangan melamun."

Jinyoung dan Daehwi datang dan duduk di sebelah kiri dan kanan Jihoon. Mereka membawa segelas susu hangat yang telah dicampur madu serta potongan daging ayam yang telah dibumbui. Mereka mengobrol dan tertawa sampai Daehwi bertanya,

"Jihoon hyung, siapa gadis dengan aura menakutkan tadi yang menyapamu?"

Jihoon tersenyum sedih dan berkata,

"Namanya Jeon Somi, dia vampire yang berasal dari kastil timur, tempat Seonho berasal."

"Kenapa yang lain sangat tegang ketika ia mendekatimu hyung?"

Kali ini Jinyoung bertanya dengan penasaran dan Jihoon terdiam sejenak,

"Ceritanya sedikit Panjang.."

"Tidak apa - apa kami siap mendengarkan kok."

Jinyoung dan Daehwi tersenyum pada Jihoon dan Jihoon tersenyum balik, ia menghela napas sebentar sebelum memulai ceritanya,

"Sejak kecil Guanlin mempunyai 3 sahabat, Kim Mingyu, Jeon Somi, dan Zhou Jieqong. Jieqong adalah kakak kandung dari Seonho, sedangkan Somi noona adalah pengawal pribadi Jieqong noona. Mingyu dan Somi ikut pelatihan para prajurit vampire sejak kecil bersama Guanlin, dan Jieqong selalu mengunjungi mereka. Bisa dibilang persahabatan mereka sangat erat."

"Aku tidak tahu Seonho punya kakak perempuan?"

Daehwi menyikut Jinyoung dengan kesal,

"Jangan memotong pembicaraan Jihoon hyung! Jihoon hyung belum selesai bercerita!"

Jihoon tersenyum kecil sementara Jinyoung memegang perutnya yang sakit karena sikutan tajam Daehwi.

"Jieqong noona sangat menyukai Guanlin dan mereka sudah dijodohkan sejak kecil. Ia bahkan selalu bersikap baik padaku dan sangat menyayangiku, ia selalu bercerita padaku bahwa ia bercita - cita untuk menikahi Guanlin, tapi di hari pernikahannya dengan Guanlin, ada penyusup yang berhasil menyusup masuk. Penyusup itu ingin membunuhku, tapi Guanlin melindungiku dari penyusup itu. Penyusup itu berusaha membunuh Guanlin, tapi Jieqong noona, dia menghadang anak panah yang ditujukan pada Guanlin dengan tubuhnya."

Mata Jihoon berkaca - kaca mengingat kenangan di hari itu. Sementara Jinyoung dan Daehwi menahan napas mendengarnya.

"Aku dan Guanlin berada di sebelahnya saat ia sekarat dan Jieqong noona memintaku untuk menjaga dan membahagiakan Guanlin sebelum menghembuskan nafas terakhir. Somi noona dan Mingyu berlari masuk beberapa saat kemudian, saat itu terjadi mereka sedang berada di luar. Begitu mengetahui mereka terlambat, Mingyu jatuh berlutut di pintu sementara Somi noona memeluk tubuh Jieqong noona yang sudah tak bernyawa."

Ingatan Jihoon kembali ke hari itu. Ia tak pernah melupakan pemandangan saat Somi menangis dan menjerit memeluk tubuh Jieqong yang berlumuran darah. Ia meraung pilu penuh kepedihan, memanggil nama sahabatnya yang sudah terbujur kaku di pelukannya. Dan detik itu juga Jihoon sadar bahwa Somi mencintai Jieqong.

Somi adalah vampire yatim piatu yang dilatih untuk menjadi pengawal pribadi Jieqong. Namun seiring berjalannya waktu mereka menjadi sahabat dekat dan Jieqong menjadi segalanya bagi Somi. Meskipun pedih, Somi menerima keputusan Jieqong untuk menikahi Guanlin, karena baginya, kebahagiaan Jieqong adalah segalanya.

"Kemudian Somi noona berusaha membunuhku jika tidak dihentikan oleh Guanlin dan prajurit lainnya. Ia berteriak bahwa akulah penyebab kematian Jieqong. Ia berteriak bahwa seandainya tidak ada diriku, semua ini tidak akan terjadi. Dan ia juga bersumpah untuk membalaskan kematian Jieqong noona."

Jihoon menahan napasnya sebentar sebelum melanjutkan ceritanya,

"Setelah itu Somi noona dan Mingyu yang patah hati mengikuti sebuah pertempuran. Pertempuran itu tidak seimbang karena kaum vampire kalah dalam jumlah pasukan, tapi Somi noona kembali hidup - hidup bersama pasukannya, kecuali Mingyu yang meninggal karena menyelamatkan Somi noona. Somi noona kehilangan semangat hidup dan selalu mengajukan diri dalam berbagai misi bunuh diri, namun anehnya ia selalu kembali dengan selamat. Ia dijuluki dewi kematian dan berubah drastis dari seseorang yang berhati lembut menjadi seseorang yang tidak kenal ampun dan haus darah. Ia semakin kuat, tapi hatinya juga terasa mati."

Jihoon menatap bulan dengan air mata yang menggenang,

"Sejak itu Somi noona sangat membenciku dan berusaha mencelakai aku, tapi, aku tidak bisa membencinya karena aku memahami kepedihan yang dia rasakan. Aku juga yatim piatu, yang dibesarkan sebagai makanan untuk sang pangeran vampire. Sejak aku kecil Guanlin adalah segalanya bagiku, jika terjadi sesuatu pada Guanlin, mungkin aku akan berada di posisi yang sama dengan Somi noona."

Daehwi memeluk Jihoon dengan mata berkaca - kaca. Sementara Jinyoung terdiam mendengar kisah masa lalu yang menyedihkan itu. Jinyoung menatap perapian, ia tidak tahu harus berkata apa. Akhirnya ia memilih memeluk Daehwi dan juga Jihoon.

"Kalian sedang apa?"

Guanlin tiba - tiba muncul dan mengagetkan tiga manusia yang sedang berpelukan itu.

"Istirahatlah, ini sudah malam, besok kita harus berkumpul pagi - pagi sekali untuk mendapatkan tempat terbaik untuk menonton turnamen itu."

Guanlin menarik Jihoon bersamanya ke tenda mereka sementara Jinyoung dan Daehwi memadamkan api unggun sebelum kembali ke tenda mereka. Guanlin dan Jihoon berganti pakaian dan kini sedang berbaring. Guanlin yang menyadari kesedihan manusia kesayangannya ini berusaha menghiburnya dengan mencium dahi, pipi, dan bibir Jihoon dengan lembut.

"Besok kau akan ikut sebagai peserta?"

"Iya hyung, kau duduk di bangku penonton saja ya, jangan jauh - jauh dari ayah, Daniel hyung, Seongwoo hyung, Minhyun hyung, dan juga Woojin hyung."

Jihoon tersenyum kecil melihat bagaimana sang pangeran vampire sangat protektif padanya. Ia memeluk Guanlin lebih erat,

"Aku janji, tapi kau juga harus berjanji padaku untuk kembali padaku, aku tidak mau terjadi sesuatu padamu."

Guanlin mencium dahi Jihoon dan berbisik di telinganya,

"I promise you."


--- TDW ---


Hari berikutnya turnamen secara resmi dibuka. Suara terompet, drum, dan berbagai alat musik lainnya menghiasi kemeriahan turnamen itu. Jihoon menatap kemeriahan di sekitarnya dengan takjub. Namun tatapannya tertuju pada seorang centaur muda tampan yang berada di tengah podium,

"Selamat siang teman - temanku, kuucapkan selamat datang di turnamen terbesar abad ini, The Cyclop's Hunt yang ke - 106!"

Centaur muda itu merentangkan tangannya dan ledakan teriakan bergema di penjuru stadion raksasa itu. Pria itu menatap sekelilingnya dengan puas dan melanjutkan kata - katanya kembali,

"Namaku Lee Teuk dan aku yang akan memandu kalian dalam acara hari ini. Sebelum kuperkenalkan para peserta ada baiknya kita lihat dulu hadiah istimewa bagi pemenang utama!"

Centaur itu mundur dan membuka sebuah kotak kayu. Dari kotak kayu itu ia mengeluarkan sebuah telur berwarna biru dengan guratan keemasan yang sangat cantik. Ia mengangkat telur itu tinggi - tinggi dan berkata,

"Kupersembahkan pada kalian, telur naga The Black Azure. Salah satu spesies naga terganas dengan semburan api terkuat dari seluruh naga. Satu semburan dari The Black Azure mampu menghancurkan satu desa. Dan cangkang telurnya bisa dilelehkan untuk membuat senjata atau jubah yang tahan api."

Para penonton dan peserta menatap hadiah utama itu dengan penuh minat dan centaur itu menyeringai ketika merasakan tatapan liar para peserta. Ia benar - benar menyukai aroma persaingan yang semakin tajam di antara para peserta. Ia menyimpan kembali telur itu ke dalam kotak dan mendengus,

"Dan kuperkenalkan, 20 peserta untuk turnamen The Cyclop's Hunts yang ke 106!"

Gerbang pertama dibuka, dan muncul wanita cantik berbadan setengah ular. Ia berkulit putih dengan rambut hitam Panjang dan bibir merah menyala. Daehwi menganga kaget ketika menyadari wanita itu adalah wanita yang ia temui kemarin. Ia berjalan dengan anggun dan ketika sampai ke tengah arena, sisiknya berubah menjadi armor keemasan yang menutupi seluruh tubuhnya. Hanya matanya yang terlihat.

"Lee Sunmi! Ratu klan Gorgon yang berasal dari wilayah barat! Ini adalah tahun pertamanya sebagai peserta turnamen The Cyclop's Hunts!"

Gerbang kedua terbuka dan tampillah pria pendek dengan senyuman jenaka,

"Mark Lee! Raja dwarf dari wilayah timur yang tak bisa kau remehkan hanya karena senyuman manisnya!"

Kemudian gerbang demi gerbang selanjutnya dibuka, sampai kepada gerbang ke sepuluh, dan sorak sorai penonton semakin heboh,

"Dan inilah juara bertahan kita! Juara The Cyclop's Hunts lima tahun lalu! Vernon The Direwolf!"

Gerbang berikutnya kembali dibuka dan tampillah pria misterius dengan jubah di seluruh tubuhnya,

"Hwang Hyun Jin! Prajurit terbaik klan Demuiree! Suku makhluk gaib yang mampu mengeluarkan api dari tubuhnya!"

"Dan peserta yang paling ditunggu tahun ini! Pangeran vampire yang memulai debutnya di usia muda, Lai Guanlin!"

Guanlin berjalan gagah di tengah sorak sorai penonton dengan atribut serba hitam mulai dari sarung tangan, sepatu bot, hingga jubah hitamnya.

"Bagi para peserta, pintu masuk menuju arena labirin berada dalam gerbang. Bawa kunci kalian masing - masing dan jangan sampai kehilangan kunci itu, karena bisa jadi kunci yang kalian pegang adalah kunci menuju kemenangan!"

Para peserta pun kembali ke dalam gerbang masing - masing dan benar saja, ada sebuah pintu yang tiba - tiba muncul di dinding. Pintu itu hanya bisa dibuka dengan kunci yang mereka pegang. Guanlin membuka pintu itu dan sebuah Lorong keemasan terlihat, namun sebelum Guanlin melompat masuk ke dalamnya,

"GUANLIN!"

Sebuah teriakan membuat Guanlin menengok dan berikutnya yang Guanlin sadar Jihoon mencium bibirnya dengan penuh nafsu,

"Kembalilah padaku secepatnya."

Guanlin tersenyum menatap wajah khawatir Jihoon dan berkata,

"Aku akan kembali padamu, dan akan kuhadiahkan telur naga itu untukmu."

"Aku tidak perlu hadiah, kau kembali saja sudah cukup bagiku."

Guanlin tersenyum, mengusak rambut Jihoon dan menciumnya sekali lagi, sebelum meloncat ke dalam lorong itu dan menghilang. Jihoon menghela napas dan terdiam sebentar di depan Lorong yang mulai tertutup itu, namun ketika ia membalikkan badannya untuk berbalik pergi, sepasang tangan mendorong bahunya hingga Jihoon terjatuh ke belakang. Dan pandangan terakhir yang dilihatnya sebelum lubang itu menutup sempurna dan kegelapan menelannya adalah Somi yang tersenyum licik di hadapannya.

Tidak lama setelah itu Woojin mendatangi gerbang dengan tergesa - gesa,

"Sial, cepat sekali manusia gendut itu menghilang, eh? Kemana dia? Apakah dia sudah kembali lagi ke kursi penonton?"

Woojin memandang gerbang Guanlin yang telah kosong dan berjalan pergi sambil mencari Jihoon.

Sementara itu sang centaur tersenyum dari atas podium dan berkata,

"Semua peserta telah memasuki arena pertandingan dan dengan demikian, The Cyclop's Hunts yang ke - 106 resmi dimulai!"

Seonho yang sedang bersorak kegirangan menyapa Somi yang baru datang dan duduk di sebelahnya,

"Noona kemana saja? Kau bahkan melewatkan pengenalan peserta tadi."

Somi tersenyum dan berkata,

"Hanya menemui teman lama."



To Be Continued



~An author, a reader, and a friend, leenaeunreal, at your service~



Sebelumnya saya mau minta maaf gaes atas keterlambatan apdetnya, dikarenakan lagi renovasi kamar dan rumah, dan author beberapa kali pergi liburan sama ortu hehehe. Dan sekali lagi mohon maaf lahir batin untuk semua teman - teman dan readersku tersayang.

Dan kali ini aku butuh bantuan kalian para readerku sayang, aku butuh nama - nama untuk para peserta turnamen lainnya. Seperti yang kalian lihat aku baru ngeluarin 5 nama peserta termasuk pangeran vampire ganteng kesayangan kita semua, naaahh, tuliskan nama idol atau aktor korea, cowok ataupun cewek, yang kira - kira kalian inginkan jadi peserta turnamen The Cyclop's Hunts ( kecuali anak - anak Produce 101 season 2 karena mereka sudah dipastikan terlibat dalam kelanjutan cerita hehehe ) ;D

Kurang jelas? Feel free untuk comment dan nanyain apapun ke author! ;D

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro