17

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Oh, bukan apa-apa," kataku yang menurunkan kedua tanganku sambil tertawa pelan.

"Iya, sangat bukan apa-apa." Aku menatap kak Yaz kesal, tetapi ia mengalihkan pandangannya ke arah lainnya.

"Bukankah kalian tahu Novi baru saja sembuh? Bagaimana jika nanti ia kembali terluka?" tanya kak Zo dengan raut khawatir.

"Tenang saja, kami akan melindungi nona dengan baik," kata Rio.

"Melindungi nona sudah menjadi tugas utama kami," kata Ruber dengan senyum bangganya.

Kak Zo masih saja menunjukkan wajah khawatirnya. Memang sih aku orang yang bikin orang lain bisa jantungan dengan pemikiran liar yang ada di pikiranku. Apalagi dia kakak yang benar-benar menghawatirkanku.

Aku menghela nafasku. "Tenanglah kak, aku akan menghindari bahaya sebisa mungkin," kataku sambil memegang sebelah tangan kak Zo dengan harapan ia bisa lebih tenang, seperti yang ada di cerita fiksi.

"Kau bisa memegang omonganmu?" tanya kak Zo yang aku balas anggukan dengan senyuman. Tak lama ia menghela pelan. "Baiklah, kakak harap kau kembali dengan tubuh yang utuh," kata kak Zo yang mengelus kepalaku pelan.

Adegan romantis yang diberikan seorang kakak untuk adiknya. Aku hampir terbahak dengan pemikiranku sendiri. Apakah saking ngenesnya diriku?

....

Author POV

Irvine menuliskan sesuatu di sebuah kertas lalu membawanya ke garasi, dimana pintu sebenarnya berada. Ia menempelkan kertas tepat di seberang pintu. Setelah selesai ia beranjak dari tempatnya dan bergabung dengan lainnya.

Di kertas itu terdapat tulisan:
"Aku sudah berhasil. Dia selamat."

[Sisanya telah dihapus. Terima kasih]

.
.
.
.
.
.

Hayo tebak, tulisannya buat siapa? Wkwkwkwk.

Berikan jejak kalian, maka itu bisa menjadi semangat saya dalam melanjutkan cerita. Terima kasih sudah mampir~

-(13/05/2019)-

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro