📕 27. Gerbang

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Apa yang kau lihat?"

Amara tak membalas pertanyaanku, justru ia membawaku dan Diolus ke dalam Visionnya.

"A-aku tak bisa merangkai k-kata. Lihatlah."

Setelah kilatan putih, kami tiba di tempat yang bersalju. Aku tahu, daerah Venelutio memang bersalju tetapi nampaknya Diolus pun tak mengenali tempat ini.

"Di bawah." Amara menunjuk ke sebuah lembah.

Di lembah itu terdapat sebuah struktur luas dari batuan yang melingkar. Di tengahnya berdiri susunan batu yang menyerupai sebuah gerbang.

Pada sisi gerbang itu, bersinar enam cahaya yang berbeda. Awalnya hanya dugaanku, tetapi Diolus pun mengiyakan jika keenam cahaya itu adalah Enam Kristal Primordial yang menempel pada gerbang tersebut.

"Pembahasan kita mengenai Keenam Primordial memicu Vision ini." Diolus berucap.

Di sekitar gerbang berkeliaran banyak monster asing. Mereka keluar dari gerbang tersebut.

"Mahkluk-mahkluk itu, bukankah mereka mirip dengan yang ada pada saat kejadian malapetaka langit runtuh?" tanyaku.

"Nenek benar! Seolah ada yang sengaja memanggil mereka menggunakan gerbang itu beserta enam Primordial." Amara menimpali.

Diolus tercengang. "Aku tak melihat adanya peluang untuk mengubah alur Vision ini di masa depan. Kecuali kita tahu siapa pelakunya. Jika aku yang mendapatkan semua Primordial, tentu tidak mungkin aku melakukan ini."

Kemudian seberkas kilatan cahaya mengejutkan kami dari belakang.

"R-raja D-Diolus?!" Pekik seorang pria dari ras Elf yang entah bagaimana bisa muncul di belakang kami.

"Kau? Bukankah kau adalah seorang Seer di kota Venelutio?" Diolus bertanya.

"I-iya, Yang Mulia."

"Sebentar, bagaimana orang ini bisa datang kemari?" Amara melontarkan pertanyaan yang kupikirkan.

Belum jelas bagaimana kedatangan orang itu. Kilatan-kilatan cahaya seperti yang baru saja terjadi mulai bermunculan di sekitar dataran tinggi ini. Sepuluh, seratus, sampai mataku tak dapat mengikuti lagi hitungan jumlah munculnya kilatan-kilatan tersebut.

Pada akhir setiap kilatan membawa sosok orang-orang yang tidak dikenal. Persis dengan bagaimana pria Elf di dekat kami muncul.

"Sepertinya, Vision ini ...."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro