Matahari belum naik terlalu tinggi ketika Bia membuka mata. Pening terasa mencabik-cabik jiwanya dari dalam. Selain karena semalam kehujanan, Bia sepertinya masuk angin karena tidak langsung memakai baju seusai mandi. Alhasil, dia terbangun dengan kondisi hidung mampet dan suhu badan sedikit naik.
Beker di nakas masih menunjukkan pukul setengah tujuh. Bia tidak pernah bangun sepagi ini ketika liburan. Sambil sedikit mengerang, dia mengingat-ingat hal apa yang membangunkannya. Jawaban datang berupa getaran ponsel yang tergeletak di sisi lain bantalnya.
Ada sepuluh pesan masuk di ponsel Bia, tiga di antaranya yang terbaru berasal dari Dipta. Hubungannya dengan Zaki di masa lalu membuat Bia mengenal semua anggota The Heroes. Namun, bisa dibilang, dengan Dipta-lah Bia merasakan keakraban yang paling kuat.
Bagaimana Bia bisa lupa? Keceriwisan Dipta meninggalkan kesan mendalam di hati Bia. Mungkin di kehidupan Bia, maupun Zaki, Dipta adalah orang yang memiliki segudang topik pembicaraan karena tak betah berlama-lama berada dalam situasi tanpa kata.
Dipta-The Heroes:
Halo, Bia 😁
Masih save nomor ini?
Gue Dipta, temannya Bang Jaki
06.24
Pekerjaannya membuat Bia terlatih membaca situasi. Dipta membawa-bawa nama Zaki. Dipta juga baru menghubunginya lagi setelah Zaki mengusik kehidupan Bia. Apa pun yang akan Dipta bahas, pasti tak jauh-jauh dari topik seputar Zaki. Karena tak mau bertambah pusing, Bia sengaja mengatur mode mute untuk setiap pesan masuk dari pria itu.
Bia:
Ada apa?
06.25
Usai mengetikkan dua kata sebagai pesan balasan, Bia beralih ke kotak pesan lain. Dia melenguh pelan menyadari junior penggantinya yang mengabarkan kemurkaan Bu Tere, atasan Bia, akibat kegagalannya mendapatkan jasa boga untuk acara ulang tahun si putri bungsu. Sepertinya Bia memang tidak ditakdirkan mengambil cuti terlalu lama. Sambil memegangi kepalanya yang mulai berdenyut-denyut, Bia merangkak turun dari kasur dan menghidupkan laptopnya, membuka database katering andalan langganan Bu Tere.
Dipta-The Heroes:
Jangan galak-galak, Neng 😁
Buka block WA-nya Bang Jaki, dong
Kasian, dia kayak lagi kena sawan
06.28
Tuh, bukti
06.32
Gue nggak mau ya album the heroes berikutnya isi lagu patah hati semua
Canda deng
06.40
Buka block-nya dong, Bi
Kasian Bang Jaki kena PHP
Dia senang banget liat lo datang ke konser kita tadi
06.46
Sumpah gue nggak boong, di belakang panggung dia senyum mulu
Di panggung Bang Sagara sibuk ngeliatin fans yg nangis, si Mangga sibuk tepe-tepe, gue sama Bang Jo sibuk fanservice
Cuma Bang Jaki yg sibuk nostalgia sambil ngeliatin mantan
06.56
Bia salah perhitungan. Notifikasi pesan masuk dari Dipta memang telah dibuat bisu di ponsel. Namun, begitu dia menghubungkan aplikasi Whatsapp ke desktop, pemberitahuan darinya tetap saja terlihat jelas di mata.
Tidak, Bia tidak akan meladeni Dipta sebelum mendapatkan kepastian jasa penyedia makanan di last minute begini. Bia menghubungi beberapa nomor dalam setengah jam. Cara kerjanya yang begitu efisien mengantarkan Bia pada satu rumah makan yang akhirnya menyanggupi membuat menu full course ala western sebanyak lima ratus porsi untuk besok sore. Oh, akhirnya Bia sanggup menghela napas karena perasaan lega menyelubunginya.
Euforia itu membuat Bia tersentil membaca tumpukan pesan Dipta. Belum sampai sedetik, Bia kembali diserang mumet.
Bia:
SUMPAH YA TMI LO NGGAK PENTING BANGET
Gue tinggal ngurus kerjaan nggak sampai sejam, pesan lo numpuk banyak banget
07.00
Dipta-The Heroes:
😬✌️🙏🏻
Tapi seriusan lo nggak mau kontakan sama Bang Jaki lagi?
Memang kalian kenapa sih?
Setahun belakangan Bang Jaki kesusahan lho
07.02
Zaki kesusahan? Bia tidak melihatnya demikian. Pamor The Heroes kian menanjak paska Bia dan Zaki putus. Hal itu pulalah yang membuat Bia berpikir ternyata perpisahan ini tidak terlalu menyakiti Zaki.
Bia:
Lo pikir gue nggak susah?
07.03
Dipta-The Heroes:
Ampun Mami Bia 🙏🏻
Saran gue, mending baikan sekarang, biar kalian berdua sama-sama lega
Time heals? Jangan percaya
Buktinya ada di lo berdua. Sudah pisah lama pun masih berantem aja kerjaannya
07.05
Bia terhenyak. Ternyata Dipta memperhatikan hubungan Zaki-Bia sejelas itu? Dulu Zaki dan Bia memang sering kali bertengkar. Perbedaan pendapat masalah kecil saja diributkan. Akan tetapi, pertengkaran mereka selalu memiliki bumbu manis sebagai penutup, terkecuali buat pertengkaran terakhir.
Bia:
Susah ...
07.06
Dipta-The Heroes:
Apa sih masalahnya?
Mau gue bantu? Lo kasih tahu gue, gue kasih tahu Bang Jaki
Tenang, gue nggak cepu 🤐
07.07
Bia:
Gue nggak bisa ngomong ke lo
07.09
Dipta-The Heroes:
Ya sudah, ngomong ke Bang Jaki
Gue yakin, lo masih sayang sama dia, lo masih nungguin chat dia
Waktu itu nggak selamanya berpihak pada kita
07.10
Bia:
Ah, ya, benar
Buktinya perasaan gue nggak luntur-luntur, padahal gue sudah berjuang
07.15
Dipta-The Heroes:
Lo mau menyudahi semuanya?
Kalau gitu, lakukan sekarang. Terlalu lama menunda cuma bikin sakitnya makin dalam 🙂
07.15
Bia:
Oke, gue bakal buka block WA dan ngomongin semuanya sama Zaki
Tapi, gue minta tolong 1 hal
Jagain dia, kali aja sewaktu-waktu pingsan habis baca chat gue
07.18
Dipta-The Heroes:
Waduh
07.19
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro