Part 5

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Setelah menunggu beberapa hari, Xander akhirnya kembali bersama Orben dan Pety. Kepulangannya sangat ditunggu oleh Nio, entah karena ingin meminta saran atau menunggu kabar.

Saat ini mereka sedang berada di aula, Xander dan Bella duduk anggun di singgasana mereka. Meskipun Nio sudah menggantikan jabatan Xander, tapi laki-laki itu tidak mau duduk di sana. Katanya ia akan menunggu matenya, baru ia akan duduk di sana.

"Ada apa, Nio? Kelihatannya kau tampak gelisah," tegur Xander.

"Dad, Jeslyn memintaku untuk mencarikannya ... bunga rosell. Aku sebenarnya agak ragu untuk pergi ke sana," aku Nio.

"Benarkah? Di mana gadis kecil itu? Ternyata dia sudah membuat kakaknya mulai kerepotan ya!"

"Maaf, Dad." Liam merasa tidak enak, seharusnya Jeslyn hanya merepotkannya saja. Tapi berhubung dia sendiri tidak bisa memasuki portal itu, terpaksa Nio harus turun tangan.

"Tidak apa-apa, Liam. Aku bahkan senang anakku seperti itu," balas Xander.

"Kau tahu kan kejadian beberapa tahun silam? Aku sangat bersyukur bisa memiliki seorang putri lagi, bagaimana pun tingkahnya dia tetap yang terbaik." Xander teringat dengan putrinya yang tak terselamatkan, semua itu akibat ia dengan berani mengembalikan sang iblis ke neraka. Lima tahun setelahnya, ia sangat terkejut mendengar ucapan Nio yang bilang Bella hamil anak perempuan.

Bella mengelus lengan Xander, ia juga merasakan kesedihan dan kebahagiaan itu. "Sudahlah," ucap Bella.

Xander memberikan senyum terbaiknya, lalu ia menatap lagi ke arah Liam. "Aku mau kau menjaga pack ini! kau akan dibantu oleh Buyutmu," perintah Xander.

"Kedengarannya tidak enak, aku mau dipanggil Kakek saja," protes Orben

"Hei, Kakek tua. Xander dan Bella saja memanggilmu Kakek, tidak mungkin anaknya memanggilmu Kakek juga." Pety mengoreksi tindakan Orben, suaminya itu tidak tahu diri dan tak sadar umur.

"Biarkan saja," acuh Orben.

🐺🐺🐺

Sesudah urusan di aula, Xander dan Nio bersiap-siap untuk berangkat. Bella ikut mengantar suami dan anaknya itu ke portal, tempat itu memang tidak banyak diketahui. Kecuali portal menuju ke dunia mortal atau dunia manusia, banyak yang mengetahuinya.

"Hati-hati!" pesan Bella.

"Tentu, Mom." Nio memeluk Bella singkat, karena jubahnya sudah ditarik oleh Xander. "Dad, aku hanya sebentar saja. Lagi pula aku ini anakmu, tidak usah cemburu begitu," protes Nio.

"Sudah berapa kali Dad bilang, cukup sewaktu dirimu kecil yang memonopoli mommy-mu itu. Sekarang tidak lagi," bantah Xander.

Bella hanya menggeleng dalam pelukan Xander, ia tak habis pikir dengan tingkah kedua lelakinya itu. "Biarkan saja, Xander," ujar Bella sambil mengusap punggung Xander.

"Tidak mau, nanti dia juga merasakan kalau sudah bertemu dengan matenya."

"Aku pergi dulu, jaga dirimu!" pamit Xander.

Xander dan Nio memasuki portal, selang beberapa lama mereka keluar ke tempat yang sangat menyeramkan bagi mereka. Meskipun di sana ada rumah bahkan terkesan mewah, tapi tetap saja yang namanya neraka tidak ada yang indah.

"Selamat datang, King Of Werewolf dan The King Alpha." Sambutan dari seseorang yang tak jauh dari tempat Xander dan Nio berdiri.

"Ada apa gerangan sehingga petinggi kaum werewolf datang ke sini?" tanyanya.

"Aku ada urusan dengan keluarga Ipp, dan anakku menginginkan bunga rosell. Bisa kau tunjukkan di mana keberadaan bunga itu?"

"Tentu saja, mari ikut saya!"

Mereka mengikuti arahan dari pria yang berada di depannya, sepanjang jalan semua menatap ke arah Xander. Mereka yang tahu kejadian beberapa tahun lalu langsung menghindar, tak ingin mencari masalah dengan King Of Werewolf itu.

"Ini dia bunga rosell, silahkan dipetik saja." Nio melangkah mendekati bunga yang sekilas mirip mawar itu, warnanya juga merah. Tapi bunga rosell memiliki merah seperti darah kental, sangat khas dengan tempat ini.

"Kau pikir aku bodoh?" tanya Xander sinis, sebelah tangannya menarik tangan Nio supaya anaknya itu berhenti melangkah.

"Bunga itu tidak bisa dipetik dengan sembarangan. Nio, pakai mantra yang mommy-mu ajarkan untuk penawar racun!" perintah Xander.

Nio mengangguk, mulutnya mulai komat-kamit membaca mantra. Laki-laki itu memang dialiri oleh dua darah, meskipun darah werewolfnya lebih kental tapi itu tak membuat darah witchnya kalah.

Untuk ukurannya saja ia sudah termasuk terkuat di bangsa witch, sehingga rakyatnya dengan rela dipimpin oleh pemimpin bangsa werewolf juga. Maka dari itu, Nio dijuluki King untuk raja witch dan Alpha untuk werewolf.

Sebuah bunga rosell mengeluarkan cahayanya ketika Nio selesai membaca mantra, Xander langsung memasuki bunga itu ke wadah yang sudah disiapkannya.

"Terima kasih, bisakah kau membantu kami sekali lagi?"

"Ya, akan aku tunjukkan di mana kediaman keluarga Ipp."

Mereka sampai di rumah yang lebih mewah dari yang lainnya, Xander tanpa ragu langsung memasukinya diikuti oleh Nio. Sedangkan pria yang mengantarnya tadi langsung pergi begitu saja ketika mereka sampai di sana.

"King Of Werewolf, ada keperluan apa sehingga junjungan tertinggi ini datang ke tempat kami? Suatu kehormatan bagi kami bisa dikunjungi oleh anda," sambut Robert, kepala keluarga Ipp.

"Ah, aku hanya berkunjung saja. Sudah lama juga aku tidak kemari," ujar Xander.

"Tidak mungkin begitu, Xander. Kau ke sini pasti ada tujuannya," bantah Robert, ia juga sudah berbicara menggunakan nada santai dengan Xander.

Xander terkekeh pelan, Robert memang iblis yang sangat suka membaca pikirannya. "Ya, kau tahu itu. Apa jawabannya?" tanya Xander.

Nio hanya menatap bingung ke arah dua laki-laki itu, otaknya yang cerdas tiba-tiba tidak bisa mencerna semuanya. Konsentrasinya buyar ketika memasuki rumah ini, apalagi ada energi yang seakan menarik dirinya.

"Istrimu itu bukan sepenuhnya dari bangsa werewolf, Xander. Kutukan itu memang berlaku untuk bangsamu, tapi Bella adalah half werewolf dan witch. Jadi tak menutup kemungkinan jika ia kembali mengandung, lagi pula sekarang anak itu juga sudah besar. Kenapa kau baru menanyainya sekarang?"

Robert dan Xander sedari dulu bisa dibilang ... berteman, sehingga mereka sama sekali tidak memunculkan rasa kemarahan ketika bertemu. Berbeda dengan beberapa iblis yang lain, ada yang membenci Xander karena berhasil mengalahkan salah satu kesayangan Lucifer.

"Anakku bertingkah seperti manusia, dia bahkan mengidam bunga rosell," curhat Xander.

"Lucu sekali," cibir Robert.

"Aku melupakan keberadaanmu, Nak. Siapa namamu?" tanya Robert pada Nio.

"Jefannio Wilkinson," jawab Nio.

"Inikah The King Alpha itu?" tanya Robert lagi.

"Ya, dia The King Alpha. Aku bahkan tak menyangka anakku akan menjadi seperti ini," ucap Xander.

"Lalu ada keperluan apa dia kemari? Atau dia hanya menemanimu?"

Xander tersenyum ke arah Xander, lalu perhatiannya kembali ke Robert. "Tentu saja tidak, aku tak perlu ditemani jika ke sini. Yang sebenarnya adalah kebalikan, aku yang menemaninya ke sini."

Nio mengangkat sebelah alisnya, ia bingung dengan Xander. Bukankah tadi Daddy-nya bilang ia ada urusan di sini? Kenapa jadi membuat kesan ia minta di temani?

"Untuk apa?" tanya Robert.

"Tentu saja untuk menjemput matenya," ujar Xander sangat santai.

***

Cuma mau ngingetin, ini cerita fantasi. Jadi semuanya hanya khayalan!
Untuk di neraka seperti apa, aku juga gak tahu. Inget, fantasi!!!


Maaf ya, hp aku rusak. Mungkin nanti pas udah bener baru aku up, okey? Harap bersabar ya😊 thanks.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro