Prolog

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

The Light Come Back

☆☆☆

Naruto ~ Masashi Kishimoto

Avengers ~ Marvel

Guardians of The Galaxy ~ Marvel

Justice League ~ DC

The Light Come Back (2018) by Yogatrisna

Warning : Typos dimana-mana, OOC, OC, tidak memenuhi EYD, K+.

☆☆☆

.
.
.
.

_______________________________________

Terlihat seorang gadis kira-kira berumur 17 tahun sedang pingsan di tengah hutan. Beruntunglah gadis itu tidak dimakan oleh hewan buas di sana karena ada sebuah bola berwarna merah transparan melindunginya. Entah datang darimana bola berwarna merah transparan itu melindungi gadis berambut pirang kekuningan tadi.

Namun, berbeda dengan gadis tadi. Gadis itu sebenarnya sudah bangun tapi ia sedang bangun di alam bawah sadarnya. Ia sedang mencoba memanggil partner yang sudah ia anggap kakak laki-laki sendiri.

Alam Bawah Sadar.

"Kurama-nii! Kurama-nii!" panggil gadis berambut pirang kekuningan yang merupakan tokoh utama dalam cerita ini. Ia adalah Uzumaki Naruto, sang Pahlawan Perang Dunia Ninja Keempat.

"Nii-san! Kau di mana, tebbayo?!" teriaknya lagi. Ia lalu jatuh terduduk di lantai alam bawah sadarnya. Iris mata sapphire yang indah itu kini mengeluarkan air mata yang membuat semua orang tampak bersedih.

"Hiks... Hiks..." Tangis sesenggukkan Naruto.

Namun, tangisan itu berhenti karena terdengar seruan dari partner yang sudah dianggap kakak laki-lakinya itu. Segera ia mengusap pipinya yang basah akibat tetesan air matanya.

"Kit!" seru Kurama. Terlihat seseorang--maksudnya seekor rubah terlihat terbaring lemah. Ia sedang menahan ringisan sakit akibat melindungi partner yang sudah ia anggap adik kecilnya itu dengan bola berwarna merah transparan tadi. Kurasa sudah jelas diketahui darimana bola berwarna merah transparan tadi.

"Ku-nii! seru Naruto seraya berdiri dan berlari menuju ke arah Kurama. Ia lalu memangku mulut Kurama yang sebesar truk ke pangkuannya. Ia tak merasa berat karena ia sudah terbiasa melakukannya.

"Kau tak apa-apa?" tanyanya dengan cemas. Sungguh ia merasa khawatir dengan keadaan Kurama. Biasanya rubah Tsundere itu akan merasa marah jika dikhawatiri, tapi sebenarnya ia ingin disayangi saja.

Kurama mendengus kecil mendengar pertanyaan khawatir dari Jinchurikinya itu. Merasa senang dengan perhatian yang diberikan oleh gadis pirang kekuningan putri tunggal Namikaze Minato.

"Aku tak apa-apa, Kit. Aku hanya kehilangan banyak chakra dan tenaga saja." Jelasnya yang membuat Naruto menghela napas lega ketika mengetahui kakak laki-laki jejadiannya itu hanya kehilangan banyak chakra dan tenaga. Untuk chakra, Kurama bisa mengembalikannya lagi dan untuk tenaga, ia bisa beristirahat.

"Syukurlah, tebbayo." Balasnya lega. Ia lalu mengelus lembut moncong mulut milik Kurama sekalian memberikan sebagian chakra miliknya untuk Kurama.

"Kit, akan lebih baik kau bangun. Aku tak bisa melindungimu lagi dengan bola berwarna merah tranparan yang kubuat dari chakraku. Aku takut kau diserang oleh hewan buas dan berbahaya." Nasihat Kurama pada Naruto. "Setelah ini, aku akan tertidur selama beberapa tahun. Entah kapan aku bangun yang pasti aku akan bangun dan menemanimu seperti sedia kala," tambahnya yang membuat Naruto menatap tidak percaya dirinya.

"Kalau kau tidur entah kapan bangunnya, aku akan sendirian, Ku-nii." Serunya menolak agar Kurama tidak tidur. Ia hanya takut Kurama tidak akan kembali pada dirinya dan pergi selama-lamanya dari kehidupannya. Ia tidak akan sanggup.

Namun, Kurama tahu apa yang dipikirkan adik kecilnya ini. Selama ia berada di tubuh Naruto, ia tahu segala sifat dan ketakutan yang dimiliki oleh Naruto, yaitu takut kehilangan orang yang ia sayangi.

"Percayalah, Kit. Aku akan kembali, aku tidak akan pergi dari kehidupanmu. Karena bagaimanapun juga, Minato menitipkan dirimu padaku," ujarnya menenangkan Naruto sambil mengusap lembut kepala Naruto dengan kuku panjang dan tajamnya. Takut kalau ia melukai Naruto.

Naruto yang mendengar menunduk. Ia pun mendongak, di wajahnya ada lelehan air mata yang membasahi pipinya.

"Baiklah, Ku-nii. Berjanjilah kau akan bangun, tebbayo." Ucapnya sambil menyengir lebar tanpa peduli dengan lelehan air mata yang membasahi pipinya.

Secara tiba-tiba, Kurama berubah wujud menjadi laki-laki memakai Yukata berwarna merah maroon yang terlihat sangat cocok dengan rambut orange kehitamannya. Ia mendekat ke arah Naruto dan mengusap kedua pipi Naruto yang basah oleh linangan air matanya.

"Aku berjanji akan kembali padamu, Naru-chan. Hanya padamu." Bisiknya seraya mendekatkan keningnya dengan kening Naruto. Naruto hanya menurut saja, dan lebih memilih menutup kedua kelopak matanya.

Naruto pun membuka kedua kelopak matanya. Secara tiba-tiba, ia tidak berada di alam bawah sadarnya. Ia sedang berada di tengah hutan. Ia melihat sekelilingnya, lalu mendongak ke atas. Terlihat langit biru cerah dan indah di atas kepala pirang kekuningannya.

Ia tersenyum tipis seraya menutup kedua kelopak matanya. Menikmati semilir angin yang menyejukan wajah tan kecoklatannya.

"Yosh, saatnya bekerja." Serunya sembari mengangkat tangan kanannya yang mengepal. Usai kegiatan menikmati semilir angin.

.
.
.
.

3 Tahun Kemudian.

Naruto yang terjebak di dimensi lain mulai menata dirinya mulai dari awal. Ia mempelajari budaya manusia di dimensi lain itu dengan cepat karena otak cerdas turunan Tou-sannya, yaitu Namikaze Minato. Tidak ada yang curiga dengannya, termasuk dua organisasi pahlawan super di dimensi itu. Siapa lagi jika bukan Avengers dan Justice League. Anggota mereka sangat kuat dan tanggap.

Dikabarkan bahwa dua organisasi pahlawan super itu bermusuhan akibat prinsip mereka yang bertentangan, namun mereka telah berbaikan dan mengesampingkan ego mereka masing-masing. Dengan mencoba berdamai dan bersahabat, dimulai dengan dibuat sebuah Tower bernama JLA ( Justice League Avengers) untuk menjadi tempat tinggal mereka bersama sementara dan tempat berkumpul serta berdiskusi. Biaya pembuatan Tower itu dibiayai oleh Tony Stark dan Bruce Wayne selaku orang kaya di masing-masing organisasi.

Konferensi perdamaian mereka juga diperlihatkan di media TV. Bagaimanapun juga Avengers dan Justice League sangatlah terkenal. Semua anggota wajib datang dengan seragam pahlawan mereka masing-masing. Naruto yang melihatnya di Channel TV hanya menggelengkan kepalanya karena menurutnya itu semua berlebihan. Akan lebih baik jika ingin menjadi pahlawan, tidak perlu hal semewah itu.

Naruto dan kedua organisasi kedua pahlawan itu tidak bertemu maupun bentrok. Naruto selalu berhati-hati dalam melangkah dan bertindak. Untuk media sosial pun, ia hanya memiliki aplikasi pesan dan telepon saja. Takut bahwa ia akan ketahuan melalui telepon genggam.

Selain itu, Naruto tidak akan membiarkan kekuatannya menumpul. Ia terus berlatih, berlatih, dan berlatih mencapai titik batas maksimalnya. Hingga sekarang ia menjadi lebih kuat. Ia berlatih di tengah hutan tempat ia terdampar di dimensi ini. Jadilah, ia tidak diketahui oleh siapapun.

Selama di dimensi ini, Naruto bekerja sebagai pelayan cafe yang cukup terkenal di Amerika Serikat. Pernah ada seorang anggota Avengers, yaitu Steve Rogers a.k.a Captain America pernah ke cafe tempat ia bekerja untuk membeli coffee hitam tanpa gula kesukaannya. Namun, ia tak pernah bertemu dengannya karena ia bersembunyi di tempat pencucian cafe dengan berganti shift kerja dengan temannya. Setelah Steve Rogers pergi, ia kembali berganti shift kerja dengan temannya sebagai pelayan cafe.

Naruto tetap berhati-hati agar tidak diketahui oleh siapapun bahkan oleh SHIELD. Ia hanya terus bersembunyi dalam bayangan karena ini bukan dimensinya. Selama tidak ada masalah menimpa dirinya dan dunia, ia tidak akan keluar dan menunjukkan diri. Ia akan menunjukkan dirinya ketika ada masalah besar muncul. Itu prinsipnya.

To be Continue

Ini versi barunya, Minna. Kuperbarui semuanya bahkan alur ceritanya, aku merasa cerita yang dulu ancur banget ceritanya. Jadi kuperbaiki, mas/mbak dan adik sayangku.

Ceritanya ini femNaru, bukan Naruto yang laki - laki tulen jadi perempuan unyu. Kurasa itu terlalu mengarah ke 'SAINS' jadi kuulang 😂😂

Untuk lebih lanjutnya, nantikan terus cerita ini.

Salam Sayang🙏🙏,

Yogatrisna

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro