[04]; Siren

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

The Royal; Bloody Dance
[04]; Siren

□□□□□

"Bang Moonbin?"

Soobin menyenggol lengan Minjoo ketika Jeno menghampiri salah seorang polisi yang berambut putih---albino kali soalnya kulitnya juga putih bersih. "Jeno sama polisi satu itu mirip. Sodara kali ya?"

Minjoo menghendikan bahunya tidak tahu. Cewek itu melihat kearah jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kanannya, dan ia menggerutu. "Astaga, udah jam sembilan, nyokap gue bisa ngamuk ini mah."

"Ya udah, kita minta ijin pulang aja gimana?" usul GoWon. Cewek itu mengusap matanya dan ia menguap, "Gila, ngantuk gue."

"Kalian pulang aja deh, kasian," celetuk salah seorang polisi bernama Park Jimin. "Tapi besok bisa ke kantor polisi? Soalnya nama kalian ditulis di surat yang ditinggalin sama si pengirim."

Minjoo hanya ngangguk-ngangguk aja. Toh lebih baik ia bolos sekolah sampai masalah gak jelas ini selesai, daripada ia masuk cuma buat jadi bahan pergunjingan karena sok bisa menangani situasi.

"Kalian mau Bapak anterin? Udah malem nih," tanya Pak Suho sambil menenteng kunci mobilnya.

Hwall menggeleng, "Ngak pak, takutnya rumah kita ngak searah semua."

"Loh, rumah kalian searah kok, malah satu komplek perumahan semua. Cuma beda gang doang," ujar Pak Suho sambil mengernyit bingung. "Kalian bukannya temenan? Kok ngak tahu rumah masing-masing?"

Minjoo mendengus sambil memasang senyum miring kecil. Temen darimana? Pamannya itu terlalu suka menyimpulkan sesuatu tanpa mengetahui akarnya dulu. Ia hanya berteman dengan Soobin. Ia tidak mengenal Lee Jeno si mata sipit ini, ia tidak berteman dengan Park GoWon, dan pertemanannya dengan Heo Hwall sudah kandas karena Hwall yang terlalu goblok dan bucin.

"Loh, rumah kita deketan?" tanya Soobin.

"Gue blok B," ujar Hwall.

"Lah, gue blok L," timpal GoWon sambil menunjuk dirinya sendiri. "Kalo Jeno, mungkin blok N kali ya, soalnya gue pernah liat dia di deket pasar blok N, pas gue disuru beli garem sama ikan lele sama emak."

Soobin mendengus, "Deketan semua," ujarnya, "Minjoo blok I. Gue blok T."

"Udah ah, udah malem, kalian mau pulang ngak?" tanya Pak Suho final sambil berjalan kearah parkiran mobilnya.

□□□□□

Besoknya, Minjoo dijemput Hwall karena cowok elang itu udah legal buat nyetir mobil.

"Lo ngak jemput Soobin, GoWon, sama Jeno juga?" tanya Minjoo saat Hwall hendak berbelok keluar dari komplek perumahan mereka. Hwall menggeleng, "Mereka lagi makan bareng di indojanuari, awalnya Soobin mau jemput lo, tapi karna gue mau nyampein ini ke lo jadi dia berbaik hati lo gue yang jemput."

Minjoo menoleh, "Apaan?"

Hwall berencana menghentikan mobilnya di pinggir jalan dekat sungai buatan perumahan mereka (maklum perumahan elit), namun kedua mata cowok itu membola dan seketika ia banting setir ketika ada mobil sedan hitam yang nyaris menabraknya dari perempatan.

"Minjoo! Lo ngak apa-apa?" Hwall menoleh kepada Minjoo yang menunjukan wajah terkejutnya. "Gue anter ke---"

"Bangsat! Ngapain nanyain gue? Sedannya ilang itu!" seru Minjoo sambil menunjuk mobil sedan hitam yang menghilang lewat belokan perempatan blok M perumahan mereka.

No Air~ No Air~

Sepasang mata Minjoo dan Hwall sontak menatap ponsel Hwall yang berdering. Tertera nomer yang tidak diketahui disana. Mereka saling melempar pandangan sebelum Minjoo menyuruh Hwal mengangkat ponselnya.

"Siapa?"

"Aku adalah si penari darah.
Cintaku adalah kepada si Wang Yiren.
Namun naas dia mati."

Hwall mengeraskan rahangnya. Ia mulai tidak tahan dengan segala hal yang terjadi. Jangan sampai ia dan anak-anak lainnya diteror.

"Lo siapa hah? Keluar lo! Jangan jadi
Pengecut!"

"Penari Darah namanya.
Matanya mungkin membohongimu.
Namun kini giliran kalian, para bangsawan dari Timur."

Minjoo menoleh kearah kaca jendelanya. Kedua matanya sontak membola ketika sedang hitam itu kembali dengan kecepatan penuh hendak menabrak mereka. "Hwal---"

Brakk!!

Hwall tidak sempat menghindar dari tabrakan itu. Mobil Hwall dan sedan hitam itu bertabrakan, berguling sekali, kemudian masuk kedalam sungai yang lumayan dangkal itu.

Krsek ..., kresek...

"Heo Hwall dan Kim Minjoo. Nikmati kematian kalian."

"Live like a human and die like a siren."

□□□□□

Ps; aishiapp gue lupa publish kemaren ;")

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro