Prolog

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Tanah Serya tak lagi berwarna coklat terang, melainkan merah pekat. Peperangan dahsyat pasukan Serlott maupun Grèinvada membuat penampakan Serya penuh dengan kengerian oleh banyaknya mayat yang bergelimpangan dan pasukan yang beradu pedang. Wilayah itu merupakan perbatasan kerajaan Serlott yang menjadi medan perang selama beberapa bulan terakhir.

Bunyi dentingan pedang beradu saat ini masih mengudara bersamaan dengan bau anyir yang menelusuk indera penciuman. Pangeran Jacob, pangeran kerajaan Serlott sedang beradu pedang dengan komandan tertinggi pasukan kerajaan Grèinvada. Ia tahu bahwa kemungkinan kemenangan dirinya sangat kecil. Pangeran Grèinvada yang menjadi lawannya saat ini bukan hanya seorang pangeran, tetapi juga kesatria yang tangguh, bahkan dikenal tanpa ampun dalam menghadapi musuh. Dalam beberapa tahun terakhir saja, Grèinvada dapat memperluas wilayahnya hingga ke Kampsio, kerajaan di ujung timur. Meskipun begitu, ia tetap mencoba mempertahankan kerajaannya hingga tetes darah terakhir.

Jleb!

Pangeran Grèinvada, Leon, memandang tajam lawan yang sudah tak berdaya di hadapannya, setelah tertusuk pedang menembus perut. Ia menarik kasar pedang di tangannya, yang membuat sang lawan, Jacob tumbang. Leon mendekat dan menginjakkan kakinya di atas tubuh Jacob.
“Pangeran Jacob!” teriak seorang kesatria kerajaan Serlott. Ia hendak mendekat, tapi tak lama kemudian sabetan pedang kesatria Grèinvada mengakhiri hidupnya.

Jacob tersenyum miring, pada akhirnya ia bangga dapat mempertahankan kerajaannya hingga akhir hidupnya. “Terkutuklah kau Grèinvada!” teriaknya di tengah ambang kematian.

Leon menarik rambut Jacob dan dalam sekali tebas, kepala pangeran Serlott itu terlepas dari tubuh, memuncratkan darah segar ke baju bajanya. Sedetik kemudian, sorakan para pasukan Grèinvada terdengar riuh. Kini Serlott menjadi wilayah Grèinvada. Di tengah kelelahan yang luar biasa, mereka berteriak merayakan kemenangan.

“Panjang umur Pangeran Leonard!! Panjang umur raja Frederic!!”

“Hidup Grèinvada!!”

“Hidup!!”

Panji-panji Grèinvada mulai dikibarkan. Seorang kesatria berambut hitam menghampiri Leon dengan senyum lebar. “Yang Mulia, kita berhasil menaklukkan kerajaan Serlott. Anda sungguh luar biasa. Panjang umur Yang Mulia Pangeran Leon.” Kesatria itu membungkukkan badan.

Netra biru Leon masih terpaku pada tubuh Jacob. Selama masa perang, ia bertanya-tanya sudah berapa nyawa direnggut olehnya. Seakan ia terlalu banyak bermandikan darah. Kemenangannya kali ini merupakan tugas terakhirnya. Apakah sudah saatnya ia harus pulang ke Grèinvada setelah bertahun-tahun? Apakah ia siap?

“Owen?”

Sang pemilik nama yang masih membungkukkan badan praktis berdiri tegap, “Ya, Yang Mulia?”

“Siapkan kepulangan kita ke Grèinvada dalam beberapa hari.”

***

Heihooo ... aku mencoba genre baru yang keluar dari zona nyamanku yaitu fantasy. IDBiF juga sebenernya fantasy, sih. Jadi, ini bukan karya fantasy pertamaku. Tapiii ... TSPA ini lebih berat daripada IDBiF. Jadi, selamat membaca ajah..

Plis yang belum 21+ jangan mampir atau lanjut baca, nanti kalau ada apa2 yang disalahin author :p

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro