Kelelawar Berdarah

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Di sebuah kastil, letaknya di bagian dalam hutan belantara. Kastil kuno yang sudah berdiri puluhan atau mungkin ratusan tahun lamanya.

Aura mencekam menyelimuti area kastil. Kehadiran hewan Kelelawar dan Laba-laba di sekitar, melengkapi pemandangan menyeramkan di sana.

"Ah! Darah Gadis perawan memanglah nikmat membuatku terus bergairah."

Sosok Pria tampan berkulit pucat pasi, berdiri tegak di singgahsananya. Ia memakai pakaiawan ala bangsawan kuno. Keempat gigi taring muncul di setiap sudut mulut.

Tubuh-tubuh Gadis tak bernyawa berserakan di lantai kastil. Bau anyir darah membuat indera penciuman manusia normal menjadi mual tak karuan.

"Aku harus mencari darah suci lainnya. Sebaiknya aku mulai berburu di malam panjang ini."

Kelelawar berdarah sebutan bagi manusia di era zaman modern. Sosok itu sangatlah ditakuti, apalagi para Gadis perawan dan suci tak berdosa.

Sosok Pria itu terbang dengan sepasang sayap hitam Kelelawar. Ia mengitari pohon-pohon rimbun di hutan belantara.

"Aroma darah suci tercium di sekitar pinggiran hutan," ujarnya.

Makhluk Kelelawar berdarah terbang mendekati lokasi dimana sang korban itu berada. Ia dapat melihat Gadis bertubuh elok tengah melamun di pinggir sungai.

"Saatnya makan malam berikutnya," ujar Kelelawar berdarah menyeringai. Ia langsung mengigit leher mulus sang Gadis hingga keluar cairan merah segar.

Vampire, Sang Kelelawar Berdarah!

[13]

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro