BAB 1

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Seoul, Maret 1994.

“Mulai sekarang, kau akan tinggal bersama Paman.”

Gadis kecil itu hanya mengangguk sekali. Kakinya mengikuti kemana arah langkah pria dewasa yang menyebut dirinya “Paman”.

Rumah pamannya cukup megah. Tidak, bahkan sangat megah. Tiga kali lipat dari luas rumahnya di Jepang. Gadis itu tertunduk saat tak sengaja menatap seorang bocah lelaki—yang diperkirakan tiga tahun lebih tua darinya—tengah berdiri di ujung tangga lantai dua rumah ini.

“Siwon-ah,” panggil pria paruh baya yang diketahui bernama Choi Kiho.

Wae, Abeoji?” tanya bocah lelaki bernama Siwon itu.

Cah,” Kiho memegang kedua pundak gadis itu—untuk memerlihatkanya pada Siwon—, “dia sepupumu. Mulai semester depan, dia akan bersekolah di tempat yang sama denganmu.”

Siwon melirik gadis itu sebentar. “Siapa namamu?”

“Choi Hyun Ae.”

***

Awalnya Hyun Ae mengira kalau Siwon adalah pribadi yang dingin, irit bicara, dan terkesan ... membencinya. Akan tetapi, dugaan tersebut dapat dipatahkan oleh kelakuan Siwon yang sebenarnya. Hyun Ae kadang kesal dan ingin tertawa jika melihat tingkah laku kakak sepupunya itu.

Konyol. Overprotective.

Dua sifat itulah yang menggambarkan Siwon. Hyun Ae merasa bersyukur bisa bertemu dengan Siwon. Lelaki itu menganggap Hyun Ae sebagai adiknya. Hal ini dikarenakan Siwon adalah anak tunggal.

Pun dengan Hyun Ae. Gadis itu menganggap Siwon sebagai kakaknya karena dia adalah anak sulung dari dua bersaudara.

Oppa, kurasa tas ini terlalu mahal.” Hyun Ae mengembalikan tas ransel berwarna pink ke tempatnya.

Siwon menggeleng. “Tas ini tidak mahal, Sweetheart. Ambillah.” Siwon kembali mengambil tas yang disimpan Hyun Ae tadi. “Aku tidak menerima penolakan.”

Hyun Ae mengerjap saat menerima tas itu. Ia memasukkannya ke dalam keranjang belanja.

Mereka sedang berada di department store milik ayah Siwon. Jadi, apapun yang Siwon inginkan, semahal apapun harganya, lelaki itu akan selalu mendapatkannya.

Siwon dan Hyun Ae terus memutari area perlengkapan sekolah. Semua yang Hyun Ae butuhkan Siwon lah yang memilihkannya. Itu pun karena Siwon yang membujuk ayahnya.

Siwon memasukkan buku tulis, pulpen, pensil, penghapus, dan perlengkapan sekolah lainnya ke dalam keranjang belanja yang dibawa oleh salah satu asisten ayahnya.

Selesai membeli kebutuhan Hyun Ae, mereka berjalan ke arena permainan. Lalu ke food court setelah perut mereka berdemo minta diisi.

***

“Minggu depan hari pertamamu memakai seragam SMA, ‘kan?” tanya Siwon saat mereka ada di kamar Hyun Ae.

Hyun Ae duduk di atas ranjang, sedangkan Siwon duduk di sofa yang terletak di sudut ruangan.

Oppa.”

“Apa?”

Hyun Ae menggeser posisi duduknya. Dari semula berada di tengah ranjang kini duduk di tepian ranjang sambil memeluk boneka panda berukuran satu meter yang tadi Siwon belikan. “Sebenarnya ... Oppa itu kelas berapa?”

Siwon berbaring di sofa panjang tersebut. Kepalanya menengadah, matanya menatap langit-langit kamar lalu menatap Hyun Ae. “Kelas 3 SMA.”

Makin hazel Hyun Ae membola. “Uso¹!”

Alis menukik tajam, sedikit berkedut. “Uso?” Siwon mengulangi ucapan Hyun Ae.

“Ma-maksudku ... kau tidak sedang becanda, ‘kan?”

Wajah Siwon terlihat sedikit bingung. Delapan detik kemudian, ia menggeleng. “Tidak. Aku memang kelas 3 SMA. Memangnya menurutmu ... aku ini kelas berapa?”

Hyun Ae menunjukkan jari telunjuk dan jari tengahnya. “Dua SMA.”

Pft.” Siwon menutup mulutnya, kepalanya menunduk. “BWAHAHAHAHAHA!!”

Hyun Ae menggembungkan pipinya kesal. Ia kemudian mengambil sebuah bantal dan melemparkannya pada Siwon.

“Aaaah.” Siwon menangkap bantal itu. “Semuda itukah aku di matamu?”

Hyun Ae tidak menjawab. Gadis itu justru menenggelamkan seluruh tubuhnya dalam selimut tebal dan mulai memejamkan matanya. Tidak, dia hanya berpura-pura tidur agar Siwon segera keluar dari kamarnya.

Siwon tersenyum, ia paham dengan maksud kode yang diberikan Hyun Ae. Ia lantas berdiri dan berjalan menuju pintu kamar. Sebelum keluar, ia menyempatkan diri mematikan lampu utama dan menyalakan lampu tidur yang berada di samping nakas ranjang Hyun Ae.

Jaljjayo.” []

¹ Uso (Jepang) : Bohong.

05 Januari 2018.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro