Chapter 1 : Dunia yang Buta

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Berawal dari kebutaan memandang Dunia. Cerita hidupku berlangsung. Aku adalah Hakim di jaman kerajaan Ming. Namaku Alex Fang. Terlahir dari keluarga miskin, membuatku selalu bekerja keras. Hingga aku berhasil ujian dan diterima di kerajaan sebagai hakim muda.

Agar karirku menanjak dan membutuhkan banyak uang. Maka satu-satunya jalan adalah menerima suap. Orang yang bersalah aku menangkan. Sedangkan yang benar aku salahkan. Begitulah caraku mendapatkan uang banyak. Suap sana suap sini suap situ.

Aku mulai menyadari kekeliruanku ini. Di saat aku bertemu Claire Rosemaid dan menikah dengannya. Claire gadis yang baik. Oleh ketulusannya menjadikan dirinya hal terindah yang Tuhan berikan kepadaku.

Keinginanku untuk tidak menerima suap lagi ternyata tidak disukai oleh para pejabat licik, teman-temanku dulu. Mereka takut jika sewaktu-waktu aku akan membuka mulut dan membeberkan semua kelicikan mereka. Begitu juga mereka akan terpenjarakan olehku.

Suatu malam mereka datang ke rumah beramai-ramai. Tapi mereka mengendap-ngendap tampak seperti pencuri rumahan kelas teri. Aku pun memergoki mereka. Aku beranjak turun dari lantai dua ke lantai satu. Sampainya di bawah mereka mengroyok dan memojokkanku di salah sudut ruangan. Mereka mengancamku dan tidak lama kemudian mereka mengikatku. Anakku yang tak berdosa mereka bunuh di depan mataku dengan sadisnya. Mereka juga memperkosa istriku, sebelum Claire membunuh dirinya sendiri. Ya Tuhan apa ini balasan suap menyuap yang kulakukan? Sehingga anak istriku yang menjadi imbalannya. Itu kata-kata yang tak bisa diucapkan saat itu.

Aku menyengir kesakitan saat jantungku ditusuk oleh sebilah pedang. Entah oleh siapa karena sebelum itu mataku ditutup kain serbet. Darah panas keluar dari dada kiri sebelah bawah dan mengalir membasahi perutku.

Petir menyambar, sekejap awan berubah menjadi mendung. Seseorang yang sangat asing bagiku tertawa hingga menggema di ruang keluarga. Bukan, ia rupanya sesosok makhluk yang mengerikan. Aku melihatnya setelah kain serbet yang longgar terlepas dari kepalaku. Tangannya yang berkuku tajam berayun mengarah ke para pejabat bejat itu. Satu persatu para pejabat licik itu dibunuh oleh makhluk itu.

Entah aku harus berterima kasih atau mengutuk makhluk itu. Sebenarnya aku ingin mati menyusul anak istriku agar segera dipertemukan di Surga. Makhluk mengerikan itu justru memberiku sebuah kutukan. Aku mengerang dan menggeliat saat ia selesai mengutukku.

"Apakah aku sudah mati? Kenapa aku tak bisa merasakan denyut nadiku?" Aku bertanya-tanya setelah kesakitanku hilang.

Lalu makhluk itu muncul di depanku sambil berkata di balik seringaianya, "bodoh! Cobalah tampar pipimu!"

Entah mengapa aku menuruti perintahnya. Aku tampar pipiku keras dan aku bisa merasakan sakitnya. Makhluk itu sekali lagi tertawa jahat. Lalu ia berkata lagi, "kau masih hidup manusia bodoh! Tapi tanpa jantungmu maka kau bukan manusia lagi sekarang. Kau adalah Vampir. Berterimakasihlah padaku. Hahahahaha. . ."

Makhluk itu pergi begitu saja dan hanya meninggalkan tawa jahatnya yang menggema. Sungguh aku tidak suka tawanya itu. Lalu aku merenungkan diriku untuk sesaat, duduk di pojokan ruangan dan meremas kepalaku. Tuhan ternyata telah memberiku hidup lebih lama. Tapi hidupku bukan sebagai manusia, melainkan sebagai makhluk penghisap darah yang melegenda atau Vampir!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro