Pikiran, Es, Cherry

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng


The Cherry Eyes Truth
1.000 kata

.•°──────○❅ˏ𖥸ˎ❅○────── °•.


Itu hanya membuatnya tahu, bukan bintang nomor satu.

"Aw!" pekik seseorang beberapa detik setelah Izrellie melemparkan kepala boneka salju jelek ke belakang.

Tangan yang terangkat buru-buru didekap di dada, berkeringat dingin. Buru-buru ia menyimpulkan harus pergi.

Belum sempat Izrellie kabur, salah satu kakinya membeku, menyatu dengan salju.

"Apa-apaan? Mau kabur setelah melemparkanku salju." Izrellie memucat saat kata demi kata terdengar semakin jelas tanda seseorang telah mendekat.

Bagaimana ini, aku pasti dipukul! Rasanya dia mau menangis kencang. Tapi siapa yang mau dengar tangisan anak pembawa kematian?

Mata cerinya membulat sempurna saat wajah laki-laki asing setinggi dengannya berdiri di depan. Ia marah berkebalikan dengan bola mata sebiru lautan yang berkaca-kaca---menggemaskan.

"Memangnya aku salah apa sampai dilempar bola salju?! Aku kan tidak minta bermain! Aku juga tidak kenal kau!"

Ketakutan gadis itu surut, tetapi kini bingung. Lalu merasa bersalah, sebab si anak laki-laki tampak sedih daripada marah. "Aku tidak--" Tak melanjutkan perkataannya, dia malah ikut menangis. "Aku tidak sengaja. AKU MAU BUANG KEPALA BONEKA SALJU JELEK. SIHIRKU JELEK. HUWAAAAA!"

Itu pertemuan yang paling konyol, menangis di depan korban lemparan kepala boneka salju yang jelek hingga sore.

❄️🤍❄️


Namanya Faruater---dia memperkenalkan diri saat Izrellie sudah lebih tenang dan duduk bersamanya. Dia sedang membuat boneka salju, anehnya dengan sukarela. Tentu saja tidak ditolak.

"Sudah dulu menangisnya," kata Faruater melihat air mata Izrellie yang tidak berhenti keluar, padahal dia sudah buat tiga boneka salju.

"Tapi kepalamu--"

"Tidak sesakit itu," selanya sambil menggeleng. Sejujurnya agak tidak menyangka gadis di sampingnya masih memikirkan hal seremeh itu.

Izrellie menoleh cepat membuat Faruater tersentak. "Bohong! Aku lihat jelas itu terluka!"

"Luka bisa diobati. Menangis bisa kuhentikan. Tapi kalau kau yang melakukannya, aku bingung."

"Hiks. Bukankah kau akan mengadu?"

"Aku? Tidak."

"Benarkah ...?"

Faruater mengangguk. Pasti akan dibandingkan dengan saudaraku.

Izrellie berkedip, bertepuk keras membuat lelaki di sampingnya tersentak. "Kalau dipikir-pikir aku mirip sama Ater."

Panggilan untukku? Anak ini hobinya mengagetkan orang ya? Pikir Faruater. "Kenapa?"

Izrellie sedikit ragu, makanya hanya bergumam, "Orang lain tidak peduli pada kita kalau sakit." Kemudian sibuk mengamati boneka salju yang lembut seperti kain, tapi kokoh. "Tanganku jelek, tangan Ater bagus. Apa karena 'mana' punyamu sangat besar?"

"Hah?" Faruater berdiri setelah mengetahui ada yang aneh. "Kau tahu aku? Sejak kapan?" Aku kan selalu menghindar bertemu dengan orang lain kecuali pelayan di rumah?!

Izrellie menatap polos. "Terlihat?"

Faruater kehilangan kata-kata.

"Hei--"

"Faruater!" Yang dipanggil menoleh dengan ekspresi takut sementara Izrellie langsung menutupi mata. "Kenapa kau di sana?! Ikut aku!" bentak seorang lelaki dari jauh.

"Baik, Kak Zeruaixe." Sebelum pergi dia berbisik, "Maaf. Besok aku akan kembali. Pikirkan apa yang harus kubuat."

Izrellie mengangguk cepat karena antusias meski masih menutupi matanya.

❄️🤍❄️


Esok hari ketika matahari berada di timur laut mereka bertemu di bukit belakang Hutan Cemara Putih lagi. Kali ini Faruater membuat boneka salju raksasa, sementara Izrellie bercerita mengenai dirinya.

"Ah ... ternyata kekuatanmu di mata," ujar Faruater yang dibalas anggukan kecil. "Kenapa tidak percaya diri?"

"Sihirku seperti mengintip, jelek. Ater saja merasa waspada." Izrellie tersenyum melihat Faruater gelagapan.

Desa Es Besi hanya bisa hidup di daerah bersalju. Karena itu, kepala desa menjaga ketat keamanan penduduknya. Mereka berambut putih, bermata biru, dan memiliki kekuatan es. Sementara itu, Izrellie sejak lahir punya mata semerah ceri. Awalnya dibiarkan saja, karena semua berpikir dia sama seperti anak lain.

"Pernah ... sekali, saat aku berumur tujuh tahun, seorang lelaki menamparku saat aku menatapnya."

Faruater refleks mengepalkan tangan. Detik berikutnya dia bertanya-tanya dalam hati, kenapa emosi?

Izrellie diam sejenak. "Karena sakit, aku mengancam. Bukan dengan es, melainkan mengumbar rahasianya. Dia pembunuh, demi kekuasaan dia meracuni ayah juga adiknya.

"Dia beruntung karena adiknya tetap hidup dari racun itu, sehingga kematian ayahnya dianggap karena faktor usia. Di desa ini, bahkan andai aku tidak memiliki mata ini, tidak ada yang tahu melacak racun.

"Dia monster. Karena aku tahu rahasianya, dia membenciku. Ia menyebarkan ke semua orang, bahwa aku anak monster dan mataku menyebarkan kematian. Korban pertama adalah ayahnya, si kepala desa."

Tangan Faruater berhenti. Ini jelas berbeda dari apa yang seluruh penduduk desa tahu.

Izrellie memahami Faruater yang dipenuhi keraguan dan ketakutan.

Itu wajar.

"Bukan aku yang ..." Tiba-tiba suara manis Izrellie berubah serak, membuat si pemilik mata lautan menoleh pucat. "Aku bukan pembunuh. Namun, dia berbisik pada adiknya, aku penyebab kematian kepala desa sebelumnya."

Faruater tahu harusnya dia mengucapkan sesuatu. Rasanya tidak sanggup, mendapatkan informasi yang tidak sesuai dengan apa yang dia tahu membuat dia sangat terguncang, hingga hanya bisa mendengarkan dan membiarkan pikirannya mundur ke beberapa hari lalu.

❄️🤍❄️

Di rumah yang paling besar dan megah, biasanya Faruater tinggal di kamar paling atas, tidak pernah keluar. Hari itu ada yang berbeda, bukan pelayan yang tersenyum atau dia yang dipanggil kakaknya. Dia menerima misi, entah kenapa.

"Kenapa? Kau keberatan? Sesekali bergunalah. Sebagai kepala desa aku malu punya saudara yang tak berkontribusi apa pun demi desa." Itulah yang ia dengar saat kebingungan.

"Tapi misi itu sedikit ... kejam."

Lemari dipukul keras menimbulkan bunyi BRAK!

"Hah! Kau berani mengataiku kejam?!" Zeruaixe melotot, mata esnya sungguh tajam membuat Faruater menunduk. "Lagi pula kau melakukannya pada pembunuh! Mata merah terkutuk itu mengundang kematian ayah! Kau mau dia membunuhku sama seperti ayah?"

"Dia ... pada ayah benar-benar ...?"

"Jika kau tidak mau dituduh melakukan pemberontakan, bersihkan dia dengan kekuatanmu! Buat apa memiliki mana besar jika tidak digunakan untuk memusnahkan bibit bencana?!"

Untuk beberapa saat, tidak ada dari mereka yang berbicara.

"Kau ... sudah tahu semuanya."

Benar, Izrellie pun mengakui meski tidak diucapkan ; dia tahu Faruater adalah berniat membunuhnya. Lalu ada apa jika tahu, bukan berarti dia dapat melakukan sesuatu. Kalau ia beritahu saat itu juga pun, hal yang terjadi adalah pertempuran berat sebelah.

Karena itu, "sudahlah" begitu yang dia pikirkan, hanya bersikap seperti biasa. Panik dan bersalah itu murni, dia hanya mengesampingkan dia tahu Faruater tidak kebetulan berada di sana.

"Izrellie kenapa ...?"

"Ater terlalu baik untuk dianggap sebagai pemberontak."

Hanya itu? Faruater membatu tak percaya. Dia membiarkan pergelangan tangannya digenggam, dituntun menyentuh mata "kematian".

"Aku bercerita agar kau tahu. Lakukanlah, Faruater."

Dia benci karena tak punya pilihan.

"Terima kasih sudah membuatkanku boneka salju, ya?"

END














🍭💖Batas imut💖🍭

Ok Yemi sebegitunya pengen ditampol MASA YEMI NAMBAH WORK PADAHAL BELUM LANJUT AICELLY, BELUM REPUBLISH MAI, RIN, CHARE

HEI MAUMU APA SIH YEM?
┻┻︵ヽ('Д')ノ︵┻┻

Tahan dulu barbarnya Deng lupa /tepuk jidat/

Halo! Selamat malam! Semoga semuanya sehat ya! (≧▽≦)

Aih aih aih jangan ngambek dulu Aicelly nggak jalan, Yemi lagi sakit badan dan hati

Jadi nambah work

/MenahanDiriSendiriYangInginGeludDenganDiriSendiri

UHUK UHUK /alihin perhatian/ harusnya Yemi segera tidur besok harus bangun pagi. Jadi cepat saja deh ngetik author note ini, sepertinya belum atur tag cerita ini juga <( ̄︶ ̄)>

WORK BARU YEY

TAPI TAPI YANG INI BUAT LATIHAN KOK, YEMI NGGAK BISA CERPEN JADI HARUS LATIHAN, YEMI NGGAK BISA BIKIN CERMIN (CERITA MINI) JADI HARUS LATIHAN, YEMI GA BISA ...

POKOKNYA NGGAK BISA APA-APA LALU LAHIRLAH WORK INI (>▽ <;)

JADI, misalnya nggak ada yang kasih tiga kata pun, seandainya Yemi kepikiran juga Yemi ketik (meski nggak sehari jadi)

TAHU NGGAK SIH INI CERPEN 1K HASIL NULIS SEMINGGU PADAHAL YEMI LIBUUUR(●'⌓'●) SEPARAH ITU PAYAHNYA 。:゚(;'∩';)゚:。

Tapi, misalnya ada yang maw request tiga kata buat jadi cerita bisa yaw komentar di inline bawah ini ↓

[Request tiga kata]

(◡ ω ◡) Satu info

(◡ ω ◡;) tidak dijamin langsung update.

Yemi update ini itu, cerpennya sudah seminggu lalu ada, yep sekitar Juli. Terus covernya juga dah ada sejak Juli.

( ;∀;)Mmmm maaf, hiks

GASP UDAH 12 MALAM KURANG 10 MENIT

Auh pakai tangan tiba-tiba lepas HP, hampir jatuh--

/Deg deg deg

YEMI--

Uhuk

Yemi tidur dulu semuanya
(づ。◕‿‿◕。)づ jaga kesehatan, oke?

4 Agustus 2021 /catat dulu siapa tahu di tengah bulan dah sibux

Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk mampir dan membaca. Terima kasih atas segala dukungan baik vote, komentar, dan semangatnya. ✧◝(⁰▿⁰)◜✧

Love you big big bigggg♡(˃͈ દ ˂͈ ༶ )

Gudnite!

💖Salam semanis lollipop 🍭
(ノ◕ヮ◕)ノ*.✧ Y e m i m a l i e z

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro