실수

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Soo-yeon mengibarkan rambutnya dengan santai dan meminum seteguk air dari botol di sampingnya. Wajahnya layu akibat latihan keras yang terus menerus.

Apakah dia sudah sadar? pikirnya sambil memandangi lantai. Akhir-akhir ini, yang bisa ia pikirkan hanyalah ucapan Tae-hyung. Apakah Tae-hyung sudah menyadarinya? Apakah ia akan membencinya? Kedua pertanyaan itu terus berputar di dalam kepalanya sampai. . .

"Ya! Lee Soo-Yeon!" teriak Wang-ssaem yang daritadi berdiri di sampingnya. Lagi-lagi ia ketahuan melamun, dan yang menemukannya adalah Wang-ssaem. . . Bagus sekali. . .

"Ah! Jwisonghabnida... jinjja jwisongjabnida [maaf, saya benar benar minta maaf]. . ." jawab Soo-yeon sambil menundukkan kepalanya. Jika Wang-ssaem melaporkannya habis sudah nyawanya, kalau dipikir-pikir nyawanya memang sudah melayang dimulai dari detik ketika Wang-ssaem menangkapnya melamun.

"Cepatlah latihan! Lusa adalah hari trial bulanannya. Kamu tidak ingin mempermalukan dirimu di depan Bang PD kan?" tanya Wang-ssaem dengan nada yang ketus. Tatapan matanya yang tajam terus tertuju kepada Soo-yeon yang masih terduduk diam di kursinya.

Soo-yeon terpaksa beranjak dari kursinya dan segera menuju ruangan tari. Ia tahu bahwa meskipun Wang-ssaem terlihat kejam dan berdarah dingin, Wang-ssaem sebenarnya peduli terhadapnya. Wang-ssaem yang mengakui kemampuannya tidak ingin ia tampil buruk di depan Bang PD. Untungnya kali ini ia tidak menerima semburan api Wang-ssaem. Kalau dipikir-pikir, ia cukup beruntung karena tidak dimaki habis-habisan.

"Soo-yeon a!" teriak seorang gadis di lorong tersebut. Soo-yeon seketika menoleh ke belakang dan langsung menundukan kepalanya dengan hormat kepada sang gadis yang memanggilnya.

"Se won-ssi. . ." bisiknya halus, masih dalam posisi menunduk.

"Aku memutuskan untuk mengganti lagu untuk penampilan kita besok!" ucap Se-won dengan tersenyum lebar.

"Tapi. . . Bagaimana dengan member yang lain?" tanya Soo-yeon dengan risih. Ia tahu bahwa ia pasti bisa menguasai koreografi baru hanya dalam beberapa jam, namun hal tersebut tidak selalu berlaku pada trainee yang lainnya.

"Ya! Aku ini berusaha membantumu. Apakah kamu tidak tahu bahwa trainee yang lain suka berbicara tentangmu di belakangmu? Aku ini berada dalam sisi yang sama denganmu." jawab Se-won dengan kesal. Ia langsung menyilangkan tangannya dan menunjukan wajah berkerut kepada Soo-yeon.

"Baiklah. Terserah sih. . ." jawab Soo-yeon sambil menggaruk-garuk kepalanya.

🍀🍀🍀

"Lee Soo-Yeon dan Oh Se-Won memutuskan untuk mengganti lagu untuk trial bulanan besok?" teriak salah seorang trainee di ruang latihan.

Ia mendengus kesal sambil berjalan masuk dari pintu. Soo-yeon yang tidak menyadari situasi tersebut terus berjalan dengan santai memasuki ruangan itu sambil memakai earphone dan menari-nari dengan gembira.

"Oh. . . joheun achim!(selamat pagi)" ucap Soo-Yeon sambil berjalan kearah gerombolan trainee lainnya. Ia baru ingin menyapa mereka satu per satu ketika. . .

"Ya! Dasar wanita sampah! Jangan seenaknya ganti lagu, kan kita sudah latihan susah payah. Aku tahu bahwa kamu memang penari yang hebat, tapi jangan bertingkah seperti sampah dengan cara melakukan ini!" ucap trainee yang menatapi Soo-yeon dengan marah sejak ia datang. Tiga trainee lainnya di sebelahnya langsung mengangguk-ngangguk sambil menatapi Soo-Yeon dengan tatapan yang dingin.

"Tapi. . . Bukan aku yang mengganti lagunya. Se-won lah yang memutuskan untuk. . ."

Plak!

"Dasar wanita murahan!" desis trainee itu dengan kejam. Keempat trainee tersebut langsung berjalan keluar ruangan dan membanting pintu dengan keras, meninggalkan Soo-yeon sendiri merenungi nasibnya.

Soo-yeon hanya bisa duduk terdiam menahan air matanya, mengusap wajahnya yang sekarang merah.

"Aku tidak mengerti mengapa mereka. . ." bisiknya dengan mata berkaca-kaca sambil melihat ke arah cermin yang berada di depannya.

Se-won juga memerhatikannya dari luar ruangan. Wajahnya yang ceria menyapa keempat trainee tadi.

"Kerja bagus! Biar dia tahu akibat mendekati oppaku." ucap Se-won dengan senyuman licik.

"Ne, Eonni (iya Kak)." jawab keempat trainee itu sambil bertukar tatapan satu sama lain.

"Besok kita akan menggunakan routine yang telah kita latih tanpanya selama dua minggu terakhir. Mengerti?" tanya Se-won dengan suara lantang. Keempat trainee lainnya pun mengangguk-ngangguk dan segera berjalan keluar dari lorong tersebut.

🍀🍀🍀

Keesokan harinya, Soo-Yeon sampai di ruang trial dengan hati yang risau. Tiba-tiba, ia tersandung botol minum yang berada di depannya dan jatuh tersandung. Wajahnya langsung tertampar keras oleh lantai kayu di ruang itu.

Bekas tamparan di wajahnya berubah menjadi memar yang besar. Ia segera meraih masker yang berada di dalam tasnya untuk menutupinya. Ia tahu bahwa Bang PD paling benci pertikaian antara member.

Apalagi anak yang terlalu ceroboh untuk tidak memerhatikan jalannya, pikirnya.

Keempat trainee bersama Oh Se-Won memasuki ruangan dengan riang. Mereka semua berpakaian serasi menggunakan rok mini dan atasan berwarna hot pink. Melihat atribut mereka, Soo-yeon hanya bisa menatapi mereka dengan bingung.

Bukankah janjiannya tema hip-hop? pikirnya sambil menatapi pakaiannya yang begitu casual.

"Soo-yeon a! Mengapa kau memakai dress code yang salah? Ah mian(maaf) aku pasti lupa memberitahumu bahwa dress code hari ini adalah retro pop." ucap Se-won dengan nada berpura-pura khawatir. Keempat trainee yang lainnya pun tertawa terbahak-bahak sebagai reaksi dari ucapan Se-won.

"Tidak apa-apa, aku akan berdiri di belakang agar tidak terlalu terlihat." jawab Soo-yeon santai sambil memaksakan sebuah senyum di mukanya.

"Suite yourself." jawab Se-won dengan nada yang menyindir.

Tiba-tiba Bang PD memasuki ruangan bersama tujuh anggota Bangtan lainnya. Keempat trainee itu langsung berubah menjadi fangirl dan berteriak dengan riang menyambut kedatangannya. Soo-yeon yang masih awkward berusaha menyapa Bang PD dengan bungkuk sopan.

"Baiklah, cukup untuk formalitasnya. Mari kita mulai!" ucap Bang PD sambil berjalan kearah kursinya.

Para member Bangtan berjalan dengan riang dan saling memberikan high-five pada Soo-yeon ketika mereka berjalan melewatinya. Soo-yeon membungkukan badannya sambil membalas high-five mereka.

Oh Se-won langsung menatapinya dengan decakan kesal. Begitu Tae-hyung muncul, ia langsung berlari memeluknya.

Para member Bangtan yang lain menatapi kedua orang tersebut sambil tertawa terbahak-bahak. Taehyung yang tersipu malu dengan perlahan mendorong Se-won menjauh dan berjalan mengikuti membernya yang lain.

Keempat trainee yang lain tertawa pelan sambil menatapi Se-won yang bertingkah seperti anak kecil yang tidak ingin kehilangan permennya. Tatapan dingin Se-won kearah mereka langsung membuat mereka diam seketika.

"Baiklah! Segera mulailah! Aku tidak sabar lagi!" teriak Bang PD dari ujung ruangan dengan kakinya yang satu diangkat keatas lutunya.

Soo-yeon langsung menyesuaikan posisinya di pojok belakang agar tidak terlalu terlihat. Begitu musiknya dimulai, mata Soo-yeon seketika melebar ketakutan.

"Ini lagu apa?" gumamnya sambil berpura-pura meniru tarian member lainnya.

Untungnya, tarian yang mereka tarikan adalah tarian Not Today oleh Bangtan. Soo-yeon yang lumayan hafal koreografi aslinya mulai menyesuaikan gerakannya dengan tarian member lainnya.

Namun, kekhawatirannya pun kembali muncul ketika para member lain mulai menyanyi dengan mengganti liriknya. Soo-yeon yang diberikan part rap akhirnya melakukan free-style secara terpaksa. Soo-yeon menyanyikan liriknya dengan santai, ia pun mengingat kembali perkataan RapMon seminggu yang lalu tentang menge-rap secara free style.

"Gunakanlah perasaan hatimu, gunakanlah moodmu sebagai lirik. Itu merupakan basic trick yang dilakukanku sejak dulu."

Soo-yeon pun menyanyikan kekesalannya terhadap kelakuan member lainnya. Ketidak-adilan yang dia alami, cedera yang dia alami, kesalahpahaman yang ia alami. Semuanya dituangkan dalam partnya, dengan lirik yang menyindir dan penuh accent.

Ketika penampilan mereka selesai, Bang PD serta member Bangtan lainnya memberikan mereka tepuk tangan yang meriah.

"Penampilan kalian bagus, terutama Linzy-ssi! Flow-mu luar biasa! Benar kan Nam-Joon?" ucap sang PD dengan senyuman bangga yang tidak kunjung hilang dari wajahnya.

"Wanbyeok ha da [Sempurna!]" ujar RapMon sambil memberikan acungan jempol pada Soo-yeon.

"Linzy-ssi. . .apakah anda bisa mengajarkan ku cara menge-rap?" ucap Jin yang langsung beranjak berdiri memberi tepuk tangan dan ekspresi wajah yang terlalu serius. Ekspresi itulah yang membuat seisi ruangan tertawa seketika.

"Namun," sela Bang PD dengan raut wajah serius, "Penampilan kalian bukan hasil dari teamwork yang kuharapkan. Mengapa hal ini bisa terjadi?" ucapnya sambil menatapi para trainee.

"Lee Soo-yeon memutuskan untuk mengganti lagu kami kemarin!" teriak salah seorang trainee dengan keras.

"Linzy-ssi, apakah ini benar?" tanya Bang PD dengan berkerut.

"Sewon-ssi mengatakan kepadaku bahwa ia ingin mengganti lagu kemarin lusa." jawab Soo-yeon tenang. Mendengar tuturannya, tatapan seisi ruangan langsung tertuju pada Se-won.

"Aku tidak pernah mengatakan hal itu." jawab Se-won dengan angkuh.

"Tapi. . . Anda jelas-jelas mengatakan—"

"Ya! Lee soo-yeon! Jangan menyalahkan orang lain untuk menutupi kesalahanmu sendiri! Kamu yang sok pandai menarilah yang memutuskan hal itu!" jawab Se-won dengan dingin.

"Linzy-ssi, saya sangat kecewa terhadap kelakuanmu. Kamu akan dihukum untuk latihan sendiri selama satu bulan tanpa trainer, dan akan tampil solo pada trial selanjutnya. Dismissed!" teriak Bang PD dengan kesal.

Soo-yeon yang ingin menangis dengan sekuat tenaga menahan air matanya dan menundukan kepalanya. Setelah para juri keluar dari ruangan ia langsung berlari ke exit stairs dan jatuh menangis di salah satu anak tangga.

"Ini bukan salahku, tapi kenapa. . ."

"Soo-yeon ssi?" tanya seorang laki-laki yang berdiri dibelakangnya.

"Ah. . . Maaf," jawab Soo-yeon dengan singkat sambil cepat berdiri meninggalkan ruangan tersebut. "Aku benar-benar minta maaf karena telah mengecewakan kalian." ucapnya sambil membersihkan air mata yang berlinangan di wajahnya.

"Aniyo [Tidak] ini bukan salahmu." ucap laki-laki itu.

"Taehyung a! Geogiseo mwohae? [Apa yang sedang kamu lakukan disitu]" teriak RapMon bersama rombongan member lain yang sedang berjalan menuruni tangga.

"Soo-yeon ssi? Mengapa anda menangis?" tanya Jungkook dengan nada khawatir.

"Tidak, tidak ada apa-apa." jawab Soo-yeon sambil memaksakan sebuah senyuman pada wajahnya.

"Hyung, ayo kita antar dia ke dormnya untuk istirahat." ucap Tae-hyung sambil menepuk pundak Soo-yeon.

"Hajima [Jangan]! Jika para member lain melihatnya bersama kita mereka akan tambah mencelakainya. Soo-yeon ssi, bagaimana kalau kamu beristirahat di dorm kami?" tanya RapMon.

"Ya! Neo michyesseo?(apakah kamu gila)" teriak Suga sambil memukuli kepala RapMon.

"Ah! Wae (kenapa)?" ucap RapMon sambil mengusap kepalanya yang kesakitan setelah dipukul Suga.

"Untuk sekarang, mumpung J-Hope lagi shooting di Eropa, kasihan dia tidak ada trainer. Kita saja yang melatihnya di dorm kita." jawab Jimin dengan bahagia.

"Dia kan perempuan!" teriak Suga dengan kesal.

"Tapi kan kamarya Hoseok hyung ada kamar mandi sendirinya." ucap RapMon sambil mendesak Suga.

"Baiklah. Tapi kalau ada sampai salah satu dari kalian yang melakukan tindakan mesum aku akan membunuh kalian!" ucap Suga dengan tegas sambil menatapi membernya satu per satu.

"Soo-yeon ssi. Aku akan menemanimu mengambil barang-barangmu." ucap Tae-hyung sambil mengusap pundaknya.

"Ah. . . Ne. . .(baiklah)" jawab Soo-yeon dengan suara terbata-bata sambil mengikuti Tae-hyung.

- End Of Chapter 2: 실수 -

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro