첫날

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Pagi musim dingin yang indah ditandai dengan turunnya salju putih secara perlahan-lahan. Soo-yeon menjulurkan tangannya untuk menangkap salju yang sedang jatuh. Pesona terhadap keindahan salju pun membubarkan konsentrasinya mengenai keadaanya sekitarnya.

"What a wonderful day," ucap Soo-yeon sambil menghela nafas yang panjang. Tiba-tiba, ia merasa punggungnya didorong dengan kasar oleh seseorang yang dibelakangnya. Ia baru mau menoleh ketika sebuah tangan menyambar wajahnya bagaikan petir di siang bolong.

"Woi! Jangan ngelamun! Antriannya panjang!" teriak gadis yang kasar itu.

"Ne. . . jwisonghabnida (Maafkan saya). . ." bisik Soo-yeon. Ia langsung maju melanjutkan langkahnya menuju gerbang utama untuk menghindari gangguan lebih lanjut dari sang gadis yang kasar itu. Tiba-tiba, handphonenya berbunyi, ia segera mengangkatnya dan berjalan menuju pos pemeriksaan barang bawaan.

"Soo-yeon! Bagaimana audisinya? Apakah kamu berhasil masuk? Apakah kamu akan menemui bias-mu? Apakah kamu berhasil mendapat tanda tangan Nam-Joon oppa untukku?"

Soo-yeon perlahan-lahan mulai tertawa mendengar ocehan teman baiknya yang tidak kunjung berakhir.

"Aku bahkan belum menginjakan kakiku di gedung itu." jawab Soo-yeon  santai. Ia mendongakan kepalanya untuk melihat jam dinding. Hatinya mendebar semakin keras ketika ia sadar bahwa ia akan maju dalam sepuluh menit.

"Chingu ya (teman)! Aku akan meneleponmu lagi, sebentar lagi aku akan maju." ucap Soo-yeon sambil mengakhiri panggilannya. Ia cepat-cepat menelusupkan earphone-nya kedalam tas ranselnya dan meraih sebuah tas kecil berisi sepatu tarinya. Kepalanya berputar semakin keras ketika ia menyadari bahwa tiga menit telah berlalu selagi mencari sepatunya.

"Na eoddeokhae?(bagaimana ini)" katanya dengan panik. Ia segera memasukkan winter-bootsnya ke tas kecil tadi, namun semua kekhawatirannya hilang dengan sekejap ketika ia melihat idola-nya melewati lorong tersebut.

"Tae-hyung oppa!" teriak salah seorang gadis dilorong tersebut. Soo-yeon pun menoleh ke arah gadis yang berambut pirang tersebut. Para penggemar lainnya langsung menatapi gadis pirang tersebut dengan aneh.

"Oh. . . Se-won?" tanya Tae-hyung.

"Ne. . .Oraenmaniya oppa! (sudah lama tak berjumpa)" jawab sang gadis itu. Kedua orang yang memulai perbincangannya menjadi pusat perhatian satu lorong, termasuk Soo-yeon.

Tiba-tiba tanpa disadari, seseorang menariknya keras kedalam ruangan ujian.

"Lee Soo-Yeon-ssi !" teriak wanita galak tersebut.

"Ah. . . I'm so sorry. I was just watching one of my favorite," jawab Soo-yeon terbata-bata. Ia langsung menutup mulutnya ketika ia menyadari bahwa ia lagi-lagi berbicara bahasa Inggris di depan umum.

"Ah. . . jwisonghabnida. . ." lanjutnya sambil menundukan kepalanya kepada sang penguji.

"Kau sudah telat sepuluh menit! Beraninya kau membuat para juri menunggu." gertak wanita galak tersebut.

"Wang-ssaem keumanhae (Guru Wang, berhentilah). . ." kata salah satu juri. "Ia bahkan belum mulai menari dan Wang-ssaem telah membuatnya ketakutan," lanjutnya sambil menarik tangan Wang-ssaem.

"Baiklah, karena kau yang meminta aku akan melepaskan anak ini. Lee Soo-yeon, silahkan tunjukkan kami kemampuanmu!" teriak wanita itu dengan kesal.

Soo-yeon segera menelan rasa ketakutannya dan mulai menari. Ayunan tangannya yang lemah gemulai menarik perhatian para juri yang menontonnya. Salah satu dari juri tersebut bahkan berdiri bertepuk-tangan ketika ia melakukan poppingnya dengan kuat, style-nya dalam rapping pun membuat para juri tersenyum lebar mendengar liriknya yang penuh humor. Kepercayaan dirinya yang tercerminkan diatas panggung bahkan membuat Wang-ssaem terpukau.

"Jalhanda! Wa. . . yeoksi! (Hebat!)" teriak juri itu selagi bertepuk tangan.

Soo-yeon menunduk memberikan salam sebelum ia akhirnya menyadari identitas juri yang berdiri tersebut. Ia menggosok matanya dan kembali menatapi name-tag juri tersebut.

RapMonster.

Salah seorang juri lainnya akhirnya ikut berdiri dan memberikannya standing ovation.

"You're from Canada?" tanya Rapmonster.

"Ye-Yes." jawab Soo-yeon dengan gemetar.

"Tapi mengapa namamu Lee Soo-yeon? Apakah salah satu orang tuamu orang korea?"

"Ne. . . ibu saya berkebangsaan Korea, sedangkan ayah berkebangsaan Canada."

"Very well then," jawab leader Bangtan tersebut dengan bahasa Inggrisnya yang memukau. "Selamat, anda adalah salah satu trainee yang akan kami terima tahun ini, Linzy Lee lulus!"

Soo-yeon langsung melompat dengan gembira mendengar perkataan tersebut keluar dari mulut Leader Bangtan yang ia sangat kagumi.

"Gamsahabnida (Terima Kasih), thank you, thank you very much!" jawab Soo-yeon dengan bahagia. Wajahnya yang gemilang itu bahkan membuat Kim-Taehyung yang berdiri diujung ruangan tersenyum dengan sendirinya. Soo-yeon pun keluar dari ruangan tersebut dengan senyuman yang lebar.

"Assa (yes)! Ye-rim ya! Aku berhasil masuk Big Hit!" teriak Soo-yeon dengan bahagia selagi menjawab telepon temannya.

"Congratulations! Woori Soo-yeon (Soo-yeon kami) memang jjang (yang terbaik)" teriak Ye-rim dengan bahagia menyelamati temannya.

"Aku akan segera kembali ke Canada untuk mengemasi barang-barangku. I'll tell you the details later. Bye!" jawab Soo-yeon saat ia mengakhiri panggilannya.

"Chuk-hae (selamat)!" bisik seorang laki-laki dibelakangnya. Soo-yeon langsung menoleh dan langsung membeku ditempat.

"Ah. . . Ne(iya). . . Gamsahabnida (terimakasih). . ." jawab Soo-yeon dengan gemetar.

Tae-hyung menjulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Soo-yeon, namun gadis kelahiran Canada tersebut terlalu terkejut sehingga ia tidak tahu harus berbuat apa. Taehyung tersenyum lebar sambil menyambar tangan Soo-yeon yang gemetaran.

"Wah. . . johgettda! (betapa beruntungnya)" teriak para fangirl histeris di belakangnya. Soo-yeon langsung menunduk dengan malu, ia pun menatapi tangannya yang barusan bersentuhan dengan idola-nya. Tae-hyung seketika berjalan melewatinya sambil tersenyum.

"Gwiyeopda . . . (lucunya)" pikirnya selagi keluar dari gedung dan menuju mobilnya.

🍀🍀🍀

"Taehyung a! Apakah kamu melihat gadis Canada tadi?" tanya RapMonster dengan semangat.

"Oh. . . tidak. . . wae (mengapa)?" jawab Taehyung dengan singkat sambil berpura-pura membaca tabloid.

"Rap maupun tariannya sempurna, ia bahkan lebih baik dariku." lanjut RapMonster. Jimin yang awalnya sibuk dengan handphone-nya pun akhirnya mulai tertarik mendengar gadis yang disebut-sebut Rapmon. Ia meneselupkan handphone-nya kembali ke tasnya dan menyesuaikan posisi tubuhnya selagi mendengarkan ocehan Rapmonster.

"Hyung, apakah kamu yakin bahwa gadis ini baru pertama kali audisi? Tidak mungkin ada peserta audisi yang bisa menyanyi, rap, dan menari dengan sempurna tanpa training agency." tanya Jimin dengan ketus.

"Kamu harus melihatnya secara langsung untuk percaya!" jawab Rapmonster sambil menggaruk-garuk kepalanya.

"Aku juga awalnya tidak percaya, namun, anehnya breathing-nya selalu rata dan tidak menggebu-gebu. High-notenya pun sempurna, tariannya lebih hebat lagi. Nama gadis ini Lee Soo-yeon. Lusa nanti ia akan mulai training di agency kita. Mari kita lihat latihannya, lagipula kan kita juga lagi tidak ada kegiatan promosi." ucap RapMonster girang.

"Baiklah." jawab Jimin dengan singkat.

Setelah mengerutkan dahinya beberapa kali seraya mengusap dahinya, Tae-hyung yang berada disampingnya tiba-tiba mulai tertawa terbahak-bahak.

"Tae-hyung apakah kamu sudah gila?" teriak Suga.

"Aniyo(tidak), aku barusan ingat kejadian Jimin kemarin yang terlalu lucu!" jawab Tae-hyung sambil terbahak-bahak. Jimin pun menatapi Tae-hyung dengan aneh dan tiba-tiba mulai tertawa.

"Seol-ma(jangan-jangan), dia gadis itu?" tanya Jimin sambil menahan tawanya. Tae-hyung pun mengangguk sambil melanjutkan tertawanya sambil mengusap perutnya.

"Wae (mengapa)?" tanya RapMonster dengan penasaran.

"Hyung, apakah hyung ingat gadis yang berpapasan dengan kita kemarin malam sambil bernyanyi dengan suara parau selagi meminum soju?" tanya Tae-hyung.

"Eii... Seolma (Jangan-jangan)?" jawab RapMonster dengan pesimis. Ia pun mengingat kembali gadis yang ia jumpai kemarin malam, wajahnya memang mirip. Namun, tingkah laku dan cara berpakaiannya berbeda jauh. Gadis yang ia ingat bernyanyi dengan buruk kemarin malam memiliki rambut yang panjang, serta memakai pakaian ketat selagi meminum soju. Sedangkan, gadis yang menari tadi berambut pendek serta memakai jeans serta kaos berlengan pendek.

"Wajahnya sih mirip, namun aku tidak yakin mereka orang yang sama." kata RapMonster selagi menggaruk-garuk kepalanya.

"Mungkin ia menggenakan wig?" jawab Suga dengan singkat.

"Aku masih meragukannya." lanjut RapMonster sambil merogoh tasnya untuk mencari kertas data pribadi para peserta audisi.

🍀🍀🍀

"Semuanya berbaris!" teriak Wang-ssaem dengan keras. Ia menunjukan senyum tipis selagi memerhatikan para trainee yang ketakutan sambil menundukan kepala mereka.

"Lee Soo-yeon!" teriaknya hingga para trainee lainnya langsung menoleh menatapnya.

"I-iya?" jawab Soo-yeon dengan gugup. Ia mengepalkan tangannya dan mengangkatnya perlahan-lahan.

"Saya ingin anda menari mencoba genre freestyle. Para juri mengatakan bahwa kau adalah seorang penari yang berbakat. Jika anda gagal, anda akan saya keluarkan. Mengerti?" gertak sang guru kejam tersebut.

"B-Baiklah." jawab Soo-yeon dengan singkat. Ia melemaskan pundak serta melakukan pemanasan tubuh selagi sang guru mencari lagu untuk diputar.

Ketika musiknya dimulai tatapan matanya pun berubah. Kepercayaan dirinya membuat sang guru terkagum, gerakan Soo-yeon yang penuh detail pun membuat para trainee dibelakangnya menatapnya dengan mulut yang terbuka.

Ia bahkan menyanyikan lagu pop yang diputarkan guru selagi menari. Vocal yang stable-nya membuat sang guru memberikannya standing ovation.

"Bagus! Kamu lolos, silahkan bergabung dengan trainer selanjutnya di lantai tiga." kata Wang-ssaem sambil menulis pengamatannya di clipboardnya. Ia pun memutar bolpennya dan menunjuk seorang trainee lain.

"Oh Se-won-ssi silahkan maju!" teriaknya. Soo-yeon seketika memberikan hormat dan langsung keluar dari ruangan. Ia langsung menghabiskan botol minumnya yang sedang dia pegang dari tadi sambil memencet tombol lift.

🍀🍀🍀

Soo-yeon pun berjalan dengan cepat di lorong yang panjang itu. Jantungnya mulai berdebar kencang ketika orang-orang disekitarnya seolah-olah sedang bergossip tentangnya.

"Dia gadis itu kan?" tanya salah satu petugas.

"Iya, kelihatannya ia seorang kutu-buku. Lihatlah tingkahnya!" lanjut petugas itu.

Tanpa menghiraukan omongan petugas di sekitarnya, Soo-yeon berhenti ketika ia berhadapan dengan sebuah pintu yang bertuliskan Vocal Room.

Ia menarik napas dan akhirnya memasuki ruang tersebut.

"Lee Soo-Yeon-ssi  annyeong!(hallo)" panggil RapMonster. Ia melambaikan tangannya dengan girang ke arah Soo-yeon.

"Ah. . . kau benar Tae-hyung!" teriak Jimin selagi tertawa terbahak-bahak berjalan kearah Tae-hyung.

"Jangan membuatnya bingung," ucap Rapmon sambil memandangi Tae-hyung dan Jimih. Ia pun kembali menoleh kearah Soo-yeon dan memasang senyum yang manis,"maaf Soo-yeon-ssi. Bolehkah saya memanggil anda dengan nama Inggris anda? Pengucapannya lebih mudah soalnya."

"Oh, silahkan."

"Linzy-ssi, apakah anda pernah meminum soju?"

"Saya masih tujuh belas tahun, I've never drank any alcohol besides wine. (saya tidak pernah meminum alkohol selain wine)" jawab Soo-yeon sambil menatapi mereka dengan bingung.

"Sudah berapa lama anda berada di Korea?" tanya Suga.

"Baru satu minggu." jawab Soo-yeon dengan singkat. Ia pun akhirnya merasa gugup dengan tatapan para member Bangtan yang penuh rasa penasaran.

"Satu minggu?!" tanya Tae-hyung dengan terkejut.

"Hari audisi adalah pertama kalinya saya datang ke Korea. Apakah ada masalah?" tanya Soo-yeon dengan gugup menunggu reaksi para member Bangtan.

"Nope, nothing at all." jawab RapMonster sambil memasang wajah yang penuh keyakinan. Ia akhirnya merogoh tasnya dan mengambil secarik kertas. "Linzy-ssi, apakah anda bisa menyanyikan lagu kami yang berjudul 'Spring Day'?" tanya RapMonster.

"Tentu saja." jawab Soo-yeon dengan percaya diri.

"Baiklah, silahkan tunjukan kemampuanmu." RapMonster pun bertatapan mata dengan Jimin selagi mengangguk dengan percaya diri. Soo-yeon membuka mulutnya dan mulai menyanyi.

Tetapi entah kenapa, ia merasa menyanyi tanpa menari agak awkward. Menjelang chorus ia mulai menari, hingga membuat para member Bangtan terkagum-kagum.

"시린 널 불어내 본다
연기처럼 하얀 연기처럼
말로는 지운다 해도
사실 난 아직 널 보내지 못하는데ㅡ"

"Baiklah, sampai sini dulu." teriak RapMonster sambil menggerakan tangannya keatas. Soo-yeon yang terkejut pun akhirnya berhenti, ia berjalan ketengah ruangan dan menundukan kepalanya.

"Wah. . . Soo-yeon ssi, apakah anda tidak pernah bergabung dengan agency lain? Kemampuanmu terlalu terpoles untuk seorang rookie yang tidak pernah tampil di muka umum." tanya Jimin penasaran.

"Tidak, tidak pernah sama sekali. Mengapa?" jawab Soo-yeon penasaran.

"Jimin-a, lagipula disini sudah tertulis bahwa ia baru memiliki paspor pada umur enam belas tahun. Meskipun ia telah menjadi trainee selama setahun, pengalamannya tidak mungkin cukup untuk melakukan sesuatu seperti ini." jawab RapMonster.

"Iya Hyung, tapi tetap saja. Wajahnya sangat mirip dengan wanitaㅡ"

"Sebaiknya kita tidak membicarakannya didepannya hyung, dia bukan wanita itu." kata Tae-Hyung. "Penampilanmu luar biasa Soo-yeon ssi, sugohaesseoyo! (kamu telah bekerja keras)"

"Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu." jawab Soo-yeon sambil belari ke pintu keluar. Jantungnya berdebar dengan cepat setelah ia keluar dari ruangan tersebut.

Apakah ia sudah menyadarinya? pikirnya.

-End of Chapter 1 : 첫날-

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro