KEJADIAN YANG MENYEBALKAN

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Sedih perih yang di rasakan oleh Ratmi, tapi bagaimana lagi, Ratmi sudah hina tidak bisa mencegah apapun yaang terjadi, ternyata harus ada yang di bayarkan dari seseorang yang di tolong.

Dari kejadian ini Ratmi sungguh menganggap dia benar-benar mati. Mungkin memang suratan takdirnya. Karena Ratmi yang dari awal sudah salah jalan. Salah jalan tidak mengikuti hati nurani, sehingga sekarang dia terjebak di dalam lingkarang setang yang akan membantunya atau menjerumuskannya.

Setelah kejadian ini Ratmi memilih tidur di kamar belakang yang memang sangat seram sekali, Ratmi ketika hendak tidur ada yang menarik selimutnya. Sering kali jendela kamar itu terbuka dan tertutup dengan sendirinya.

Hal yang paling seram ketika Nyai datang. Dia selalu mengelus perut Ratmi ketika tidur, Ratmi hanya bisa diam. Setiap hari Ratmi di ganggu terus menerus dan sampai pada waktu yang paling menakutan Ratmi pun hampir pingsan, ketika genderuwo peliharaan Pak Kun muncul tiba-tiba di hadapan Ratmi ketika Ratmi hendak mandi. 
Pak Kun kala itu memarahi peliharaannya itu karena tidak hati-hati terhadap Ratmi. Karena kandungan Ratmi terancam keguguran. 

"Kurang ajar kamu ya, lihat yang kamu perbuat, dasar setan gendeng mau saya kunci kamu hah, biar kamu tidak bisa ke dunia manusia," ucap pak kun.
"Iya, tuan ampun jangan kunci saya,' jawab genderuwo itu.

Ratmi yang sekarang sudah menerima semuanya memilih diam karena hidup dia yang dulu sudah lama pergi sejak dia berniat untuk bunuh diri. Ratmi pun berniat untuk berubah menjadi orang lain mulai sekarang dan menjadi orang yang terjahat. 

Ratmi pun membantu Pak Kun dan juga Bi Sum dalam menangani pasien-pasien Pak Kun. Ratmi yang dulu takut sekarang mulai terbiasa melayani tamu-tamu Pak Kun.
 
"Ratmi antar bapak ini ke belakang ya, kasih pakaian untuk mandi kembag nanti malam. Malam ini kita akan ada ritual bulan purnama, kamu juga bersiap-siap biar di lihat kapan kamu bisa bertransaksi dengan Jin Ado," ucap Pak Kun.
"Baik, Pak," jawab Ratmi.
 "Kamu istri Pak Kun ya," tanya pasien itu.
"Bukan kok Pak, saya hanya kerja sama Pak Kun," jawab Ratmi.
"Masak cewek secantik kamu kerja saja, itu tidak mungkin," ejek pasien iu.
"Pak maaf ya, jadi mau mandi tidak? kalau tidak saya pergi," ucap Ratmi.

"Ayo, pak, saya yang temani," ucap Bi Sum.
"Ah, Bi kamu mah ganggu aja," jawab pasien itu.
"Kamu ini ganjen banget nanti saya bilangin jin baru kamu tahu rasa," ucap Bi Sum.
"Makasih ya Bi" ucap Ratmi.
"Iya, lain kali kalau ketemu yang begini, panggil bibi aja ya," ucap Bi Sum.

Ratmi yang ikut mandi kembang saat bulan purnama mendapatkan wangsit untuk menukar janinnya ketika umur tiga bulan. Di bantu oleh Bi Sum acaranya berjalan lancar. 

Ratmi harus menunggu dua bulan lagi untuk menukar janinnya karena sekarang janinnya masih muda belum bisa untuk di tukar. Ratmi agak sedikit kecewa pasalnya dia ingin sekali ketemu sahabatnya itu. Bi Sum yang melihat itu berusaha menghibur Ratmi. 

"Ndok, kamu mikirin apa? pasti kamu kangen kan sama dunia mu yang dulu?" tanya Bi Sum.
"Iya,Bi, tapi diriku ini memang sudah mati, tak ada yang mencariku, kalau aku tidak di tolong oleh Pak Kun, mungkin aku sudah menjadi mayat sekarang," jawab Ratmi. 

"Iya, Bibi juga dulu di tolong sama Pak Kun kalau tidak ada dia  saya pun sudah mati makanya saya abadikan hidup saya di sini," ucap Bi Sum.
"Memangnya dulu bibi kenapa?" tanya Ratmi.

"Dulu saya ingin di jadikan tumbal oleh suami saya ke Pak Kun hanya karena wanita simpanan suami saya minta sebuah mobil tega benar memang, Pak Kun kala itu tidak tega terhadap saya karena saya orang baik dan Jin Ado gak bisa memakan saya, saya pun heran, tetapi memang ini yang terjadi," ujar Bi Sum.
"ya ampun ternyata hidup BI SUm lebih pedih dari pada saya, apa tidak ada niat untuk pulang?" tanya Ratmi.
"keluarga saya sama saja menginginkan saya cepat mati karena si berengsek menjanjikan uang, buat apa saya pulang," jawab Bi sum.

"sama kayak saya tidak ada yang mencari semua orang menginginkan saya mati terutama si Jon itu," jelas Ratmi.
Tiba-tiba Pak Kun muncul dari arah depan lalu menyuruh Bi Sum pergi tinggallah Ratmi sendiri.
"Ratmi kamu benar-benar sudah siap, ini tidak main-main resiko si janin di tanggung kamu ya, kamu pernah lihat anak kecil di sini berkeliran?" tanya Pak Kun.
"saya sudah siap meskipun anak ini saya rawat toh ayahnya nanti juga akan membunuhnya lebih baik dia tidak perlu tahu, kalau masalah anak kecil sering lewat sering sekali saya lihat tetapi saya sudah terbiasa menanggapinya," jelas Ratmi.

"ya sudah kalau begitu kamu layani saya cepat buka bajumu," pinta Pak Kun.

Seketika Ratmi shock, dia tidak menyangka akan melayani Pak Kun untuk ke dua kalinya. Dalam hati Ratmi menangis dia ingin cepat pergi dari sini sebelum melayani Pak Kun, Ratmi ingin dua bulan lagi melakukan ritual. Karena Pak Kun sangat bernafsu dia mengiyakan permintaan Ratmi.
Esoknya pasien Pak Kun semakin bertambah banyak tugas Ratmi pun kini semakin banyak. selain melayani untuk mandi kembang ratmi pun mendata semua pasien dan menjadwalkan pertemuannya dengan Pak Kun, tak disangka dia melihat pamannya bersama wanita lain datang untuk melakukan ritual untuk membunuh sesorang yang tidak lain adalah bibinya sendiri. Paman Ratmi tidak menyadari bahwa dia sedang mendaftar kepada keponakannya sendiri karena Ratmi memakai penutup wajah seperti topeng karena takut seperti kejadian kemarin.

Pamannya berkata, "Dek, saya mau daftar kapan Pak Kun kosong," tanya Paman Ratmi.
"Oh, masih lama sekitar minggu depan Bapak bisa kembali lagi," jelas Ratmi.

Perempuan itu berbicara,"Mas, bagaimana ini kalau sampai minggu depan habislah aku sama istrimu,"
"Tenang sayang kita biarkan dulu dia bersenang-senang dengan anaknya nanti kita akan jadikan tumbal, Aku pun bosan hidup miskin bersamanya, belum lagi keponakan ku yang bodoh itu, bisa-bisanya di perkosa dan sekarang mati bunuh diri," ungkap Paman Ratmi.

Ratmi pun kesal mendengarnya meski si Paman adalah keluarga kandungnya tetapi istri pamannya Ratmi yang lebih menyangi Ratmi. setelah pamannya pulang Ratmi menyusun rencana untuk menjadikan paman dan selingkuhannya sebagai tumbal.

Ratmi mulai mendekati Pak Kun untuk memenuhi kemauannya. Dia mulai nerayu seperti biasa. Sepertinya Ratmi pun menikmati permainan dukun yang satu ini, sehingga kali ini yang menagihnya justru Ratmi sendiri karena ke asyikkan.

Anna secil.
Jangan lupa vote dan review ya.


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro