TERJEBAK di LEMBAH HITAM

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Kamu jangan sedih ada aku yang selalu terus berada di sampingmu dalam keadaan apapun," ucap Gea. 
"Aku di keluarin dari kampus, aku di D.O," jawab Ratmi lemas.
"Astagfirulloh," Gea langsung memeluk sahabatnya itu.
"Aku pamit ya, jaga diri kamu baik-baik, jangan pernah percaya pada siapapun jika tidak mau bernasib sama kayak aku," 
"Tapi kamu belum memberian penjelasan apapun sama aku, Rat," 
"Nanti setelah tenang akau ke kosan kamu,"
 "oke aku tunggu ya,"
"Iya,"

Ratmi dan Gea pun berpelukan tanda mereka berpisah karena esok Ratmi tidak aan kembali lagi ke kampus.
Ratmi pun berjalan lemas keluar kampus, sepanjang jalan dia di ejek anak-anak yang lainnya. Dia sudah tidak perduli, entah apa yang harus dia perbuat besok. Ratmi berjalan kaki dari kampusnya ke makam orang tuanya untuk berkeluh kesah, karena memang sudah tidak ada lagi tempat untuk bercerita. 

Sesampainya di makam sang ibu Ratmi langsung berkeluh kesah dan menangis, dia benar-benar sangat malu kepada mereka. Sudah menambah dosa yang memang sangat fatal. ratmi menangis sejadi-jadinya hingga sang penjaga makam pun menegurnya dan mempersilahkan pulang.

Ratmi tidak pulang ke rumah bibinya karena ia sangat malu kepada pamannya yang sudah merawat dia sejak orang tuanya meninggal. Dia adalah satu-satunya adik papanya yang sangat baik, begitu juga istrinya dan anak-anaknya. Terpaksa Ratmi pulang ke kosan Gea sesuai janjinya tdi kepada sahabatnya.

Sesampainya di rumah Gea didapatinya Jhon yang sedang berbicara dengan Gea.

"Kemana cewek jalang itu?" ucap Jhon.
"Mau apa emangnya? ada urusan apa lu sama Ratmi?" tanya Gea.
"Gua nanya malah balik nanya dasar,"
"Ye kagak jelas luh, dateng-dateng marah, dia belom kemari, emang ada apa?" 
"Gak usah banyak baco! Pokoknya kalau itu cewek kemari, lu kabarin gua,"
"Dih, ogah banget, siapa luh,"

Jhon langsung pergi meninggalkan kosannya Gea, sementara Ratmi sedang bersembunyi dibalik tembok rumah sebelah kosannya Gea.

Setelah beberapa lama Jhon pergi akhirnya dengan mengendap-endap Ratmi pun masuk ke dalam kosan Gea.

"EH, gua kira lu siapa? Kenapa sembunyi-sembunyigini ada masalah apa?" tanya Gea melihat temannya itu tampak panik.
"Tadi Jhon ke sini?' tanya Ratmi.
"Iya, dia marah-marah nyariin eluh, udah lu duduk dulu nih minum, terus lu cerita ke gua, ada apa, janga bilang si Jhon di balik semua ini,"
"Kok luh bisa berpiiran kayak gitu,"
"Karna dia cowok gila kan, suka bertindak semaunya dan suka melindungi dirirnya dari kejahatan apapun,"
"Lu tau ini dari mana?"
"Kan dulu gua satu sekolah sama dia pas sekolah menengah pertama, pernah buat kasus pelecehan taapi malah si cewek yang di keluarkan dari sekolah nya,"
"Kok, bisa?"

"Nah, itu dia gua juga kurangtahu kenapa bisa begitu, gu juga udah lupa soalnya udah lama banget,"
"Ge, maafin gua ya yang gak pernah cerita soal Jhon sama luh,"
"Emang lu kenapa sama dia?"
"Gua hamil sama dia, Ge,"
"Astaga, ya ampun lu kenpa bis kejebak begni sih,"
"Maaf gu juga gak tahu kenapa?"
"Ya udah lu jangan sedih atau panik, lu bisa ting/gal di sini dulu sampai ketemu solusnya ya,"
"Makasih ya, Ge,"
"satu lagi kalau ada yang ngetok pintu lu liat dari jendela dulu ya, kalau gak enal gak usah di bukain,"
"Lah, emang kenapa?"
"Gak apa, itu tukang kredit, gak usah lu layanin,"
"Haha sialan luh,"
"Tuh, kan ketawa,"
"Sekali lagi makasih ya, Ge,"

Akhirnya mereka saling berpelukan satu sama lainnya.

***

Ratmi yang tak tahu harus bagaimana akhirnya memutusan untuk mengakhiri hidupnya di sungai Granam yang terkenal arusnya sangat kencang.

Ketika hendak melompat seseorang menarik tangannya sehingga dia terjatuh ke aspal jalan.

Seseorang itu adalah Pak Kuncoro, dia seorag paranormal yang hebat. Sudah banyak pasien dia yang berhasil dalam meminta bantuan hal ghaib. Kebetulan pas Pak Kuncoro lewat, dia mencium bau janin yag sangat dia inginkan yaitu janin hasil dari perbuatan zinah, dari pada terbuang sia-sia dia mulai untuk merayunya agar anak dalam janinnya itu bisa dia tukar dengan jin.

"Hai buat apa kamu sia-siakan janin itu, ayo ikut saya,saya akan mencoba membantumu," ucap Pak Kun.
"Ah, sudah Pak, saya manusia hina, tidak pantas untuk mendapapatkan pertolongan," jawab Ratmi.
"Aku akan menolongmu, tapi kamu harus mengikuti syarat yang aku ajukan, bagaimana?" ujar Pak Kuncoro.
"Syarat apa?," ucap Ratmi.
"Kamu harus menukar janin kamu, nanti kamu akan mendapatkan uang," ucap Pak Kuncoro.
"Aku tidak mau anak ini, terserah mau di apain aja," jawab Ratmi.
"Oke, sekarang kamu ikut aku, aku menjamin hidupmu sekarang," ungkap Pak Kuncoro.

Mereka akhirnya pergi ke gunung Puri tempat tinggal Pak Kun. Di sana ada Bi Sum yang membantu Pak Kun bekerja. Malam ini Pak Kun meminta Ratmi untuk bersemedi di bawah pohon dekat sumur tempat jin itu bersemayam. Di temani oleh Bi Sum ratmi pun agak sedikit takut, tapi dia telah bertekad balas dendam terhadap Jhon sang pacar. Ratmi pun mulai melepas semua pakaiannya kecuali pakaian dalam. Lalu Ratmi mulai membaluti tubuhnya dengan kain jarik yang di sediakan oleh Bi Sum. 
Pak Kun mulai membacakan mantra.

"Ning ingsut arep adus jinabat, kembang kantil kembang melati, kembang mawar kang caahe ane pitu, kawulo, nyuwun, pitulunganmu," ucap Pak Kun sambil memegang air di gayung batok kelapa yang hendak di siram ke tubuh ratmi.

Setelah semuanya beres, Ratmi pun mandi dan berganti pakaian, saat ratmi sedang berganti pakaian, Pak Kun masuk dan langsung memeluk tubuh Ratmi yang belum memakai  satu sehelai pun pakaian dari belakang sambil memegang sesuatu dibalik bajunya Ratmi. Pak Kun meminta Ratmi untuk melakukan sebuah hubungan intim.

Ratmi pun sempat menolak permintaan Pak Kun namun dengan perkaataan Pak kun yang mengingatkan Ratmi akan dirinya yang sudah hina dan mengiming-imingi uang akhirnya Ratmi pun pasrah untuk melayani Pak Kun. Dan lagi-Lagi Ratmi pun ternodai untuk kedua kalinya.

Sedih perih, yang di rasakan oleh Ratmi, tapi bagaimna lagi Ratmi sudah hina tidak bisa mencegah apa pun yang terjadi. Ternyata harus ada yang di bayarkan dari seseorang yang di tolong. Tapi dari ini benar benar sudah mati dan tak tahu harus bagaimana lagi, semua orang sudah menganggapnya mati, mungkin memang ini suratan takdirnya, karena Ratmi yang sejak awal sudah salah jalan. Salah jalan todak mengikuti hari nurani sehingga sekatang dia terjebak dalam lingkaran setan yang akan membantunya sekaligus menyesatkannya.



Anna secil.
Janga lupa vote ya

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro