Blue Scraf Legend

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Kolaborasi by: jagi_farta (Romance) & hwarien (Teenfict)

Bunyi burung camar yang saling bersahutan, terik matahari yang masih malu-malu menyinari lewat sela-sela dahan tidak mampu membuat sosok berbadan tambun, yang tengah termenung di tepi jembatan menampakan keterkagumannya pada alam.

“Aku kalah,” ucapnya dengan begitu lirih.

Hari yang masih nampak pagi di pinggiran sungai Han tidak membuatnya ingin beranjak. Bayangan demi bayangan yang terus berputar di dalam otaknya membuat Kang Yousung meraung dengan kesakitan.

“Kamu lebih mencintai pria bartender itu, dariapada menerima lamaranku,” bisiknya sambil termenung.

“Aku sudah membuang lima tahun berhargaku untukmu Sunny!” teriaknya yang tak mendapat sahutan dari siapapun.
Beberapa kali Yousung menghembuskan napasnya, kakinya berpijak menaiki pembatas jembatan.

“Kamu akan menyesal telah membuangku.”

Byur!!

Kang Yousung membuka mata dengan sisa-sisa tenaganya yang hampir habis. Sungai Han yang terkenal memiliki kedalaman yang sangat dalam membuat Kang Yousung panik.

Sebuah selendang biru tiba-tiba melilit tubuhnya, bayangan wanita cantik bak Dewi menghampirinya, membuat Yousung termenung sejenak.

“Setidaknya jangan mati sebelum kamu membalas rasa sakit hatimu Yousung.”

Tubuh Yousung seketika terangkat. Sosok yang sudah basah di dalam sungai itu tiba-tiba mentas dan melayang di antara air dan bawah jembatan. Awalnya lelaki itu masih tersadar. Namun, sejak kumpulan semacam kunang-kunang menutupi wajahnya, ia terpejam sempurna.

Wanita bergaun putih yang mengulurkan selendang itu lantas melipir ke tepi sungai, membaringkan Yousung yang tampak pucat dan memprihatinkan. Ia kemudian berjongkok di depan lelaki itu dan meniup wajahnya pelan. Sontak seluruh badan yang basah kuyup berubah kering kembali.

Yousung pun membuka mata. Ia lekas duduk dan linglung, meraba tubuh yang tak meninggalkan jejak apa pun. Sadar ada yang menjaganya di samping, ia langsung berteriak dan mundur. Napasnya tersengal dan matanya terbelalak. Namun, wanita yang berada di hadapannya justru tersenyum kecil dan sedikit mendekat.

“Kamu siapa? Kenapa kamu membantuku?”

“Kamu tidak perlu tahu siapa aku dan mengapa aku membantumu, Yousung. Yang perlu kamu tahu, lakukan ini dan balas perbuatan perempuanmu itu.”

Sebuah foto polaroid dan secarik kertas kini Yousung genggam erat-erat. Wanita itu tersenyum untuk kali terakhir sebelum menutup tubuhnya menggunakan selendang. Sekejap, bayangannya sudah sirna tanpa jejak. Yousung makin terperanjat hingga tak dapat berkedip. Ia pun menelan ludah lalu memandangi pemberian penolongnya tersebut.

“Ternyata lelaki itu tidak lebih baik dariku. Kamu akan menyesal telah memilihnya, Sunny.”

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro