Rainkarnasi

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Kolaborasi by: allth_ (Fantasy) & tibs_rhm (Romance)

Rainkarnasi adalah suatu hal yang mustahil bagi sebagian orang, namun tidak dengan Mafy. Sebagai kaum vampir yang hidup hampir tiga ratus tahun, ia menyaksikan bagaimana berubahan yang terjadi di dunia bahkan adanya kelahiran kedua bukan hal yang mengejutkan baginya.

Kini tahun ke seratus dirinya menunggu sang kekasih hidup kembali setelah kejadian yang menurutnya sangat pilu itu terjadi. Peperanga antara kaum vampir dan werewolf seratus tahun lalu berhasil merenggut nyawa sang pujaan hati. Bertahun tahun lamanya Mafy hidup tanpa sang kekasih, hampa itulah yang ia rasakan.

Seratus tahun Mafy melakukan pekerjaan memburu para werewolf yang tersisa dengan imbalan kelahiran kembali sang kekasih.

Malam ini Mafy hendak memburu binatang hutan guna mengambil darah mereka. Hidup di dunia modern membuat para kaum vampir tidak bisa mengambil darah manusia untuk santapan mereka. Mafy berjalan santai menyusuri hutan, dan mengendap-endap saat dirasa sasarannya telah dekat. Dengan gerakan secepat kilat dari balik pohon, ia menangkap kelinci yang sedang memakan rumput. Sang kelinci yang tak sempat menyelamatkan diri itu kini berhasil tertangkap Mafy.

Tanpa rasa jijik Mafy mengarahkan taringnya pada leher sang makhluk kecil bernasib malang itu. Menghiap tetes demi tetes darah yang mengalir keluar. Setelah dirasanya tak ada darah yang keluar, Mafy menggali tanah guna menguburkan kelinci yang kini gak bernyawa itu.

Saat hendak kembali, Mafy mendengar suara dari balik rumput. Ia mengira, mungkin saja itu kelinci lain. Hitung-hitung, jika Mafy mendapat darah dari kelinci lain ia bisa mendapatkan stok energi untuk seminggu ke depan.

Namun ternyata, yang ia dapatkan bukanlah seekor kelinci atau binatang lainnya. Mafy sangat terkejut ketika mengetahui bahwa yang sedang bersembunyi adalah seorang wanita.

"Jangan sakiti saya.." wanita itu memohon dengan posisi berjongkok sambil memegang telinganya. Wajahny disembunyikan di balik lutut.

"Bangunlah. Aku tidak akan menyakitimu. Aku tidak membunuh manusia."

Wanita itu bergeming. Ia enggan mengangkat wajahnya. Peluh sudah membasahi seluruh tubuh.

"Jika kau tetap takut seperti itu, maka aku tidak akan segan-segan menjadikanmu mangsaku. Aku sudah belajar selama 100 tahun untuk tidak menghisap darah manusia, dan hari ini kau melihatku seperti monster?" Suara Mafy mulai meninggi. Ia benaf-benar tidak suka jika ada manusia yang takut kepadanya. Hal itu akan mengingatkan Mafy pada Sahila--kekasihnya dulu. Sahila yang juga takut padanya saat pertama kali mereka bertemu.

Wanita di hadapannya perlahan menurunkan tangannya. Ia berdiri dengan ragu-ragu. Wajahnya masih tertutupi rambut karena enggan menafap Mafy.

"K-kau mau apa?"

Mafy merasakan perasaan aneh. Ia merasakan getara yang hanya akan dirasakan ketika berada di dekat Sahila.

Mafy segera mendekati wanita itu. Matanya membulat sempurna ketika tangannya menyibak rambut wanita di hadapannya.

"Sahila? Benar, kau Sahila." Tanpa permisi, Mafy membawa wanita itu dalam dekapannya. Air mata kerinduan mulai membasahi pipi Mafy. "Aku sangat merindukanmu. Kau tau, aku selama ini.. setiap hari, aku selalu menunggumu."

Wanita itu hanya bisa diam dengan perlakuan Mafy. Ia ingin menolak, tetapi hatinya ingin membiarkan. Ada perasaan nyaman yang sulit didefinisikan, membuat ia menikmati pelukan Mafy. Rasanya, wanita yang bernama Gahitna itu, seperti sudah begitu lama merindukannya. Tanpa alasan, air mata Gahitna menetes.

Beberapa menit berlalu, akhirnya Mafy melepas pelukannya. Ia memposisikan tangannya di depan mata Gahitna. Dengan ajaib, Gahitna bisa menyaksikan kehidupan masa lalu di telapak tangan Mafy.

"Mafy.."

"Sahila.."

Keduanya berpelukan. Sahila mengingat semuanya. Ia juga mengingat janji untuk menikah dengan Mafy dan membantu lelaki itu menjadi manusia seutuhnya.

Mafy mengeluarkan sebuah cincin dan memasangkan pada jari manis Sahila.

"Mari kita lanjutkan kisah yang pernah terjeda."

Sahila mengangguk dalam tangis harunya. Keduanya kembali berpelukan.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro