Time Traveler

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Kolaborasi by: allth_ (Fantasy) & Zia_Faradina (Teenfict)

Yofan melangkahkan kakinya pada lantai yang terlihat berdebu. Disinilah ia sekarang, laboratorium dengan berbagi alat canggih yang ia buat ditempatkan. Banyak sekali hasil percobaan yang Yofan buat, mulai dari robot yang berfungsi untuk menyapu hingga menyiapkan makanan, semua robot yang dibuatnya adalah untuk mempermudah pekerjaannya.

Hingga akhir-akhir ini Yofan mempunyai ide gila untuk membuat alat penjelajah waktu, memang terlihat tidak masuk akal dimasa sekarang. Ide gilanya ini ia lakukan untuk mencari sang adik yang terbunuh mengenaskan pada akhir abad ke-20.

Ditengah laboratorium terlihat sebuah alat berbentuk tabung kaca dengan tinggi tiga meter dan diameter satu setengah senti meter. Alat itu sudah hampir jadi, Yofan hanya perlu menyambungkan beberapa kabel saja.

Tangannya kanannya meraih kabel berwarna merah, dan tangan kirinya meraih kabel dengan warna hitam lalu menyambungkan kedua kabel beda warna itu. Yofan terlihat tersenyum puas akan mahakaryanya.

Menjauh dari sang alat guna mengambil apel yang tergeletak di meja. Yofan menjadikan apel tersebut sebagai kelinci percobaannya, memasukkan apel itu pada alat yang dibuatnya kemudian menekan beberapa tombol. Tabung kaca itu kemudian tertutup dan Yofan memundurkan langkahnya. Matanya memicing ketika cahaya yang sangat terang muncul dari alat penjelajah waktu itu.

Dan keajaiban pun terjadi, apelnya kini telah menghilang. Yofan sebenarnya tak tau kemana pergi apelnya tadi, akankah benar pada abad ke-20 atau tidak?

"Aku harus menambahkan perhitungan waktu agar tidak berada di abad yang salah." Yofan kembali mengutak-atik penemuan mesin waktunya.

Dia membuka lagi buku teori yang dibuat Ben Tippett, fisikawan teoris dan pakar matematika dari University of British Columbia, Kanada. Menggunakan ruang dan waktu yang melengkung untuk membelokkan waktu menjadi bentuk lingkaran. Lingkaran itu yang membawa  ke waktu yang diinginkan.

"Aku harus berhasil!"

Kerinduan Yohan pada sang adik begitu besar. Dia ingin menemukan jasad adiknya dan menguburkan secara layak. Perang selalu menyisakan duka. Akibat serangan rudal yang dikirimkan pasukan musuh. Keluarganya terbunuh hanya menyisakan Yohan yang selamat.

Kali ini bukan apel yang menjadi bahan percobaan, tetapi Yohan sendiri yang masuk ke dalam ruangan tabung kaca. Dia sudah yakin waktu yang sudah di atur membawanya ke abad-20.

"Sebentar lagi kita akan bertemu, dik."

Yohan menekan tombol pada ruang kaca lalu pintu tertutup rapat. Dia merasakan tubuhnya berputar dengan cepat. Makin lama putarannya makin kencang. Hingga akhirnya mesin waktu berhenti.

Pintu ruangan kaca terbuka. Yohan terbelalak kaget saat melihat adiknya berlari ke arahnya. Tiba-tiba bunyi dentuman rudal memporak-porandakan semuanya. Adiknya terbunuh mengenaskan. Tubuhnya hancur cerai berai.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro