Bab 14

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

::Triple date::
Happy Reading :)

•••

Jangan hancurkan harapan indah ini.
~∆∆∆~

Andreas berjalan dengan lesu memasuki kelasnya. Saat sampai di kelas, ia melihat Freya duduk dengan Gavin dan Geren yang duduk dengan Kiana.

"Eh, Andreas. Udah selesai ngapelnya," cibir Geren yang

"Bodo," ucap Andreas kesal lalu duduk di belakang Geren dan Kiana.

Freya menatap Andreas bingung, cowok itu hari ini tak seceria biasanya. Dia berpikir begitu bukan karena Andreas jarang mengganggunya akhir akhir ini, tapi wajah Andreas terlihat kusut dengan kantung mata yang menghitam.

Freya terus menatap Andreas dalam diam, sampai pandangannya teralihkan ketika Geren memulai percakapan.

"Ndre, lo mau gak di ajak triple date sama kita?" tanya Geren to the point.

Andreas yang mendengar itu sepontan menegakkan duduknya,"Siapa aja?" dahi Andreas berkerut.

"Gue sama Kiana, lo sama Windi, dan Gavin samaaa," Geren menggantung ucapannya membuat Andreas yang sudah penasaran menjadi geram lalu memukul kepala Geren.

"Cepet ngomong njir, gue penasaran."

"Iya, iya. Dan Gavin sama Freya."

Andreas melebarkan matanya tak percaya, seolah dirinya terkejut. Meski ekspresi tak percaya Andreas hanya bertahan beberapa detik, tapi Freya mampu menangkapnya.

Pandangan Andreas beralih pada Gavin dan Freya, "Kalian pacaran?" tanya Andreas memastikan.

"Iya lah, kita udah sebulan pacaran loh," pamer Gavin dengan senyum lebar dan merangkul Freya seolah hubungan mereka benar benar membahagiakan.

Freya ikut tersenyum saat Andreas menatapnya.

Apa lo cemburu, Ndre?

"Ohh," jawab Andreas cuek.

Gak ya? Mana mungkin lo cemburu sama gue. Diam-diam Freya tersenyum miris meratapi nasibnya.

***

Andreas memasuki rumahnya yang sepi, hanya ada beberapa pembantu dan tukang kebun. Andreas masuk ke kamarnya tak perduli ketika seorang pembabtu menawarinya untuk makan.

Brakk

Tas dibantingnya ke tempat tidur. Helaan nafas berat memenuhi ruangan. Entah sudah berapa kali Andreas menghela nafas seperti itu.

"Apa lo mempermaini  gue Frey?Bukannya lo suka sama gue? Terus kenapa lo pacaran sama Gavin?"

"Akhhhhh," teriak Andreas sambil memukul tembok.

Flashback on

Setelah Freya meninggalkan  kerumunan, Andreas melepas pelukannya dari Windi. Tak berselang lama bel masuk berbunyi Windi kembali kekelasnya dan semua orang bubar.

Andreas mengerutkan dahinya penasaran saat melihat Gavin berjalan dengan terburu-buru. Andreas pun memutuskan untuk mengikuti Gavin yang ternyata masuk kedalam perpustakaan.

Seingat Andreas, Gavin tak pernah masuk perpustakaan kecuali jika diperintah guru. Dan sekarang untuk apa dia keperpustakaan, apakah ada guru yang memintanya?

Andreas tetap mengikuti Gavin sampai masuk kedalam perpustakaan.

Brukk

Akhh

Andreas menabrak seorang gadis nerd dengan kacamata tebal dan setumpuk buku ditangannya, untung buku-buku itu tidak jatuh.

"Maaf, maaf. Aku buru-buru."

Andreas segera pergi mengejar Gavin, tapi dia kehilangan jejak Gavin. Andreas mengedarkan pandangannya, tapi masih juga tak menemukan keberadaan Gavin.

Andreas akhirnya memutuskan kembali ke kelas, tapi ia teringat satu hal.

"Kalau gue gak ngerjain tugas sejarah, gue pasti bakal langsung diseret ke bk. Ya udah lah, sekali-kali ngerjain gak apa-apa lah ya," gumam Andreas sendiri.

Andreas berjalan kejajaran rak yang berisi buku materi sejarah, saat Andreas sedang sibuk mencari. Dia mendengar samar isakan tangis dari balik rak yang sedang dipunggunginya.

Perlahan Andreas mengintip apa yang sedang terjadi. Dan disana dia melihat Gavin sedang duduk dan memeluk seorang cewek yang bahunya bergetar, terlihat sekali jika dia menangis.

"Gue nolak banyak cowok cuma  demk dia, tapi dia malah jadian sama cewek lain. Gue capek Gav, gue udah jatuh cinta sama Andreas dari dulu, tapi kenapa dia gak peka."

Andreas terkejut namanya disebut. Dia menjadi semakin penasaran, siapa gadis yang bersama Gavin. Karena dari belakang, sepertinya Andreas mengenal gadis itu.

Lalu setelah diam beberapa saat, gadis itu bangkit dari pelukan Gavin dengan air mata yang masih mengalir dipipinya. Dan sekarang Andreas bisa melihat jelas siapa gadis itu, dia adalah Freya.

-TO BE CONTINUED-

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro