Bab 20

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

::Pacar Gue Itu!!::
Happy Reading :)

•••

"Gav, lo denger sendirikan apa yang diucapin Windi tadi siang."

"Iya, gue denger. Ada apa? Cerita pelan pelan, jangan nangis dong." Gavin menghapus air mata yang membasahi pipi Freya sejak gadis itu memasuki mobil Gavin 15 menit lalu.

"Papa gue ngusir mama Ella Gav, dia ngusir mama gue.." suara Freya semakin bergetar hingga dia memilih menundukkan kepala saat air mata semakin deras mengucur dari ke dua matanya.

"Windi, windi beneran saudara tiri gue! Gue ga nyangka,,"

Tiba-tiba saja kobaran api amarah memenuhi hati, pikiran, dan jiwa Gavin. Ia marah karena Windi yang memporak porandakan tembok kebahagiaan yang sudah susah payah dibangun gadisnya. Dia benci seseorang yang membuat gadisnya kehilangan kebahagiaannya lagi. Dia benci siapa pun itu.

"Gue janji, gue bakal buat semuanya kembali membahagiakan buat elo," ucap Gavin sambil meraih Freya untuk dipeluknya.

Gavin menyaksikan sendiri betapa keras usaha Freya menciptakan sendiri kebahagiannya setelah terpuruk karena suatu kenyataan. Gadis itu begitu kuat saat itu, tapi apa dia akan sekuat itu lagi.

"Kebahagiaan lo adalah kebahagiaan gue, jangan pernah lupa itu."

***

Andreas menatap dengan aneh pada gadis yang duduk di depannya. Sebenarnya tidak aneh jika mengingat kejadian kemarin, tapi apa seterpuruk itu Freya? Ah, harusnya Andreas tau jika kenyataan itu tentu saja membuat Freya merasa terpukul.

Andreas tidak tahan lagi dengan kebisuan Frey, ia mengusap wajahnya kasar.

"Frey," bisiknya.

Bukan hanya Freya yang menoleh tapi juga Kiana dan Gavin.

"Gue gak manggil kalian, gue manggil Freya," ucapnya kemudian menatap sini pada sahabatnya dan sahabat Freya itu.

"Apa?"

"Lo kenapa? Lo gak lagi mikirin ucapan Windi kan?" Andreas sangat berharap Freya belum tau jika perkataan Windi memang sebuah kebenaran yang telah lama disembunyikannya untuk menjaga kebahagiaan Freya.

Yang ditanyapun seketika menunduk mengingat betapa kejam papanya kemarin. Tapi Freya tak ingin terlihat tidak baik baik saja dihadapan laki laki yang di cintainya, maka dari itu dengan segera dia menggelengkan kepala dan tersenyum.Fake smile.

"Senyumnya yang lebar dong."

Freya menuruti permintaan Andreas dengan tersenyum lebar sampai menampakkan giginya.

"Nahhh, gitu kan cantik," ucap Andreas sambil mencubit pelan pipi merah Freya.

"Ekhemm," Freya menatap Gavin yang berdeham dengan sengaja dikeraskan.

"Eh, sorry Gav. Gue lupa dia cewek lu," ucap Andreas dengan cengiran lebarnya.

Pletakk

"Aduh! Sakit bego!"

"Apa perlu gue tulis di jidat Freya kalau dia pacar gue? Belom pernah di gorok sih lo!"

"Diem bisa gak sih! Berisik! Gue mau makan nih!" sungut Kiana.

"Ya elah makan aja kali. Makan aja ribet, sayang," ucap Andreas berniat menggoda Garen.

Pletakk

"Aduh! Go—"

"Goblok, itu pacar gue cuk! Main panggil sayang aja lu!"

-TO BE CONTINUED-

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro