16. Bukti

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Naoto memegangi payung untuk melindungi dirinya dari air hujan. Sementara Ichigo berlari tanpa mempedulikan tubuhnya yang basah terkena hujan.

Yups, yang ditabrak Ichigo itu Naoto.

"Kau kenapa hujan-hujanan Hoshimiya-san?" tanya Naoto.

Ichigo tak menjawab dia masih sedih, air matanya keluar mengalir semakin deras. Sederas hujan yang turun dari langit. Naoto tersentak kaget, melihat gadis yang biasa ceria dan penuh semangat ini menangis sampai cegukan.

Tanpa melepas payungnya. Naoto merengkuh tubuh basah Ichigo pada dekapan tangannya. Dipeluknya tubuh gadis berbando merah itu dengan lembut. Ichigo membalas pelukan Naoto. Gadis itu butuh ketenangan saat ini.

Naoto mendengus, bajunya jadi ikut basah. Tapi tak apa yang penting gadis ini bisa menangis sepuasnya dalam dekapan hangat tubuhnya.

"Kau kenapa?" tanya Naoto lembut tanpa melepas pelukannya.

"Hikss ... hiks ... Hik ....hik ..." suara cegukan Ichigo jadi balasan pertanyaan Naoto. Gadis itu menangis dengan keras. Naoto mengalah, dia membiarkan Ichigo puas menangis dalam pelukannya dulu.

Sudah setengah Jam Ichigo menangis. Dan Naoto masih setia memeluknya. Mereka berdua saat ini sedang terduduk dikursi taman dengan Ichigo yang menyembunyikan wajahnya di dada Naoto.

"Kenapa nangis?" tanya Naoto.

"Aku ... karna kecerobohanku. dress card sena-san dirusak Akari-chan."

Ichigo mulai menceritakan semuanya pada Naoto, asal muasal Sena yang memberikannya dress card sampai Akari yang kepergok sedang memegang potongan card itu.

"Ini memang salahmu ... " ujar Naoto.

Ichigo semakin sedih dia bahkan tak mau keluar dari pelukan Naoto.

"kau harus minta maaf pada Sena-san lalu menceritakan semuannya secara jujur." saran Naoto.

"Tap-tapi bagaimana jika Sena-san tak memaafkanku. Desainer membuat dress card itu dengan sepenuh hati bahkan mempertaruhkan nyawa dan harga dirinya sendiri. Dan aku? Malah dengan ceroboh meninggalkan aikatsu phoneku."

"Ya tak papa, yang penting kau sudah meminta maaf. mau diterima atau tidak itu urusan Sena-san."

Ichigo akhirnya melepas pelukan Naoto. Kemudian dia termenung memikirkan Akari yang tega menggunting dress card itu.

Melihat ekspresi mengenaskan Ichigo, Naoto mengambil Aikatsu phonenya, dia kemudian mencari-cari dress yang siapa tau bisa Ichigo kenakan.

"Nah lihat ini."

Ichigo menatap layar Aikatsu phone Naoto dengan serius. Matanya berbinar saat menemukan card Angely Sugar dengan tema peri dan bunga.

Dress card itu perlahan keluar dari aikatsu phone Naoto. Dia kemudian menyodorkan dress card pada Ichigo.

" Untukmu ... Pakai dan menangkan audisi itu."

Ichigo tak berani mengambilnya dia takut nasib card itu berakhir sama dengan cardnya yang terpotong gunting.

"Aku tau kau tak sengaja, kau 'kan memang ceroboh dan aneh. Jadikan hal ini sebagai pelajaran untuk kedepannya. "

Tangan Ichigo menggapai dress card itu, senyuman kecilnya muncul dipermukaan bumi lagi.

"Makasih Suzukawa-san."

"hmm."

"Ak-aku pamit pulang ke asrama dulu."

"hmm."

Ichigo berjalan menuju asramanya sampai suara Naoto menghentikan langkah kakinya. Dia berbalik dan menatap Naoto.

"Oh iya, Jangan menuduh orang lain bersalah , sebelum mendengarkan penjelasan mereka."

Dahi Ichigo berkerut mendengarkan perkataan Naoto itu. Dia berpikir dan memutar otaknya untuk menemukan jawabnnya. Mungkin maksudnya, dia harus mendengarkan penjelasan Akari terlebih dahulu sebelum menilai baik atau jahat gadis itu.

Tapi semua bukti terarah pada Akari. Jadi Ichigo harus mempercayai siapa? Bukti atau Akari.

Hari audisi tiba, Ichigo mencari-cari Akari untuk mendengar penjelasan gadis berpita pink itu. Ichigo pikir Akari akan mengikuti audisinya juga. Tapi ternyata? Akari mengundurkan diri.

"Ichigo!!!!!!!" panggil Aoi. Aoi langsung menarik tangan Ichigo menuju belakang stage.

"Sekarang giliranmu tampil, Ganbatte. Jangan peduliin hal lain. Fokus audisi dulu okay?"

Hati Ichigo terasa berat dan tak nyaman. Dia harus mendengar penjelasan Akari dulu.

'Hoshimiya-Ichigo'

Nama itu muncul dilayar, menandakan waktunya tampil untuk Ichigo. Ichigo masih cemas, tapi dia harus profesional dan mengikuti audisi itu. Karena apa? Karena Naoto mempercayakan dress cardnya pada Ichigo. Ichigo mengambil napas kemudian mengeluarkannya.

Ichigo pun tampil

♪ Etude Of Radiance ♪

https://www.youtube.com/watch?v=UzUkZZrEtFY

Tsukiakari ukabu slope ni naranda ashiato ga futatsu♪
(Di lereng yang bermandikan rembulan, dua pasang jejak kaki pun beriringan)

Unazuita koi ni mitsume au watashitachi ga iru ne♪
(Dan kita berdiri disini, menatap satu sama lain dalam cinta)

Hajimari no yokan wa sukoshi dake okubyō te wo tsunaide hoshī
(Aku merasa sedikit takut seperti sesuatu akan dimulai, dan aku ingin memegang tangan mu)

Anata ga suki dakara sekai wa kon'nani kyō mo yasashī iro wo kureru yo♪
(Karena aku mencintaimu, hari ini dengan lembut dunia telah berubah warna)

Kagayaki ni tsutsumare nagara anata no nukumori wo kanjite iru no♪
(Terbalut cahaya aku dapat merasakan kehangatan mu)

Onaji hikari no naka korekara mo mayowanaide watashi aruite ikeru♪
(Dalam cahaya yang sama, aku tidak akan ragu untuk melangkah)

Kokoro ni atsumeru takusan no eien wo dakishimete♪
(Aku memeluk rasa sayang yang abadi di hatiku)

Ichigo menyelesaikan stagenya. Dia sudah tak merasa cemas lagi. Rasa cemas itu berganti dengan debaran rasa penasaran menunggu pemenang audisi itu muncul di layar.

Aoi dan Ran menggenggam tangan Ichigo erat-erat. Mereka memang tak ikut audisi, tapi perasaan hatinya sama berdebar seperti Ichigo.

Layar itu perlahan memunculkan sebuah nama.

Pemenangnya ...

A/N : Ichigo menang gak ya?😆
Aku up lagi mau?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro