17. Kebenaran

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

'Ichigo Hoshimiya'

Debaran detak jantung Ichigo semakin kencang, saat namanya muncul dilayar. Dia terharu, ichigo menang meski memakai dress card yang bukan miliknya melainkan Naoto. Aoi dan Ran berjingkrak senang untuk Ichigo. Ichigo terharu sangat terharu. Matanya berair lalu memeluk kedua sahabatnya yang menyemangati dia selama tampil.

"Hoshimiya-Senpai." Akari memanggil Ichigo sambil menyeret tubuh gadis berpita ungu. Hinaki dan Sumire juga membantu Akari menyeret tubuh gadis itu.

" Ehh ... Akari-chan," sahut Ichigo.

Aura tak suka terpancar pada Aoi dan Ran. Mereka berdua menatap sinis ke arah Akari.

"Et-tto, aku ingin menjelaskan kesalah pahaman dress card itu."

"Udah jelas salah masih aja ngasih penjelasan," ledek Aoi.

Ichigo menepuk pundak Aoi lalu menggeleng.

"Ayo jelaskan, kenapa kamu bisa memegangi dress card itu?" tanya Ichigo pada Akari.

Akari mengangguk, dia melirik kearah gadis berambut coklat yang dia seret.

"Ini semua gara-gara gadis ini!" Hinaki ikut buka suara.

"Namanya Tsubaki Saionji, dia juga pemakai brand Dreamy Crown," jelas Sumire.

Tsubaki tak berucap satu katapun. Bibirnya membungkam bahkan wajahnya dia arahkan ke arah lain.

"EHHHHHH?!!!!!!!" teriak Aoi dan Ran berbarengan.

Ichigo mengedip-ngedipkan matanya. Jadi gadis berambut coklat itu Tsubaki bukan Akari.

"Oh iya, penjaga kanti itu bilang, pita ungu bukan pink." Aoi baru sadar. Dia bertatapan dengan Ran lalu tersenyum kikuk.

"Jadi ... ?" tanya Ichigo.

"Tsubaki iri karna Senpai yang memakai dress card Dreamy Crown spesial Sena-san. Di kemudian mengambil dress card itu dari aikatsu phone Senpai. Setelah diambil, aku melihat dengan mataku sendiri, Tsubaki memotong dress card itu. " Akari menjelaskan.

Aoi dan Ran terdiam, menyadari kesalahannya.

"Aku benar-benar tak mencurinya Senpai. Aku hanya mengambil potongan dress card itu untuk diberitahu pada Hoshimiya-senpai," tutur Akari.

"Jadi?! gadis iri dengki ini, yang hampir merusak pertunjukan Ichigo?!" Aoi menggenggam erat tangan Tsubaki.

"Ma-maaf senpai, aku ... aku bersalah karna telah iri. Kumohon maafkan aku."  Tsubaki merasa menyesal dia lalu menangis berharap Aoi akan memaafkannya.

Ichigo memang sedih dan merasa kesal. Tapi dia juga menyadari kecerobohannya. Setidaknya ini bisa dijadikan pembelajaran untuk tidak meninggalkan barang penting dan tidak menuduh orang sembarangan.

"Tidak usah diperpanjang, maafkan saja dia Aoi."

"Tidak bisa! kita har-"

"Sudahlah Aoi, kita juga harus minta maaf pada Akari." Ran segera menunduk ke arah Akari yang melongo.

"Maaf, kita pikir kamu pelakunya," ujar Ran.

Akari menggeleng, "Senpai tak perlu minta maaf, aku sudah memaafkan senpai kok dari kemarin kok."

Ichigo tersenyum tipis.

"Nah Aoi, Akari saja memaafkan orang yang salah. Kamu juga harus memaafkan Tsubaki, " saran Ichigo.

Aoi pun mengalah, dia tak jadi memberi Tsubaki pelajaran karna sudah mencuri dan merusak dress card Ichigo.

Kesalahpahaman itu berakhir, Ichigo Aoi dan Ran menjelaskan pada Sena soal dress cardnya yang di potong Tsubaki. Sena memaklumi kesalahan Ichigo tapi tidak dengan Tsubaki. Desainer dremy crown ini memutuskan untuk tidak memberikan dress card lagi kepada Tsubaki selama setahun lebih.

Bukan  hanya tsubaki saja yang dihukum Sena. Ichigo juga terkena hukuman Sena. Hanya saja hukumannya adalah Ichigo harus memakai dress card Dreamy Crown yang akan Sena buat lain kali. Ichigo dengan senang hati menyetujuinya.

Ichigo, Aoi, Ran kini sedang berlatih diruangan tari. Ruangan itu sudah sejam lebih, diisi oleh para idol yang sedang berlatih. Termasuk Otome, Yurika dan Sakura.

Yurika dan Sakura berlatih dengan giat. Mereka fokus mendengarkan ajaran Johny-Sensei sedangkan Otome dia malah fokus memandangi seseorang dibalik jendela tari itu.

Ichigo yang melihat Otome sedang melamunpun terheran-heran.

"Otome-Chan?"

"Ehh ... Iya Ichigo-tan."

Otome tersentak kaget, dia segera berbalik dan mendapati Ichigo yang menatap ke arahnya dengan penuh selidik.

"Otome-chan, sedang apa menatap ke arah luar?"

"ti-tidak aada ak-aku hannya menatap kucing jatuh ... Ya, kucing jatuh .... " bohong Otome.

Ichigo segera melihat ke arah luar jendela. Disana tak ada kucing jatuh. Yang dia temukan adalah ...



A/N : Tebak Otome lagi mandang apa coba?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro