Hari Pertemuan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

   Aku sangat tergesa-gesa ketika bis kecil yang menuju rumah temanku hampir berangkat sesudah menunggu penumpang di depan pasar pagi yang baru saja usai,bis kecil yang berwarna biru dengan gambar lumba-lumba di samping kirinya itu menjadi alat transportasi yang kurang layak yang memang hanya bis seperti yang ada dikota kecil ini.
   Memasuki bis kecil itu yang terlihat hanya 4 penumpang,seorang penumpang wanita,seorang pria tua,serta dua orang anak yang terlihat asik dengan hpnya masing-masing.
"Dasar anak jaman Now" kataku sembari duduk dibelakang tempat duduk sopir.
   Beberapa saat kemudian,bis berjalan perlahan dengan kecepatan dibawah 30km/jam. Hah aku rasa akan lama perjalanan ini,disepanjang perjalanan terlihat pemandang yang terbilang lumayan dengan hamparan sawah dikanan kiri jalan yang sedang menanam berbagai macam sayuran hijau nan merona.
   Hampir setengah perjalanan berlalu dan masih tetap ada 4 orang penumpang lainnya yang mulai mengantuk bahkan dua anak yang sedari tadi asik dengan hpnya sudah tertidur pulas dengan headset masih menempel di telinga mereka,memang jaman sudah berubah dari main layang-layang sekarang semua main game online dari Mobile Legends dan game lainnya yang aku tak tahu namanya.
  Waktu berjalan dan tujuaanku semakin dekat mulai terlihat tempat aku akan berhenti,dengan bersiap-siap aku memberitahu sopir bahwa aku akan turun di tempat dimana merupakan jalan menuju rumah temanku.
  Bis berhenti dan aku mulai berjalan menyusuri gang sempit,sementara jam menunjukan bahwa waktu adalah 09:15.
  "Sial aku terlambat 15 menit" kataku didalam hati.
  Tetapi aku yakin bahwa temanku yang satunya lagi juga akan terlambat sama denganku karena aku sudah tahu sifatnya bahwa sifat pemalasnya merupakan masalah terbesar yang dialami oleh remaja seperti dia.
  Tak perlu waktu lima menit untuk sampai kedepan rumah temanku,apalagi bila mengunakan sepeda motor setengah menitpun sampai juga.
Ku ketuk pintunya namun masih tak ada jawaban,apakah dia di rumah? Ataukah dia berada di dalam namun tak kedengaran suara ketukan pintu ini?. Seribu pertanyaan menghinggapi diri namun tak lama akhirnya dia muncul dengan senyum lebar dibibirnya.
  Dibukalah pintu rumahnya dan kusambut dengan ucapan.

"Asalamualaikum"teriak ku.

Tetapi dia temanku yang bernama arif diam saja seakan kurang keras suaraku maka kuulang  salamku

"Aasssalaaamuaalaikummm"sekali lagi lebih keras.

"Ya walaikumsalam,kenapa pagi sekali kau datang hingga membuat aku bangun terlalu pagi???"katanya agak marah.

"Apa!??,ini sudah jam 9 dan kau bilang masih pagi,hah aku tak tahu kau biasanya bangun jam berapa?"jawabku tak setuju dengan pendapatnya.

"Ya sudah,lagipula aku yang menyuruhmu datang jam 9 pagi dan kenapa kau terlambat 15 menit?"katanya lagi.

"Ya ampun,sebenarnya kau marah karena aku datang terlambat atau terlalu pagi???"tanyaku agak kesal.

"Sudah lupakan saja,aku kebelakang dulu membuat teh untukmu"katanya sambil berjalan ke dapur.

"Ya tidak usah repot-repot"kataku sedikit bercanda.

"Ya memang kau selalu merepotkan"jawabnya sambil tersenyum.

  Aku tersenyum saat dia mulai berlalu menuju dapur,rumahnya memang tak terlalu besar dengan ruang tamu sebagai ruangan yang paling luas.

Menunggu Arif selesai membuat teh membuatku berfikir juga tentang temanku satunya lagi yang bernama Edo yang sedari tadi tidak muncul juga kehadirannya.

  Beberapa saat kemudian Arif muncul dengan 3 gelas teh yang pastinya untuk para temannya yang sebenarnya hanya untuk formalitas dan sebenarnya orang yang disuguhi tidaklah haus.

  "Hmm,Edo belum juga datang???" Tanyaku kepada Arif.

"Ya seperti biasa dia akan terlambat,apakah kau tahu maksud kedatangannya kesini?"menjawab sekaligus ingin menyampaikan sesuatu.

"Ya aku tak tahu,tapi biar aku tebak apakah mungkin dia akan bersama seorang wanita??"jawabku memberi saran.

"Kita lihat saja nanti,dia mungkin akan datang ke..."kata Arif terhenti.

  Sesaat Edo sudah ada didepan pintu,tanpa mengucapkan salam dia mulai masuk kedalam rumah,kontan saja aku berbicara supaya ia mengucapkan salam dan setelah mengucapkan salam dia duduk di samping kiriku.

"Maaf kalian lama menunggu ya,biasa aku habis ada masalah"sapa Edo dengan sedikit tersenyum.

"Itu sudah biasa terjadi dan aku tak ingin mendengar masalahmu"jawabku agak bosan.

"Ya walaupun kalian tak ingin mendengar tetapi aku akan tetap bercerita saja,begini ketika tadi pagi aku berangkat menuju kesini dalam perjalanan aku dicegat oleh 3 orang yang tidak aku kenal dan parahnya mereka menantang aku berkelahi"kata Edo mulai bercerita.

"Bukankah itu cerita sebulan yang lalu?"jawabku mulai ingat bahwa ia pernah bercerita seperti itu.

"Ya memang hampir sama,tetapi kali ini masalahnya agak berbeda. Aku dituduh selingkuh dengan pacar salah seorang dari mereka,kontan saja aku tidak mengakui karena tidak kenal dengan gadis itu!" Kata Edo bersemangat.

"Ya syukurlah kau baik saja sampai disini" kata Arif menyudahi cerita bualan itu.

"Ohh,bukankah kau mau bertemu dengan calon pacarmu Do???"tanyaku.

"Sebentar lagi dia akan sampai sini,tunggu saja"sembari menyeruput teh.

  Sembari menunggu kedatangan calon pacar Edo,kami mulai berbicara masalah sekolah,pertemanan,lagu,Film dan lainnya.

Hingga hampir satu jam kami berbicara kemana-mana maka dia yang ditunggu sejak tadi akhirnya datang dengan jilbab warna Abu-abu dia masuk kedalam rumah.

Aku merasakan ada sesuatu perasaan aneh didalam hatiku ketika dia masuk dan menatap mataku,seakan dia sedang masuk kedalam alam sadarku membuat aku salah fokus dengan tatapan matanya,geraknya seperti aku bergerak dalam tubuhnya dengan jiwa yang menyatu.

Akan tetapi aku sadar dia bukan milikku dia adalah milik temanku.


#Terimakasih telah membaca tunggu kelanjutan ceritanya bye Hope Happy Day

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro