Bukan Titik Temu
Aku inging menghampirimu.
Dengan segenap rasa dan bersanding luka.
Namun, apalah dayaku?
Sebab mata ini masih tak sanggup menatap lukamu.
Luka dan terluka untuk waktu yang tak diingin.
Seperti terserap bisa yang menyiksa.
Menyesakkan sekaligus memuakkan.
Benci! Aku benci dengan semua.
Ketika semua sama saja.
Mengatakan hal yang tak berguna.
Katanya, "Pertemuan itu awal dari perpisahan, dan perpisahan adalah awal dari pertemuan dengan yang lainnya."
Kataku, "Untuk apa ada pertemuan jika akhirnya harus terpisahkan?"
Ah, bodohnya aku!
Sekarang baru kusadari ....
Sebab dengan pertemuan dan perpisahan,
kita dibawa untuk berkenalan dan lebih dekat dengan takdir
Bondowoso, 18 Oktober 2020
Na_LinaKurniawati
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro