Bab 5 Sebuah Buku

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Berharap bisa memandangnya selalu. Hanya karena buku yang jatuh, aku bisa mengenalnya

*****

Suasana sangat ramai di kantin sekolahnya. Hanya ada satu meja dengan tiga kursi yang hanya diam membisu. Entahlah, mereka semua bergulat dengan pikirannya masing-masing. Sedangkan, Vyo hanya menatap mienya dengan pikiran yang mengingat kejadian tadi.

"Dia Ketua OSIS kan?" tanya Melly membuka pembicaraan. Sejak kejadian tadi, membuat mereka canggung dan Kenn menatap dengan rasa cemburunya.

"Eh, maap," ucap Raja dengan melepas pelukannya.

"Lo gak apa-apakan?" tanya Kenn dengan menatap dingin pada Raja sembari menggapai lengan Vyo untuk berada disinya.

"Hmmm." Vyo hanya menunduk dengan wajah yang mengiyakan.

"Kalau jalan liat-liat Kak," kata Kenn menatap sinis.

Kenapa ini bisa terjadi? Ini membuat rasa penasaran Vyo memuncak terhadap lelaki yang bernama Raja Alviro Geraldo.

Kenn menatap Vyo yang masih menunduk dan menatap mienya.

"Vy, itu bukan Raj---"

"Nama Rajakan banyak," potong Vyo tiba-tiba dengan mengangkat wajahnya dan Kenn menghela napas gusar dan terdiam.

*****
Jakarta, 2 Oktober 2017

Suara bel menggema di telinga Kenn yang sedang berusaha menyelesaikan ujian bahasanya. Dengan dahi yang mengerut ia mencoba mengingat hal yang dipelajarinya pada saat sebelum ujian. Ini adalah ulangan harian pertamanya ia di SMP.

"Kumpulkan!" perintah Pak Budi yang mulai bergerak. Kenn sedikit panik, ia masih belum selesai dengan ujiannya. Alhasil, ia menjawab dengan asal dan menggertak kesal pada gurunya.

Kenn keluar ruang kelas dengan wajah yang lesu. Ia sudah tahu dengan hasil ujiannya. Lagipula, ia selalu belajar tapi tak pernah mendapatkan nilai yang bagus. Sepertinya, harus bersungguh-sungguh. Pikirnya.

Ia memasukkan tangannya ke saku celana birunya untuk mengambil catatan kecil pelajarannya. Wajahnya mulai berubah sedikit panik ketika benda yang dicarinya tidak ada disaku.

Matanya berputar-putar mencari di sekitar tempat ia berdiri. Tangannya mulai meraba-raba bagian tubuhnya dan mengambil tas yang digendongnya dan membuka satu persatu kantongnya.

"Apa ketinggalan di kelas?" ucapnya sedikit panik yang ternyata benda yang ia cari tidak ada juga dalam tas. Kenn mengehela napas panjang. Lalu, segera berlari ke kelasnya. Menyusuri koridor dan ruang-ruang kelas yang sudah kosong. Ia segera membuka knop pintu yang berwarna hijau dan melihat sebuah buku kecil berwarna hitam putih berada di atas meja miliknya.

"Hah, tidak hilang," ucapnya lega dengan napas yang terengah-engah. Ini adalah buku berharga bagi Kenn karena, ia selalu membuat informasi tentang pelajarannya dalam buku kecil itu. Seperti informasi yang tidak ada di dalam buku paket miliknya. Namun, pandangannya tertuju saat ia sudah berada di depan pintu kelasnya. Sebuah buku berwarna merah polos di depan pintu kelas sebelah tergelatak begitu saja di lantai. Ia melangkah pergi dan mengambil buku tersebut.

"Vyosha X Raja." Kenn membaca sebuah nama di covernya."Seperti nama pasangan," gumamnya dan segera ia masukan buku itu dalam tas. Ia harus berikan buku itu besok padanya.

Kenn segera memasuki mobilnya yang sudah dari tadi menunggu kehadirannya. Di perjalanan Kenn membuka tasnya dan mengambil buku yang tadi.

"Vyosha kelas VII B. Isinya apa ya?" Kenn menatap buku merah polos itu dengan rasa penasaran. Namun, tidak seharusnya mengetahui privasi orang lain bukan? Segera ia hentikan niatnya dan memasukkan kembali pada tasnya.

Setelah kemarin ia temukan buku itu, ia berada di depan kelas VII B menunggu seseorang yang datang melewatinya dan bertanya.

"Eh tunggu, apa ada yang namanya Vyosha di kelas ini?" tanya Kenn pada wanita yang baru saja keluar dari kelasnya.

"Iya, ada apa?"

"Vyoshanya ada?"

"Ada, tapi dia lagi keluar," jelasnya.

"Ada apa Put? Dia siapa?"

Sebelum sebuah lisan datang menyapa telinga, terlampau lembut dan syahdu. Tatkala netranya beradu pandang dengan dua mutiara yang berkilau bening milik perempuan di hadapannya. Hatinya berdegup kencang. Parasnya yang memikat saat ia tersenyum di hadapan Kenn.

"A... Itu.. anu, gue lagi cari Vyosha," ucap Kenn terbata-bata. Ia merasa canggung dengan gadis cantik di hadapannya.

"Lo, Vyosha?" Mata Kenn terkejut ketika melihat sebuah name tag bernama orang yang ia cari. Kini, ia benar-benar gugup dan canggung. Hatinya terus berdebar tanpa henti. Matanya terus ingin menatap dua mutiara miliknya.

"Iya, itu gue. Ada apa?" Suaranya yang merdu dan senyumnya begitu manis membuat Kenn tak bisa berkata-kata. Perasaan yang baru pertama kali ia rasakan. Jatuh cinta.

"Ah, gue nemu buku di depan pintu kelas lo. Disini, tertulis nama lo," ucap Kenn gugup sembari menggaruk kepala yang tidak gatal. Tangannya menyodorkan buku tersebut.

"Ah," ucapnya dengan tatapan yang memaksakan untuk senang.

"Kenapa?" tanya Kenn yang mengetahui raut wajahnya.

"Enggak. Terimakasih ya." Vyo hanya tersenyum seperti dipaksakan sembari menerima buku tersebut.

"Kalau gitu, gue duluan," kata Kenn segera membalikkan tubuhnya dan melangkah pergi.

"Tunggu, nama lo siapa?" Langkahnya terhenti. Detak jantung pun terasa berhenti. Hatinya seakan berbunga-bunga, namun, masih ada rasa canggung yang luar biasa dalam dirinya.

"Randon Kenn," ungkap Kenn lalu segera berlari meninggalkan Vyosha dan satu sahabatnya. Bagaimana bisa ia secanggang ini? Ini pertama kalinya, ia berbicara dengan gadis yang membuatnya seperti ini.

*****

Kringg

Hanya Melly yang tersadar dari pikiranya. Melly tak mengerti suasana ini. Ia menatap Vyo dan Kenn yang masih entah memikirkan apa.

"Gue duluan ya ke kelas," ucap Melly pada mereka yang masih terdiam.

"Tunggu, bareng sama gue," ujar Vyo lalu berdiri dan pergi begitu saja. Disusul Melly yang berjalan di belakangnya. Kenn masih terdiam, mungkin ia berpikir ada sangkut pautnya dengan buku yang pernah ia temukan dulu.

"Vyosha X Raja? Apa mereka berdua dulu saling mengenal?" batin Kenn penasaran dengan hati yang yakin bahwa Ketua OSIS itu adalah Raja yang terdapat dalam buku itu.

To Be Continue

Wah wah. Gimana nih guys, si Kenn udah mulai penasaran dengan kehidupan masa lalu Vyosha.
Menurut kalian gimana nih?

Semoga suka

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro