Chapter 9 : Taman Tersembunyi

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Story by ©

Δ SitiaraPelmansyah Δ

.
.
.
.
.

Happy Reading!

.
.
.
.
.

{<><><>___¤¤¤¤¤___<><><>}

-------------------🆙🆙-------------------

Dua orang gadis berjalan di tengah Hutan. Gadis yang berada di belakang menatap sekitar Hutan dengan perasaan was-was, ia menatap gadis di depannya.

"Kamu akan membawaku ke mana?" gadis di depannya memberhentikan langkah lalu menoleh ke arahnya.

"Setelah pergi ke air terjun. Aku ingin pergi ke sebuah taman bunga yang terletak di sekitat Hutan ini," Ia mulai melanjutkan kembali langkahnya. Vela tidak mempunyai pilihan selain mengikutinya.

"Aku belum pernah pergi ke sana karena aku selalu diperintahkan untuk berada di Kastil terus," ucap Hermione dengan riang. Ia mensejajarkan langkahnya dengan Vela.

"Dengan diizinkannya aku keluar Kastil dengan syarat salah satu kakakku ikut," Vela dengan senang hati mendengarkan Hermione.

"Tapi, karena ada pemberontakkan bangsa Vampire lain. Maka aku harus segera ke Kastil, padahal Aku belum pergi ke taman bunga itu!" Hermione tersenyum menjelaskannya. Sebenarnya, itu hanya pemikirannya, dia belum tahu betul apa yang terjadi hingga membuat Ratu memerintahkannya ia dan kakaknya kembali ke Kastil. Di sisi lain, Vela menutupi wajah terkejutnya ketika mendengar berita pemberontakkan bangsa vampire lain dari temannya itu.

"Tapi, sekarang aku bisa mewujudkan keinginanku dengan datang ke air terjun dan sekarang taman bunga itu!" serunya bahagia.

"Dalam artian, kamu sekarang kabur tanpa izin?" Vela bertanya yang dijawab anggukkan oleh Hermione.

"Tapi, Memangnya ada kabur yang memerlukan izin?" Hermione bertanya dengan nada polos. Sontak, kedua gadis itu tertawa bersama.

{<><><>___¤¤¤¤¤___<><><>}

Dari balik pepohonan yang terlihat merapat, Hermione dan Vela melihat beberapa bunga berwarna warni dari jauh.

Kedua gadis itu mempercepat langkahnya.

Begitu sampai, Hermione dan Vela tersenyum melihat bunga-bunga yang bermekaran cantik. Bunga-bunga itu terlihat seperti aliran sungai.

Hermione adalah orang yang pertama kali mendekat pada bunga-bunga diikuti Vela di belakangnya. Ia duduk di tengah-tengah dan mulai menarik sebuah bunga dari tempatnya.

"Hermione ja-" ucapan Vela terhenti ketika melihat tangkai bunga yang di petik Hermione tumbuh kembali. Vela terpaku.

Hermione tersenyum memandang bunga yang baru tumbuh itu lalu Vela yang masih terpaku.

"Kamu tidak tahu, ya? Kalau Taman tempat Kau berada ini memiliki sihir yang tersembunyi?" Vela menatap Hermione yang tersenyum padanya.

"Keluarga bangsawan White terdahulu membuat serta melindungi Taman ini dengan kekuatan mereka, sihir itu sangat kuat sehingga Taman ini tidak dapat dirusak oleh siapapun." jelas Hermione.

Hermione mengambil sebuah bunga, tangkai bunga itu kembali tumbuh. Hermione tersenyum melihatnya. Ia menatap ke arah Vela.

"Jadi...apa yang bisa kubantu?"

{<><><>___¤¤¤¤¤___<><><>}

Di ruangan khusus Ratu, terlihat Ratu dan Virgo tengah gusar di tempat duduk mereka.

Seorang prajurit masuk, ia membungkuk pada Ratu. "Ratu!" prajurit itu menundukkan diri ke lantai dengan satu kaki di tekuk.

"Bagaimana?" tanya Ratu yang sudah berdiri mendekati prajurit.

"Maafkan saya, Ratu, Tuan Putri Vela sampai sekarang belum ditemukan," Ratu hampir saja terjatuh jika Virgo tidak menahan tubuhnya dari samping. Vela memerintahkan prajurit itu untuk meninggalkan mereka.

"Cepat cari adikku sampai dapat!" perintahnya yang langsung di laksanakan prajurit itu.

Lepas prajurit pergi, Ratu dibimbing oleh Virgo untuk duduk ke tempatnya.

Ratu memandang gusar ke arah Virgo. "Ini semua salahku, Virgo. Andaikan aku tidak melarangnya, pasti anak itu tidak akan kabur seperti ini!" Virgo menggelengkan kepalanya.

"Tidak! Jika Ratu tidak menamparnya, maka gadis itu tidak akan pernah sadar! Jadi, ini semua bukan salah Ratu" Virgo mengelus punggung tangan Ratu untuk menenangkannya.

Pintu terbuka, Virgo dan Ratu mengira itu prajurit, tapi yang masuk ternyata Stancy. Menantu pertama Vladkrie, istri Slaise.

"Stacy?" Virgo menatap perempuan itu. Stacy menundukkan kepala tanda hormat pada sang Ratu. Ia berjalan mendekat pada mereka berdua.

"Bagaimana dengan Putri Vela, Ratu?" Ratu menggelengkan kepalanya.

"Ini semua karena Theodore dan Jade!" gertak Stacy secara tiba-tiba.

"STACY!" bentak Ratu. Ratu berdiri dan mendekati Stacy yang menunduk.

"Kamu tidak boleh bicara begitu. Bagaimana pun juga, Theodore adalah Saudara Iparmu sama seperti Draco!" seru Ratu.

Stacy menundukkan kepala. "Baik Ratu. Maafkan Saya,"

"Tapi, bukankah dia hanya anak angkat?"

"Stacy!" seru Virgo. Stacy diam membeku.

"Tapi, apa bedanya dengan Slaise? Itu berarti kamu bukanlah menantu murni keluarga Vladkrie." sindir halus Virgo. Stacy terdiam karena dia tidak dapat melawan kata-kata sindiran Virgo yang merupakan fakta.

"Virgo! Kau tidak boleh begitu!" Ratu memperingati putrinya itu. Virgo menunduk meminta maaf.

"Maafkan Saya, Ratu. Tanpa sadar, saya mengatakannya karena emosi," Ratu memandang Virgo yang berdiri di sampingnya.

"Jangan sampai kamu seperti adikmu Virgo," Virgo masih menunduk.

Ratu memanggil prajurit. Beberapa prajurit langsung masuk ke dalam ruangan.

"Cepat temukan Putri Vela! Jika kalian sudah bertemu dengannya, tapi dia tidak mau ikut kalian maka seret saja gadis itu!"

"Kalian mengerti!" prajurit-prajurit itu mengangguk.

"Dan satu lagi, jangan sampai Yang Mulia Raja mengetahuinya! Temukan gadis itu, sebelum Pangeran Draco datang!"

{<><><>___¤¤¤¤¤___<><><>}

Hermione dan Vela duduk berhadapan di tengah bunga-bunga di sekitar mereka.

Hermione menatap Vela yang akan bercerita. "Aku kabur dari kerajaan Vladkrie," Hermione terkejut mendengarnya.

"Kenapa kamu kabur?" tanya Hermione. Vela menghela nafas.

"Tidak ada orang yang mengerti keinginanku!" ia menoleh ke arah Hermione.

"Sama sepertimu, kan? Tidak ada yang mengerti keinginanmu, kan?" Vela dapat melihat keterkejutan gadis yang duduk di depannya.

Hermione berusaha tenang. "Tapi keinginanmu dan keinginanku berbeda,"

'Shit. Aku lupa dia cerdas,' Vela meringis.

"Apa keinginanmu yang ditentang banyak orang?"

"Hmmm?" Vela tidak menjawab.

"Vela Vladkrie!" desak Hermione.

"Ck, Aku ingin dua orang yang aku benci di Kastil Vladkrie diusir!" serunya kesal, kedua tangannya berpangku di dada.

Hermione bingung. "Apa salah mereka padamu?" Vela membeku.

'Apa aku katakan saja ya pada Hermione?' pikir Vela sambil menatap Hermione.

'Tapi, Aku tidak ingin dicap sebagai Tuan Putri Kerajaan Vladkrie yang jahat karena memperlakukan orang lain secara buruk, sekalipun itu seorang Dhampire ataupun Istri yang tidak diinginkan?' ia mulai bimbang.

Hermione melihat Vela yang tengah berpikiran keras. Terlihat karena kening gadis itu berkerut.

"Apa yang kamu pikirkan?" Vela tersentak saat Hermione menyentuh bahunya.

"Karena mereka adalah istri yang tidak diinginkan dan Dhampire kotor!" Hermione bingung mendengar jawaban Vela.

Tentu saja, Hermione tahu tentang istri yang tidak diinginkan. Itu adalah hukuman mutlak di Negeri Vampire, jika seorang perempuan tidak bisa mengandung maka ia akan selamanya sendiri dan tidak boleh ada seorang pun yang melamarnya sekalipun ia adalah Tuan Putri dari kerajaan terkuat dari bangsawan Vampire lainnya. Dan Hermione paham mengapa Vela membenci wanita itu. Hermione sering mendengar kabar bahwa Kerjaan Vladkrie sudah tidak suci lagi karena kedatangan wanita itu dan seorang anak yang membawa bencana. Karena wanita itu tidak pantas berada di Kerajaan, bahkan kehidupan Bangsa Vampire sekalipun ia vampire berdarah murni.

Tapi Hermione tidak mengerti bagian Dhampire kotor? Itu sebutan untuk apa?

"Aku mengerti bagian Istri yang diinginkan, tapi aku tidak mengerti bagian Dhampire kotornya? Itu sebutan untuk apa?"

Vela terkejut mendengar pertanyaan Hermione. Ia tidak menyangka putri yang terkenal begitu pintar di segala penjuru negeri vampire tidak tahu apa maksud dari sebutan Dhampire kotor. Ajaran apa yang diterapkan bangsawan White kepada Hermione.

{<><><>___¤¤¤¤¤___<><><>}

Bersambung
.
.
.
.
.


® Thank For Reading ®
.
.
.
.
.

Hai readers^^

Jangan lupa vote dan komen ya.

Ada yang tahu dengan Bunga yang kembali tumbuh setelah dipetik? Dukung terus cerita ini!

Salam cinta dari Tiara Feltson ❤

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro