Chapter 10 : Janice

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Story by ©

Δ SitiaraPelmansyah Δ

.
.
.
.
.

Happy Reading!

.
.
.
.
.

{<><><>___¤¤¤¤¤___<><><>}

-------------------🆙🆙-------------------

Hermione masih menatap Vela dengan raut wajah penuh tanya. Vela bingung ditatap begitu oleh Hermione.

"Hermione!"

"Mengenai pembicaraan kita tadi lupakan saja," ucap Vela sambil tersenyum.

"Hmmm, apa kamu dapat memberikanku tempat tinggal?" Vela mengigit bibir bawah sambil menatap Hermione. Ia tidak tahu apakah Hermione akan menuruti permintaannya ini.

"Kenapa kamu tidak kembali saja? Penghuni Kerajaan Vladkrie pasti sedang mencarimu, bukan?" Vela terlihat kesal karena ucapan Hermione.

Vela menggelengkan kepalanya. "Tidak mau!" dia membalikkan tubuhnya membelakangi Hermione.

Hermione mendekati punggung Vela. "Ayolah, Vela! Kau tidak memikirkan Ratu Vladkrie?"

"Dia mungkin saja sedang cemas dengan keadaanmu sekarang?"

Vela menggigit bibir bawahnya, ketika membayangkan Ratu Vladkrie yang tengah khawatir dengan keadannya yang kabur. Ia ingin menyambungkan telepatinya dengan Ratu, tapi kekuatannya terbatas dengan jarak. Ratu berada di Kastil Vladkrie sedangkan ia berada di wilayah kerajaan White.

"Bagaimana?" Hermione melihat Vela tengah berpikir keras. Ia tersenyum karena berhasil mempengaruhi putri ini untuk kembali ke rumahnya.

Hermione mungkin tidak mengerti apa itu Dhampire kotor, tapi Hermione tahu jika Vela tetap berada di wilayah White... maka gadis ini akan terluka oleh musuh keluarga Vladkrie yang berada di Kerajaan White. Hermione diberitahu Raja White bahwa banyak warga yang terpengaruh oleh seseorang dari musuh Bangsawan Vladkrie. Mereka berusaha merusak persahabatan Bangsawan Vladkrie dan Bangsawan White.

Sekarang ini, sang Raja dan kakaknya, Pengeran Hermes sedang mencari solusi untuk menyelesaikan kudeta ini. Hermione juga tengah memikirkan jalan keluarnya tanpa melibatkan Bangsawan Vladkrie atau Bangsawan lainnya.

Tapi dengan adanya Vela di wilayah White ini, maka keadaanya akan semakin berbahaya. Hermione menggelengkan kepalanya.

"Kamu tidak boleh di sini!" seru Hermione tegas. Vela yang membelakanginya cemberut.

"Kenapa? Kenapa aku tidak boleh tinggal di sini?" sahut Vela memangku kedua tangannya di dada. Hermione menatap punggung Vela dengan rasa bersalah.

"Kalau kamu tetap di sini maka kamu akan terluka," Vela yang mendengarnya langsung membalikkan badan menghadap Hermione.

"Kenapa aku harus terluka? Bukankah ada kamu yang akan melindungiku? Bukankah ada Raja White yang pastinya memberikan perlindungan pada saudari sedarah kerajaan White? Kita terlahir dari dua orang yang sama! Aku adalah keturunan langsung dari Dracula Tefes dan kamu adalah keturunan langsung dari Elizabeth Bathory." Vela menjelaskan santai tanpa mengetahui bahwa Hermione tengah mengkhawatirkan dirinya.

"Kamu tetap tidak boleh berada di wilayah ini!"

"Kenapa mem-" pertanyaan Vela terpotong karena seruan beberapa orang yang memanggil Hermione.

"Mionee! Mionee!" Hermione dan Vela menoleh di mana terlihat kedua kakak Hermione tengah berjalan menuju mereka, di belakangnya beberapa prajurit mengikuti mereka.

"Kak Hebe!" seru Hermione. Vela terkejut mendengarnya.

' Kak Hebe?' batin Vela. Ia menatap Hermione dan gadis cantik yang mendekat ke arah mereka.

Jika diperhatikan lebih seksama, mereka berdua sangat mirip nyaris kembar identik. Perbedaan yang dilihat oleh Vela di antara keduanya adalah: Hebe, sang kakak Hermione menunjukkan garis wajah anggun dan ketegasan. Sementara Hermione, garis wajahnya terkesan lembut dan kekanak-kanakan.

"Mione!" Hebe mendekati Hermione, ia duduk di depan Hermione dan memeluknya. Vela yang melihat mereka pelukkan tersenyum sendu, ia jadi merindukan Virgo.

Lalu tiba-tiba terdengar pekikkan tidak terima dari Hermione. "Aduh! Aduh! Kak Hebe ! Sakitt! "

Hermione mengaduh kesakitan karena telinganya ditarik oleh Hebe. "Ini adalah akibatnya karena kamu membuat kakakmu ini khawatir sekali padamu!" Hebe semakin menarik telinga Hermione.

"Kak Hebe! Sakittt! Lepaskan!!" pekikkan Hermione terdengar keras. Vela yang berdiri di samping Hermione harus menutup telinganya karena telinganya begitu sensitif. Seluruh telinga Vampire begitu sensitif.

"Katakan! Kenapa kamu sampai kabur lagi, Mione! Kau tau? Aku sangat takut kamu terluka, apalagi di tenda terdapata Raja Helios! Kalau sampai Ratu tahu bahwa kamu kabur lagi, maka apa yang harus aku katakan saat Ratu bertanya? Ayo jawab!" Hebe menatap tajam sang Adik. Hermione yang mendengar ucapan sang kakak menjadi sangat bersalah. Hebe menekankan kata 'lagi' di kalimatnya.

"Maaf. Kak Hebe," Hebe menghembuskan nafas mendengar jawaban singkat Hermione. Ia melepaskan tarikannya pada telingan Hermione dan melihat bahwa telinga gadis itu.

Hermione merasakan elusan pada telinganya dan menoleh pada Hebe yang tengah menatapnya dengan rasa bersalah.

"Sakit?" Hermione menggeleng mendengar pertanyaan Hebe. "Ini wujud kekhawatiranmu sebagai Kakakku"

"Tidak apa-apa kok,"

Hades yang melihat interaksi kedua saudarinya itu tersenyum. Pandangannya beralih kepada seorang gadis yang berdiri di samping Hermione.

"Wel...wel..ini siapa? Hermione?" tanyanya sembari mendekat kepada ketiga perempuan itu.

Hebe mengalihkan pada gadis yang berdiri di samping Hermione, Vela kikuk ditatap sedemikian oleh kedua kakak temannya itu. Sedangkan Hermione begitu bersemangat memperkenalkan teman pertamanya kepada kedua kakaknya.

"Perkenalkan kak Hades, dia adalah Vela Vladkrie dan dia adalah teman pertamaku!" Vela menatap Hermione terkejut setelah mendengar kata teman keluar dari mulut Hermione.

'Hermione menganggapku teman? Senangnya mendapatkan teman pertamaku?' batinnya kegirangan, ia tersenyum menatap Hermione.

"Vela Vladkrie!" pekik Hebe.

Hades menatap terkejut pada Vela. "Tuan Putri Vladkrie!"

Hades dan Hebe terkejut mendengar nama Vela Vladkrie.

Dengan cepat Hebe menarik Hermione ke belakangnya dan mereka bergerak menuju punggung Hades. Sedangkan Hades menarik pedang dan mengarahkan ke leher Vela, para prajurit yang berada di belakang Hades juga mengeluarkan pedang mereka.

"Apa-apaan ini!" seru Vela terkejut dengan pedang yang berada di lehernya.

"Kak Hades! Kenapa temanku kamu arahkan pedang?" Hermione yang berdiri di belakang Hebe bertanya. Hades meliriknya sebentar lalu menatap tajam Vela lagi.

"Aku bertanya apakah perempuan ini menghipnotismu Mione seperti Bibinya dulu?" Vela terkejut mendengar pertanyaan Hades pada Hermione.

Menghipnotis? Pria ini gila atau apa! Tidak mungkin Vela menghipnotis temannya sendiri!

Hermione mengerutkan keningnya mendengarkan pertanyaan Hades. "Tentu saja tidak kak Hades. Aku tidak merasakan adanya kekuatan yang keluar darinya?" Vela bingung dengan ucapan Hermione.

"Apa maksudmu Hermione? Aku tidak mungkin melukaimu apalagi menghipnotismu seperti itu!" seru Vela, kedua kakak Hermione masih menatapnya tajam.

Mereka semua terdiam.

Mata Vela terbelalak setelah mendapatkan pencerahan dan kesimpulan dari sikap kedua kakaknya. Dia melotot pada Hermione.

"Kamu adalah gadis yang disakiti oleh Bibi Janice beberapa tahun yang lalu?" pedang yang berada di leher Vela semakin menusuknya.

"Arkkk!!"

"Kak Hades! Dia bisa mati!" seru Hermione memperingatkan Hades.

"Aku tau dia keponakan wanita jahat itu, tapi dia tidak salah apa-apa kak Hades. Dia bisa mati, lepaskan pedangmu kak Hades!" Hades mengacuhkan permintaan Hermione dan masih menempatkan pedangnya di leher Vela.

"Apa tujuanmu mendekati Hermione?" Vela tidak menjawab.

"AYO JAWAB!" bentak keras Hades.

Vela menggigit bibir bawahnya. "Saya hanya butuh perlindungan dan tempat tinggal,"

"Kenapa kamu tidak kembali ke tempatmu?" Hebe bertanya setelah mendengar jawaban Vela.

"Saya tidak ingin satu Manor dengan Istri yang tidak diinginkan dan Dhampire kotor itu!!!" Hades dan Hebe terkejut mendengar jawaban Vela. Sedangkan gadis itu menatap tajam ke depan, bukan karena Hades atau Hebe tapi karena teringat dua orang yang ia benci yang mungkin sedang bersantai ria di Kastil Vladkrie saat dia kabur sekarang ini.

{<><><>___¤¤¤¤¤___<><><>}

Bersambung
.
.
.
.
.

® Thank For Reading ®
.
.
.
.
.

Hai Readers.

Penasaran siapa Janice? Dan kenapa Hades dan Hebe begitu waspada keluarga Vladkrie? Temukan jawabannya dengan terus vote verita ini.

Jangan lupa vote dan komen ya.

Salam Cinta dari Tiara Feltson ❤

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro