2 - Leveling For Beginner

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Suara gemersik dedaunan terdengar bising. Bahkan dari arah belakangku tedengar suara-suara yang aneh. Entah apa itu, tetapi jika suara itu di hasilkan oleh segerombolan Gargoyle juga.

Aku masih berada di level terendah. Dua buah bar, atas hijau dan bawah biru dapat terlihat olehku mengapung di pojok kiri atas.

Untuk hijau adalah apa yang di sebut HP. Healt Point. Sedangkan yang biru adalah CP. Chrono Point.

Fungsi CP ini adalah sebagai penguat kekuatan dan pelepas Skill yang kumiliki. CP dapat di isi kembali dengan meminum ramuan yang telah di sediakan atau pun bisa di dapat jika memiliki status dengan pemulihan sendiri.

"Coba kulihat [Skill] apa yang kupunya."

Ada dua buah Skill. Yang pertama adalah [Reinforce Slash], menempa pedang yang kumiliki hingga terselubungi cahaya Chrono. Skill ini memberikan kerusakan tambahan dan juga penambahan jarak serang sekitar 125 AOE.

Mengeluarkan shockwave yang bias dan juga meningkatkan kecepatan serang hingga 1.75x dalam 2.5 detik.

Sedangkan yang satunya lagi adalah Skill pasif. Yaitu [Blood Thrist]. Skill ini dapat memberikanku kecepatan gerak hingga tiga kali lipat jika HP-ku berada di bawah 30%. Serta meningkatkan track . Dimana aku bisa melacak musuhku dari jarak 300m jauhnya.

"[Skill] yang kumiliki ...."

Tak bisa menahan kegirangan ini, mulutku menyungging dan akhirnya aku tersenyum tipis.

Belum sempat aku mengambil langkah mundur, seekor Gargoyle datang menukik dengan kedua tangannya yang memiliki cakar tajam. Datang menyerang dengan kecepatan sedang.

Karena sebelumnya aku telah memeriksa bagaimana tipe ras yang kupilih. [Azure], memiliki dua atribut yaitu listrik dan kegelapan. Masing-masing atribut itu condong ke arah kecepatan, kecerdasan, dan ketangkasan.

Itu berarti kekuatan sama sekali tidak termasuk ke dalamnya. Berarti elemen dasarku untuk kali ini adalah kegelapan, sedangkan listrik adalah sub-elemen yang menurun dari tipe kekuatan yang kumiliki.

Tetapi untuk level kali ini, aku belum memiliki serangan tipe atribut. Melainkan murni serangan fisik. Karena ras yang kupilih juga rata-rata menggunakan pedang. Tidak ada yang menggunakan senjata lain selain pedang.

Itu berarti dengan Skill pertama, aku bisa menambahkan jarak seranganku hingga kurang lebih 125cm.

Kini Gargoyle itu hanya beberapa detik lagi sampai di depanku dengan melayangkan serangannya. Serangan pertama dapat kuhindari, namun untuk serangan kedua yang ia berikan melalui ekornya berhasil menggores dadaku.

Aku melompat ke belakang, kemudian kembali melompat ke depan dan menebaskan pedangku tiga kali. Dimana pedangku di bayang-bayangi oleh cahaya hitam kebiruan yang bias. Serangan itu berhasil mengenainya dengan telak.

Gargoyle itu tersentak, terhempas ke belakang kemudian hancur menjadi serpihan kaca kemerahan yang kemudian menghilang.

Walau aku dapat bernapas lega karena telah mengalahkan salah satu di antara sekian banyaknya Gargoyle. Tak kusangka tiga Gargoyle datang menyerang sekaligus.

"Sial! ... aku tak bisa mengejarnya!"

Walau aku bisa menghindari serangan mereka dengan sempurna. Namun jarak serangku dan jarak serang mereka sama-sama jarak dekat. Jika aku mendekat dan melancarkan beberapa serangan cepat ke salah satu Gargoyle.

Mereka akan membalasnya tiga kali dari pada apa yang kulakukan. Dengan HP-ku yang telah berkurang, aku mungkin akan langsung mati jika seperti itu.

Memikirkan hal seperti itu sama saja dengan tidak ada artinya. Menyerang dan mengalahkan satu namun akibatnya tiga kali lipat dan langsung melenyapkan HP-ku dalam sekejap.

Situasi seperti ini sulit untuk kutangani sendiri. Melihat level mereka lebih tinggi dua tingkat daripada milikku sendiri. Membuatku tidak nyaman, mungkin aku bisa mengalahkan mereka dengan menggunakan Skill.

Tetapi jika aku gagal menggunakannya dengan efektif, maka aku lah yang akan di rugikan. Namun itu patut untuk di coba.

Ketika mereka mulai mendongakan wajah mereka dan menatapku menggunakan mata merah darah. Aku pun langsung berlari, merendahkan pedangku. Kemudian di saat kaki kananku menghentak tanah, aku pun meliukan pedangku dari bawah ke atas.

Lalu kuaktifkan [Reinforce Slash]. Sebelum pedang itu mengeluarkan shockwave hitam kebiruan bias. Kutekankan genggamanku pada bilah pedang. Dan di saat yang bersamaan, pedang itu mengeluarkan sebuah cahaya berbentuk bulan sabit yang dapat melibas musuh di depannya sejauh 125cm.

Ketiga Gargoyle itu terkena dengan mutlak. Menghempaskan mereka, tetapi sayangnya mereka belum menghilang. Di saat CP-ku berkurang, batas serangan yang di tentukan dalam game ini sebanyak 2-3 serangan untuk level di bawah 10.

Sedangkan di atas 10 akan di tentukan dengan kemampuan dan juga kecakapan pemain menggunakan senjata mereka.

Ini tidak seperti yang kukira, kupikir mereka akan menghilang begitu kukeluarkan Skill-ku. Namun HP mereka masih tersisa.

Akhirnya mereka mulai menyerangku. Mendesis layaknya ular kemudian sayap mereka kibaskan. Gargoyle-Gargoyle hitam itu kembali mengepakan sayap mereka, terbang kembali dan menyerangku dari udara.

Mereka tahu aku tak bisa terbang dan menyerangku dari udara, benar ... mereka rupanya memiliki otak untuk berpikir seperti itu. Kali ini bukan cakaran, melainkan bola-bola api yang mulai mereka keluarkan dari mulut mereka.

"Ahhh ...!"

Bola-bola api itu saat kupandang menyerupai puluhan bola tenis yang melesat cepat ke arahku. Saking cepatnya aku sama sekali tidak bisa menghindari semua bola api itu sekaligus.

"Aghhh!"

Dua hingga tiga buah bola api mengenai tubuhku dan aku pun terpental cukup jauh hingga membenutr sebuah pohon. Kulihat HP-ku juga telah menjadi merah, berkedip-kedip.

Melihat tiga Gargoyle itu mendarat dan mulai mendekatiku. Aku hanya bisa menghela napas dan menatap semu bulan di atas sana. Mungkin aku memang tidak pandai untuk memainkan game seperti ini.

Menyadari kenyataan ini dengan kedua mataku. Walau ini hanyalah dunia buatan, tetapi merasakan bagaimana rasanya menjadi seseorang yang berbeda. Mungkin itu adalah pengalaman pertama bagiku.

Penampilan dan juga auraku berbeda. Tidak seperti pada kenyataan ... di mana aku menjadi pendiam dan menutup diriku kepada masyarakat. Di dunia ini aku bisa menjadi apa saja. Jika memang dunia seperti ini ada, mungkin aku ingin terus berpetualang dan melihat berbagai pemandangan yang belum pernah kujumpai sebelumnya.

"Aku terus berpikir ... terlalu mendramatisir, pada akhirnya ini hanya sebuah game dan tidak lebih daripada itu."

Di saat aku ingin menutup mataku. Sebuah angin panas tiba-tiba saja dapat kurasakan dari belakangku. Entah apa itu, tetapi di saat yang sama aku juga mendengar suara deru dan deraman yang cukup samar.

Lalu ketika aku membuka mataku. Sebuah cahaya merah melesat muncul dari belakangku dan langsung memusnahkan dua Gargoyle di saat yang bersamaan.

"E-eh?"

Aku yang ingin mengucap sesuatu langsung tercekat begitu melihat sesosok orang muncul dari atasku. Ia tiba-tiba saja berdiri di depanku dan melesatkan tembakan yang langsung membuat Gargoyle terakhir itu menjadi sekumpulan kaca kecil kemudian menghilang.

Ia pun berbalik ke arahku. Tubuhku yang terbaring di batang pohon hanya bisa menatapnya dari jauh. Namun aku bisa melihat sekilas bagaimana penampilannya.

Ia menggunakan pakaian serba putih dan sedikit kemerahan. Di kepalanya terdapat sebuah kaca mata merah, tidak terlalu tebal dan aku bisa melihat kedua matanya. Rambutnya pirang runcing namun rapi.

Sebuah jubah dari bagian pinggulnya terlihat menyentuh tanah. Pakaiannya berlengan pendek dan mirip seperti tank top, sebuah kalung menggantung di lehernya, celana panjang merah dan sepatu mekanikal yang melindungi tulang keringnya.

Terakhir adalah sebuah senjata berwarna putih besar yang kini mengeluarkan asap dari bagian depannya. Terlihat cukup besar mungkin setara dengan tingginya, tanpa ragu ia membopongnya kemudian berjalan ke arahku.

"Hei ... apa kau tidak apa-apa?"

Sementara ia berjalan mendekatiku. Sebuah indikator muncul di atasnya.

[Lash Vile Lv.15]

Apa dia level 15?! Aku tidak tahu bahwa sudah ada Player yang melebihi level 10. Terlebih lagi, senjatanya itu terlihat begitu mewah.

"Tangkap ini ... kebetulan aku sedang menjalankan misi penumpasan Gargoyle ... "

"Terima kasih ... "

" ... Karena kebetulan kau berada di sini, kukira kau memiliki level yang sama denganku. Ternyata kau seorang pemula, lagi pula mengapa kau terkirim ke hutan ini?"

Sebuah tabung silinder transparan berisikan cairan merah berhasil kutangkap. tabung yang berbentuk persegi enam itu terlihat cukup aneh. Pada dasarnya tidak ada tabung yang seperti itu, terlebih lagi panjangnya kira-kira sekitar 7-13cm.

Aku pun langsung membuka ... tetapi ....

"Hei hei ... itu bukan untuk diminum, melainkan untuk di suntikkan! Kau bisa melihat tombol kotak mencuat kecil dari bawahnya? Tekan itu, lalu suntikan pada lengan atau pun bagian tubuh yang kau inginkan."

Benar-benar memalukan, kukira ini untuk diminum. Ternyata tidak. Kulakukan apa yang Lash katakan. Kulihat HP-ku kembali menjadi hijau muda.

"Terima kasih ... kau tadi bertanya mengapa aku bisa berada di sini?"

Lash mengangguk pelan.

"Aku pun tak tahu, begitu aku selesai mendaftarkan diri. Aku langsung berada di sini."

Kulihat Lash kini menggaruk belakang lehernya. Apakah ada yang salah?

"Sebenarnya jika melihat penampilanmu ... seharusnya kau tidak berada di sini. Ini adalah benua [Feragard], tempatnya ras [Zoar] seperti diriku"

"[Zoar] kah?"

"Pada dasarnya setiap ras memiliki destinasi asalnya. Di mana mereka akan dikirim ke benua ras masing-masing setelah melakukan proses pendaftaran. Tetapi melihat kau .... "

Lash mulai mencondongkan kepalanya. Senjata besarnya itu kini seperti balon yang tak bisa terbang. Kulihat kesekian kalinya, benda itu memanglah besar. Dibandingkan dengan senjata awalku.

" ... Kau berasal dari ras [Azure], 'kan?"

Aku pun mengangguk pelan.

"Hmmm ... ini benar-benar aneh. Bagaimana bisa ras selain [Zoar] bisa berada di sini? Mungkinkah karena Bug? Atau server sedang eror?"

Kali ini Lash kebingungan dan ia pun mulai berbalik sambil mendongakan wajahnya ke atas. Jika seandainya Player berlevel 15 tidak tahu mengenai hal seperti ini. Maka apalagi aku, orang yang jarang sekali berinteraksi dengan game.

"Maksudmu server?"

Seperti di sambar petir, tubuh Lash sedikit gemetar. Apakah itu karena aku yang tak sengaja bertanya atau memang ia sudah menemukan jawabannya?

"Ya ... bisa saja memang kesalahan servernya!"

Ia kembali berbalik dan mendekatiku. Mengulurkan tangannya untukku, kuraih uluran tangan miliknya. Berusaha bangkit dan akhirnya aku berdiri kembali setelah berbaring di bawah pohon.

"Kau tahu kan? Korporasi pembuat dan sekaligus perancang game ini berada di Indonesia?"

Untuk kesekian kalinya, aku pun mengangguk lagi.

"Nah ... mungkin karena itu lah mereka kerepotan untuk mengurusi server yang rusak atau pun sedang dalam masalah."

Ucapannya terkesan percaya diri dan juga tubuhnya tegap seperti ingin menegaskan sesuatu. Aku tak tahu apa itu tetapi mungkin saja Lash bisa membantuku untuk meningkatkan levelku.

Melihat kesempatan itu aku pun bertanya kepada Lash untuk membantuku. Berhubung levelku belum meningkat, aku tak menyangka mengalahkan monsterl berlevel 3 belum cukup untuk meningkatkan satu level.

Last sepertinya baik-baik saja dengan itu, mungkin ia memang perlu bantuan untuk menyelesaikan misi yang ia ambil. Apakah mungkin bagiku Player level 1 dapat membantunya dengan baik?

Itu masih lah tanda tanya besar bagiku. Tetapi satu pertanyaan itu masih terngiang hingga saat ini, mengapa aku bisa berada di benua [Feragard]?

"Setelah ini aku akan mengantarmu ke kota utama"

"Kota utama? Tentang itu ... mengapa kau baik terhadap Player pemula sepertiku ini?"

Lash terhenti tiba-tiba. Langkahnya yang tadi akan ia ambil kini membeku sesaat.

" ... Hanya kebiasaan dan tidak lebih."

Suaranya tenang dan ia pun meneruskan kembali perjalanannya. Aku yang mendengarnya hanya dapat menganga kecil, kebiasaan?

Jika seandainya Player berlevel tinggi seperti dirinya banyak. Apa yang akan terjadi pada Player pemula yang memiliki sifat ketergantungan yang tinggi. Mungkin saja mereka akan terus menempel pada Player berlevel tinggi itu.

Bicara hal seperti ini mengingatkanku pada misi yang di ambil oleh Lash.

"Oii ... apakah misimu telah selesai?"

"E-eh?"

Aku pun langsung menghela napas. Dan begitu kudongakan kepalaku ke atas. Sekumpulan Gargoyle muncul, membawa beberapa pasukan Gargoyle lainnya. Terlebih lagi mereka sangat banyak sekali.

Di dalam hatiku yang paling terdalam, aku benar-benar tidak menyangka bahwa Lash seceroboh itu untuk melupakan misi awal yang ia ambil sendiri.

"K-k-kau pasti bercanda, 'kan?"

Kulihat pasukan Gargoyle itu banyak sekali dan tidak bisa kuhitung dengan jari tanganku. Akhirnya aku mengambil posisi bersiap untuk menyerang. Tetapi sebuah suara dentuman terdengar hebat.

Cahaya-cahaya merah yang banyak melesat ke arah pasukan Gargoyle itu tanpa jeda sedikit pun. Serangan berantai yang terus memantul di antara pasukan Gargoyle itu.

Satu persatu mulai jatuh berguguran. Namun mereka masih hidup, tetapi HP mereka menjadi merah. Di saat itu lah aku mengambil kesempatan untuk menyerang beberapa Gargoyle dan sisanya di bereskan oleh Lash.

Lash mendapatkan dua level sedangkan aku kini berada di level 3. Dimana satu Skill baru terbuka dan aku bisa mengetahuinya begitu aku memunculkan layar opsi dengan menggeser panel Skill.

Skill yang kudapatkan adalah Skill pasif, dimana untuk mengaktifkannya tidak memerlukan CP. Skill itu adalah [Damage Reflection]. Skill yang mengurangi dampak serangan musuh dan meminimkan status stun.

Sepertinya perjalananku di dunia ini baru dimulai.

"Archie ... cepat lah atau kau akan kutinggal!"

"Oiii tunggu aku!"

Aku pun berlari dan mengejar Lash yang meninggalkanku terlebih dahulu.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro