Bab 1: Mencari Cara

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Jumpa lagi dengan aku guys. Masih setia gak nih baca Galang And Milan? Jangan lupa pencet bintang di bawah ya.
.
.
.

"Takkan ada kata 'Menyerah' dan Mengalah dalam kamus hidupku."
~Sang Provokator Ulung~

Kabar mengejutkan dari laman utama Mortal News lantas membuat batin seorang Ayra Milantika terguncang. Pasalnya, gadis berusia tujuh belas tahun tersebut sangat mengidolakan Riska Teresa—penulis wattpad yang kabarnya terancam mendekam di balik jeruji besi. Keringat di dahi Milan terus mengalir deras. Kepalanya mendadak pusing.

Entah mengapa kasus sepele ini harus berujung di meja hijau? Padahal Riska sendiri tidak bermaksud membuat Alejandro dibully habis-habisan. Ya, Milan mengetahuinya sebab sebelum kabar Riska di penjara berhembus, kalimat bully-an demi bully-an dari pembaca wattpad ramai membanjiri kolom komentar instagram sang artis. Mereka kecewa akibat ketidakcocokan visual cast yang digunakan. Namun, pihak Alejandro tidak mentolerirnya dan tetap kekeh membawa kasus ini ke ranah hukum. Selain bully-an, Riska sendiri tanpa sadar mencari masalah karena foto yang dia publikasikan termasuk foto eksklusif milik Alejandro.

“Mil, lo kenapa?’ Pertanyaan Risa sontak menarik Milan dari lamunannya. Dia yang ikut melirik laman Mortal news saja merespon biasa, tapi di sampingnya, sang sahabat nampak sangat syok.

“Gue takut, Ris,” sahut Milan. Suara gadis belia itu nampak bergetar. Ada sedikit ketakutan yang terselip di balik ucapannya.

“Takut kenapa sih, Mil. Lo kalau ngomong yang jelas dong, jangan ambigu gitu.” Risa mencebik kesal.

Ekspresi datarnya kini berubah sedikit galak. Sebenarnya apa yang Milan pikirkan, mengapa dia harus ketakutan? Pasti ini ada hubungannya dengan tantangan yang diberikan oleh Nova waktu itu, pikirnya menebak.

“Gue takut kalau nasib gue berujung kayak, Kak Riska, tapi kalau gue gak menjawab tantangan sih Nova, bisa-bisa gue yang jadi bahan bully-an dia.”

“Hadeeh, dah gue tebak, pasti lo lagi mikirin itu. Lagian ya, Mil masa lo mau aja gitu kalah sebelum berperang. Mana Ayra Milantika yang pemberani, yang dengan pedenya nyatain cinta ke Vano, hah?”

Suara Risa memang terdengar memprovokasi, tapi jika tidak begitu gadis berkulit langsat tersebut akan menyerah sebelum memulai. Risa tidak suka hal itu terjadi di dalam pertemanannya. Tidak ada kata ‘Menyerah’ ataupun ‘Mengalah’ sebelum berperang. "Lagian ya itu terjadi kan karena pembaca wattpadnya kak Riska, coba mereka gak bar-bar, pasti kejadiannya gak kayak gini."

Entah mengapa ucapan Risa langsung menyentil alam bawah sadarnya. Yang Risa katakan memang benar, tidak ada yang salah dari ucapan sahabatnya itu. Ingatan Milan spontan tertarik ke beberapa minggu yang lalu. Waktu itu, ketika Milan sedang asyik tenggelam di dunia orange, seseakun bernama QueenCasanova tiba-tiba saja mengiriminya pesan, menantangnya secara terang-terangan serta menunjukkan bahwa hanya dialah yang  bisa mendapatkan banyak pembaca dalam waktu singkat. Milan yang mendapat tantangan itu spontan menyetujui tanpa berpikir panjang. Emosinya sudah mencapai ubun-ubun.

Queen Casanova yang tidak lain adalah teman satu sekolanya, bahkan sering kali mengejek karya milik Milan yang terbilang sepi pembaca di hadapan semua orang. Dan, dari sanalah kecemasan Milan bermula. Dia bingung sekaligus takut setelah mendapat kabar ini. Bagaimana bisa mendapat izin dari seorang Galang Pramudya Arthasena yang notabennya adalah anak pengusaha terkenal. Gadis bermata belok itu takut suatu saat nanti keluarga Galang akan menuntutnya karena menggunakan foto salah satu anggota keluarga mereka tanpa izin.

“Yang lo bilang benar, Ris. Gue gak bisa kalah gitu aja dari Nova. Dengan sekuat tenaga gue akan ngebuat tantangan dari dia terwujud. Gue bisa jamin itu, dalam waktu sebulan si Galang akan setuju,” ucap Milan berapi-api. Suntikan semangat dari Risa membuat jiwa pemberaninya bangkit kembali.

“Nah, gitu dong. Itu baru Ayra Milantika yang gue kenal.”

“Diam napa! Berisik banget dari tadi. Gue sakit gigi nih!’” Rosa yang sedari tadi tidur kini terbangun. Sakit gigi yang dia alami beberapa hari ini, membuat gadis yang satu itu galak seperti macan betina dan akan siap menerkam siapa pun yang tengah mengganggunya.

“Sorry, Ros. Gue kelepasan. Mangap ye,” kata Milan masih bercanda. Dia tidak tahu saja, sedari tadi Rosa sudah bersiap-siap akan menerjang jika sahabatnya itu menjawab ucapannya dengan nada orang ngajak baku hantam.

Bersambung....

Langit kelabu, 09 April 2021

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro