第八集 Episode 8 [Four Years Ago]

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Now playing: Qin Ai De 亲爱的 by Tan Song Yun

Saat masih duduk di Sekolah Dasar, Wang Yi pernah menonton sebuah film produksi Mattel Studio yang berjudu Barbie as the Princess and the Paupper. Di lirik salah satu soundtrack film tersebut yang berjudul Free, ada kalimat: "Duty means doing the things your heart may well regret." Tugas berarti melakukan sesuatu yang mungkin disesali oleh hatimu.

Jika memberi penjelasan atas kesalahpahaman adalah tugas, maka tugas yang harus dilakukan Wang Yi ini adalah tugas yang sangat ia sesali. Wang Yi pikir, setelah ia mencoba bekerja keras di BeLook, Li Cheng akan sedikit melunak terhadapnya, lalu Wang Yi dapat menjelaskan hal-hal yang sebenarnya terjadi empat tahun lalu dengan baik. Namun, nyatanya bukan itu yang terjadi. Li Cheng menunjukkan sikap keras berkesinambungan; mulai dari pemotongan gaji, deadline pekerjaan tidak masuk akal, hingga menimbulkan pertengkaran di ruang kerjanya.

Hari-hari selanjutnya, Wang Yi mencoba untuk mengembalikan sesuatu supaya berjalan kembali normal. Ia berencana menjauhi Li Cheng untuk sementara waktu supaya tidak ada perdebatan susulan. Sebisa mungkin, Wang Yi mengirimkan hasil pekerjaannya dengan perantaraan Chen Xin atau Xiong Yi, supaya ia tak perlu menemui Li Cheng. Wang Yi pikir, jika ia memang tidak suka tatapan dingin yang ditujukan Li Cheng padanya, lebih baik ia tidak perlu menemui Li Cheng sekalian.

Karena Wang Yi hampir selalu meminta tolong kepada Chen Xin dan Xiong Yi untuk mengantarkan berkas pekerjaannya, lama-kelamaan Wang Yi menjadi semakin akrab dengan dua sekretaris tersebut. Seperti siang itu, Xiong Yi mengajak kedua wanita tersebut untuk makan siang bersama di ruangan Wang Yi.

"Menurutku, kita harus menambahkan kegiatan baru di ruangan Wang Yi jika tidak ingin waktu makan siang berlalu dengan membosankan," gumam Xiong Yi setelah ia menghabiskan makanannya.

Wang Yi mengangkat sebelah alis bingung. "Kau pikir ini waktu rekreasi, di mana kita bisa menyusun jadwal kegiatan untuk bersenang-senang? Aku mungkin bisa menjadi sasaran amarah Bos Li lagi," tolak Wang Yi mentah-mentah. Ia tidak ingin bersenang-senang sepanjang waktu makan siang, lalu menerima tatapan dingin Li Cheng selama berhari-hari.

"Tidak, tidak mungkin. Kita hanya akan melakukan kegiatan ringan," sahut Xiong Yi cepat-cepat.

"Contohnya?" tanya Wang Yi dan Chen Xin bersamaan.

Xiong Yi menggaruk dagunya sejenak, kemudian menegakkan punggungnya tiba-tiba. Sepertinya pria itu sudah menemukan jawaban. "Kalian para wanita suka menonton drama bukan? Omong-omong, aku belum pernah menonton drama bersama wanita. Pasti sensasinya akan berbeda," ujar Xiong Yi. "Jadi, bagaimana jika setelah ini kita menonton drama web series saja?"

Wang Yi berpikir sejenak, tidak terlalu yakin dengan hal tersebut. Namun, Chen Xin cepat-cepat berkata, "Ya. Tentu saja. Aku setuju dengan usulmu, Xiong Yi. Kita akan menonton drama."

Chen Xin kelihatannya benar-benar antusias atas usul tersebut. Akhirnya, Wang Yi memutuskan untuk tidak menyanggah apa pun lagi.

"Baiklah," tanggap Wang Yi singkat.

"Wang Yi, bisakah kita menontonnya di laptopmu?" tanya Chen Xin antusias.

"Dāng rán kě yǐ."

Wang Yi pun membuka laptopnya, lalu menekan tombol power. Chen Xin dan Xiong Yi segera beranjak berdiri di belakang Wang Yi untuk menonton layar laptop. Wang Yi pun mengetikkan password dengan cepat, lalu laman beranda pun terbuka.

"Mau menonton drama apa?" tanya Wang Yi.

"Ehm ... kau suka drama modern atau drama kolosal, ya?" tanya Chen Xin.

"Aku suka keduanya. Tapi kalau drama kolosal, aku lebih suka yang aliran xiānxiá."

Chen Xin berpikir sejenak sambil menggigit bibir bawahnya. "Coba buka dulu laman web iQiyi," ujarnya. Wang Yi pun mengikuti instruksi Chen Xin. "Kau tahu drama My True Friend?"

Sembari mengoperasikan laptop, Wang Yi menjawab, "Ya, tentu saja. Tapi aku belum menonton. Katanya, itu bagus?"

"Benar-benar bagus!" tegas Chen Xin bersemangat. "Astaga! Bagaimana bisa kau belum menontonnya? Hari ini paling tidak kita harus menonton satu episode drama tersebut."

Menyadari Xiong Yi yang biasanya banyak bicara sekarang terdiam, Chen Xin segera memandang Xiong Yi, lalu menahan tawa. "Kau yang mengusulkan kegiatan ini, ya. Jika ternyata kau tidak bisa ikut mengobrol, itu bukan tanggung jawab kami," goda Chen Xin. Lalu, Chen Xin tertawa terbahak-bahak, disusul tawa Wang Yi.

Xiong Yi pun menyunggingkan senyum miris. "Kalau begitu, aku menikmati ekspresi kalian saat menonton drama saja."

***

Beberapa menit kemudian, Xiong Yi masih tidak dapat menemukan hal yang menarik dari menonton drama. Bagi Xiong Yi, semua drama alurnya begitu-begitu saja. Tidak ada yang seru. Tidak ada jump-scare seperti menonton film horor dan tidak ada pertaruhan seperti menonton pertandingan. Intinya, tidak ada yang menyenangkan.

Dengan dalih pergi ke toilet, Xiong Yi pun meninggalkan dua wanita yang tengah terbawa perasaan selama menonton drama.

Ketika di ruangan Wang Yi hanya tersisa ia sendiri dan Chen Xin, tiba-tiba Chen Xin mengambil alih mouse dan menghentikan jalannya film.

"Hei, ada apa?" tanya Wang Yi sedikit terkejut.

"Wang Yi, aku benar-benar ingin tahu. Aku belum pernah merasakan perasaan ingin benar-benar tahu seperti ini," ucap Chen Xin berbelit. Wang Yi mengangkat kedua alisnya, menunggu kalimat inti yang ingin diucapkan Chen Xin.

Chen Xin pun beranjak dari tempatnya, lalu duduk di lengan kursi Wang Yi. "Sebenarnya ada apa antara kau dan Li Cheng? Mengapa kau selalu bertengkar dengannya? Mengapa Li Cheng terlihat sangat tidak menyukaimu? Biasanya, dia selalu menyambut semua karyawan baru. Tetapi itu tidak terjadi denganmu," tanya Chen Xin bertubi-tubi. Wanita itu memandang manik mata Wang Yi lekat-lekat.

"Karena aku memang bukan karyawan baru," jawab Wang Yi singkat. Matanya masih menatap kosong ke layar laptop.

"Maksudmu? Kau dulu pernah bekerja di sini? Tahun kapan kau bekerja di sini?"

Wang Yi mengedikkan bahunya sekali. "Aku yakin kau tidak akan mau mendengarkan ceritanya. Sangat tidak menarik. Dan lagipula itu akan memunculkan kembali memori pahit yang pernah kuingat."

Chen Xin terdiam sesaat. "Kupikir ... jika kau memberitahuku masalah ini, mungkin bebanmu akan sedikit berkurang. Kau tahu? Bercerita dapat memberikan ketenangan. Aku sangat ingin mendengar ceritamu. Aku tidak akan memberitahukan hal ini kepada siapa pun. Bahkan aku tidak akan menunjukkan kepada Li Cheng bahwa aku mengetahui perihal ini. Kujamin," ucap Chen Xin meyakinkan.

"Kau serius? Ini benar-benar tidak menyenangkan untuk disimak," elak Wang Yi lagi.

Chen Xin mengangguk mantap. Wang Yi pun menghela napas sejenak, kemudian menceritakan kilasan kejadian empat tahun silam.

***

Empat tahun silam, ketika Wang Yi berumur 22 tahun, ia adalah fresh-graduate dari salah satu universitas Prancis jurusan komunikasi. Sepulangnya ke China, Papa Wang segera mencarikan lowongan pekerjaan melalui kolega-kolega dulu. Papa Wang mengarahkan Wang Yi menjadi penerjemah, maka setelah itu Wang Yi mengambil tes untuk menjadi penerjemah bahasa Prancis tersumpah.

Setelah Wang Yi berhasil lulus dalam tes tersebut, Papa Wang memberi kabar padanya bahwa perusahaan fashion BeLook bersedia menerimanya sebagai penerjemah bahasa Prancis.

"Wang Yi, Papa akan bangga sekali jika kamu dapat bekerja di BeLook. Itu perusahaan besar. Gajinya juga sangat menjanjikan, jika terhitung sebagai gaji pertamamu. Jika kau membutuhkan uang tambahan, kau bisa membuka jasa translating freelance via daring. Tapi untuk pekerjaan tetap, Papa pikir BeLook sangat bagus untukmu. Di sana ada Li Cheng, anak teman Papa dulu. Pria itu sangat menyenangkan. Kau baik-baik bekerja dengannya," ujar Papa Wang saat itu.

Karena tidak ingin mengecewakan ayah angkatnya, Wang Yi menuruti saran Papa Wang. Ia menunjukkan kinerja terbaiknya di BeLook. Di BeLook, ia bertemu dengan Li Cheng, direktur yang umurnya tiga tahun lebih tua daripada Wang Yi.

Papa Wang benar.

Li Cheng adalah pria yang menyenangkan. Pria itu memperlakukan karyawannya dengan baik, bahkan memanggil semua karyawan langsung dengan menyebut namanya. saat itu, Wang Yi benar-benar menyukai cara pria itu bekerja, mengambil keputusan, mengatur karyawan, dan ... tersenyum padanya.

Terkadang, Li Cheng mengajak Wang Yi turut mengikuti acara makan besar-besaran jika produk BeLook terjual laris di pasar, meskipun Wang Yi hanya seorang penerjemah, yang notabenenya bukan tim kreatif BeLook yang berperan besar dalam proses produksi. Yeah ... memang tidak selalu. Tetapi Li Cheng memang pernah memperlakukan Wang Yi seperti itu.

Wang Yi pun sangat menikmati masa-masanya bekerja di BeLook. Saat itu, ia sangat akrab dengan Yan Shou, seorang manajer HRD. Kedua wanita itu sama-sama memiliki ambisi yang kuat serta tahan banting dalam persaingan.

Namun, semua kenyamanan itu berubah sejak terjadinya suatu insiden. Ketika BeLook sudah 80% menyelesaikan proses produksi outfit yang disponsori oleh sebuah perusahaan Prancis, tiba-tiba ada kabar bahwa satu perusahaan rival telah launching produk yang identik dengan yang sedang diproduksi BeLook.

Perusahaan produksi yang sudah berjalan terpaksa dihentikan. Nama BeLook di mata pers dan masyarakat masih selamat, tetapi nama Li Cheng sudah hancur di hadapan perusahaan partnernya. Selain itu, biaya produksi besar-besaran itu terbuang sia-sia.

Li Cheng tahu bahwa pasti ada orang yang membocorkan konsep produksi outfit tersebut. Orang itu pasti telah membocorkan terjemahan proposal, karena proposal itulah yang memuat konsep detail mengenai rancangan produksi ini. Perusahaan rival tidak mungkin dapat meniru produk yang sedemikian rincinya tanpa melihat proposal ini. Jadi, membocorkan proposal ke perusahaan rival? Ini sama sekali gila.

Di seluruh penjuru BeLook, hanya dua orang yang mempunyai file terjemahan proposal. Li Cheng dan Wang Yi. Li Cheng memang selalu menyuruh Wang Yi mengirimkan terjemahan proposal akhir ke Sina e-mail pribadinya, untuk mengantisipasi kebocoran informasi. Jadi, karena Li Cheng tidak mungkin membocorkan konsep perusahaannya sendiri, maka orang itu pasti ....

Tapi ... aarghh .... Wang Yi adalah penerjemah tersumpah. Ia juga seharusnya tidak mungkin membocorkan terjemahannya kepada pihak luar. Namun, kalau bukan Wang Yi, lantas siapa orangnya? Tidak ada terdakwa lain.

Wang Yi masih ingat. Pukul delapan malam di bulan November tahun itu, ketika kantor sudah sepi dan kebanyakan karyawan sudah pulang, Li Cheng mengusirnya dari BeLook, dan memintanya untuk tidak pernah kembali lagi.

Footnote:

Dāng rán kě yǐ 当然可以= [Bahasa Mandarin] Tentu saja boleh

Xiānxiá 仙侠= cerita fiksi yang menampilkan sihir, setan, hantu, keabadian, dan banyak cerita rakyat China. Terinspirasi oleh Taoisme.

iQiyi= sebuah layanan hos video yang berbasis di Beijing, diluncurkan sejak 2010, dan dikelola oleh Baidu. Saat ini merupakan salah satu situs video daring terbesar di dunia. [Wikipedia]

My True Friend= drama romance-comedy China yang dibintangi oleh Angelababy dan Deng Lun, menceritakan Cheng Zhen Zhen, seorang agen real-estat yang ingin sukses.

***

Halo, semuanyaa ....
Maaf aku up malem banget😭
Tapi nggak papa, ya. Yang penting up, wkwkwk.

Oh, ya. Karena Li Cheng nggak nongol di bab ini, buat obat kangen, aku mau kasih foto Li Cheng, nih.

Semoga rasa kangen kalian terobati.

Oke, deh. Terima kasih sudah mampir ke kisah Wang Yi. Jangan lupa klik vote untuk mendukung cerita ini, ya.

See you on Monday😆

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro