第十八集 Episode 18 [Data Leakage]

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Now playing: Bing Wen by Huang Cia Cia

Empat tahun lalu, ketika Wang Yi masuk ke BeLook, terjadi kebocoran data sehingga perusahaan rival berhasil launching produknya mendahului BeLook. Waktu itu, proses produksi sudah berjalan 80%. Semua bahan dan hal-hal yang dilakukan mati-matian selama proses produksi tiba-tiba menjadi sia-sia. Sekarang, ketika Wang Yi kembali masuk ke BeLook, kejadian ini terulang. Apakah hal yang seperti ini masih bisa disebut kebetulan?

Li Cheng baru saja melihat sebuah banner yang diposting di akun Weibo perusahaan rival yang lain. Desain produk yang dipajang pada intinya sama persis. Hanya saja, banner ini mungkin memiliki content creator yang berbeda. Ilustrasi desain pada banner ini digambar ulang. Tidak akan ada orang yang dapat menggambar ulang suatu desain yang bukan miliknya dengan begitu persis tanpa melihat konsep-konsep dasarnya. Plagiator desain ini pasti sudah menyiapkannya matang-matang. Plagiator itu pasti mempunyai catatan mengenai konsep dasar produk kolaborasi ini. Lalu dari mana plagiator itu mendapat catatan konsepnya? Hingga detik ini, Li Cheng tidak memiliki hipotesis lain kecuali Wang Yi.

Perusahaan desain adalah masalah kerja kreatif. Tanpa tim yang loyal dan solid, semua hal yang dilakukan hanya akan berakhir dengan kebocoran konsep di sana-sini. Li Cheng membenci pengkhianat. Untuk kedua kalinya, Wang Yi berhasil membuat Li Cheng benci sebenci-bencinya.

Li Cheng mengembalikan handphone Chen Xin, lalu mengeluarkan handphonenya sendiri dari saku. "Screenshoot itu. Sialan besar! Bagaimana bisa bannernya tersebar duluan?"

"A-aku tidak tahu, Bos Li." Chen Xin menerima handphonenya dengan hati-hati. "Mereka tidak mungkin mengambilnya dari media sosial Anna Sui. Lagipula, Anna Sui akan mengunggahnya di Instagram dan Blog internasional. Instagram dan Blog yang tidak terdaftar di Baidu jelas-jelas tidak bisa diakses di China, kecuali ada hacker yang membantu mereka. Tapi, ya. Itu tidak penting. CST 7 jam lebih cepat daripada Prancis, dan kita bahkan belum mempostingnya di mana pun. Sesuatu pasti terjadi dengan salah satu orang dalam kita."

"Ehm ... mungkin ini sebuah kecelakaan," timpal Xiong Yi sembari tersenyum miris. Ia berusaha mencairkan suasana, tetapi sebenarnya ia juga merasa sangat tegang. Xiong Yi termasuk karyawan yang belum pernah melihat Li Cheng mengumpat sekeras itu. do

"Baiklah," sahut Li Cheng singkat.

Ada apa lagi ini, Wang Yi? Li Cheng menggenggam erat buku-buku jarinya sambil menggertakkan gigi.

Li Cheng cepat-cepat menggunakan translator online dan menginformasikan perihal ini kepada Tuan Hébert. Setelah itu, ia meletakkan handphonenya dengan kasar di atas meja. "Aku tidak peduli, apa pun yang sedang Wang Yi lakukan, panggil wanita itu secepatnya! Katakan aku menunggunya di kantor!"

Chen Xin terperanjat mendengar bentakan tersebut. Ada banyak pertanyaan muncul di benaknya. Mulai dari mengapa temperamen Li Cheng bisa berubah seemosional ini hingga apa hubungannya masalah ini dengan Wang Yi. Namun, Chen Xin memutuskan untuk diam. Ia hanya mengangguk sekali sambil menggigit bibir bawah takut. Ia belum pernah melihat bosnya marah sebesar ini.

Lalu, Li Cheng melenggang keluar dari restoran. Mungkin, pria itu langsung menuju ke kantor.

✨✨✨

Chen Xin berjalan menuju ujung ruangan Restoran Din Tai Fung yang tidak terlalu ramai, lalu menelepon Wang Yi melalui panggilan WeChat.

"Wang Yi, kau sedang di mana?"

[Aku masih di bandara. Ayiku seharusnya akan turun sebentar lagi. Ada apa?] tanya Wang Yi dari seberang telepon. Chen Xin bisa mendengar keriuhan orang-orang di bandara dari speaker handphonenya. Chen Xin semakin bingung bagaimana meminta Wang Yi untuk kembali.

"Ehm ... apakah yang menjemput harus kau? Maksudku, bisakah kau meminta tolong orang lain saja? Sesuatu yang sangat buruk terjadi di sini," jelas Chen Xin hati-hati.

[Ada masalah apa, Chen Xin?]

Chen Xin menggembungkan pipi, bingung bagaimana harus mengatakannya. Ia menoleh ke arah Xiong Yi yang masih duduk di meja tempat mereka duduk bersama tadi"Sebaiknya aku tidak memberitahumu dulu. Yang penting, kau harus langsung ke kantor di ruangan Li Cheng sekarang. Secepatnya. Bagaimana pun caranya. Ah ... maaf, Wang Yi. Aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa lagi. Maaf merepotkanmu," ucap Chen Xin sambil menggigit bibir bawah.

[Baiklah, baiklah, Chen Xin. Terima kasih sudah menghubungiku. Tidak masalah. Aku akan mengatur supaya Ayiku dijemput orang lain saja. Oke. Aku akan ke kantor secepatnya,] sahut Wang Yi cepat.

Setelah itu, Chen Xin menutup telepon. Ia menghela napas gelisah, berharap semuanya masih berjalan normal.

✨✨✨

Setelah menelepon Ayinya bahwa ia memiliki sedikit masalah di kantor, Wang Yi langsung mencegat taksi dan berangkat ke kantor BeLook. Sesampainya di BeLook, Wang Yi segera naik lift menuju lantai delapan, tempat ruangan Li Cheng berada.

Ia sama sekali tidak tahu apa yang sedang terjadi. Chen Xin benar-benar tidak memberitahunya tadi. Ia juga tidak memiliki keberanian untuk bertanya pada Li Cheng, karena kelihatannya masalah kali ini memang berhubungan langsung dengan Li Cheng.

Wang Yi langsung membuka pintu ruangan sekretaris, lalu berjalan cepat menuju depan pintu ruangan direktur. Ia menghela napas dan menggembungkan pipinya sejenak. Wang Yi melirik arloji. Pukul 09.00 malam. Terakhir kali ia ke sini sendirian pukul 07.00 malam. Semakin malam saja.

Wang Yi mengetuk pintu, lalu mendorongnya perlahan. Ketika pintu sudah terbuka sempurna, Wang Yi langsung melangkah mundur sekali begitu melihat Li Cheng berdiri tegak di hadapannya. Wang Yi mengambil langkah kecil lagi untuk mundur. Wajah Li Cheng yang sedang menggertak terlihat amat sangat mengerikan.

"Selamat malam, Bos Li. Maaf, ada apa?" tanya Wang Yi lirih.

Li Cheng membuang muka, lalu mendengus meremehkan. "Nona Wang, kau tahu tidak, kalau kau selalu bertingkah seperti wanita rubah?"

Wang Yi mengernyitkan kening. Ia tidak mengerti mengapa tiba-tiba Li Cheng memanggilnya seolah mereka tidak pernah kenal. Ia juga tidak mengerti mengapa Li Cheng tiba-tiba mengatainya 'wanita rubah'. Ia bahkan sama sekali tidak merasa melakukan sesuatu yang salah setelah keluar dari restoran tadi. "Maaf, apa maksudmu? Aku tidak paham arah pembicaraan ini."

"Nona Wang, aku tidak tahu lagi bagaimana cara memercayai perkataanmu. Semuanya omong kosong. Kau bilang kau ingin mengembalikan kepercayaanku lagi ternyata hanyalah tipu muslihat. Aku tidak tahu apa kau punya dendam padaku," cecar Li Cheng tiba-tiba.

Wang Yi menggigit bibir bawah, berusaha mengikuti arah pembicaraan Li Cheng. Apa yang terakhir kali dilakukannya? Apakah meninggalkan restoran tanpa membayar adalah kesalahannya? Tapi apa hubungannya itu dengan 'kepercayaan'?

"Maaf. Aku masih tidak mengerti." Wang Yi melengkungkan alis sambil menggeleng pelan. "Tolong katakan langsung apa masalahnya."

Li Cheng berkacak pinggang. "Sepertinya kau lebih suka terang-terangan membohongiku, ya? Baiklah. Jadi, ini masalahnya. Kau datang kembali ke sini untuk menipuku lagi. Aku yakin kau adalah orang yang menyebar konsep produk BeLook kepada perusahaan lain, sehingga mereka bisa memposting bannernya lebih dulu daripada BeLook. Kau sepertinya senang sekali menghancurkan namaku di hadapan perusahaan partner," geram Li Cheng.

Li Cheng mengembuskan napas kasar, lalu mengambil handphone dari saku celana. Ia membuka hasil screenshoot di galeri dan menunjukkannya di hadapan Wang Yi. "Tolong jelaskan mengapa kejadian semacam ini bisa terulang lagi."

Wang Yi mengerutkan kening melihat gambar itu. "Aku tidak melakukannya. Aku tidak tahu apa yang terjadi," ucapnya sembari menggeleng pelan.

"Kau masih bisa mengelak? Empat tahun lalu, hal ini terjadi ketika kau bekerja di sini. Sekarang, hal ini terjadi lagi ketika kau kembali masuk. Apa bisa dibilang kebetulan? Hanya kau karyawan yang keluar dan masuk lagi di BeLook. Oh ... ada lagi. Seorang office boy yang sering membersihkan di depan kamar mandi lantai tiga. Apa kau pikir tukang bersih-bersih itu yang membocorkan datanya? Tidak mungkin!"

"Aku tidak melakukannya! Mengapa kau terobesesi dengan hal praktis dan memilih untuk menuduhku lagi? Mengapa kau masih meyakini praduga yang itu? Banyak hal yang sudah kulakukan supaya interaksi BeLook dengan berbagai perusahaan fashion Prancis berjalan dengan baik. Kuanggap itu sebagai tebusan atas kesalahpahaman empat tahun lalu. Tapi, kau masih tetap tidak memercayaiku sedikit pun," ucap Wang Yi sambil menggeleng pasrah. Ia merasakan sesuatu mengganjal di kerongkongannya. Rasanya seperti ingin menangis, tetapi ia sendiri sudah lupa bagaimana caranya menangis jika Li Cheng menuduhnya lagi mengenai hal ini.

"Aku yakin itu juga omong kosong," sahut Li Cheng ketus.

"Empat tahun lalu, sekarang, atau mungkin empat tahun kemudian, aku tidak pernah membocorkan data apa pun kepada pihak yang tidak bersangkutan."

~结束~
~End~

✨✨✨

Footnote:

Baidu= perusahaan layanan web yang dikembangkan oleh Robin Li dan berpusat di Kampus Baidu, mirip Google khusus untuk China

✨✨✨

Hai, semuanyaa.
Terima kasih sudah mengikuti kisah Li Cheng dan Wang Yi hingga di sini.

Aku mau tambahin bonus aja, nih karena terakhir upload kosongan terus.

Taraaaaa ....🎉🎉
Lihat wajah Wang Yi, aku juga pengin nangis, nih😭. Pukpuk. 王艺,别哭。虽然李成不爱你,我们总是很爱你。(Wang Yi, don't cry. Even if Li Cheng don't love you, we always love you.)

Oke. Sekian dulu.
Jangan lupa pantengin Vow of Heart terus, karena bakal ada surprise.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro