Si Surai Merah

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

~Normal Pov~

Si Surai Merah berjalan di lorong SMA Rakuzan. Rambut merahnya menari-nari ditiup angin. Akashi Seijuro, kapten tim basket SMA Rakuzan, sekaligus Ketua OSIS. Tubuh tegapnya telah sampai di ambang pintu ruang kelas. Terdengar suara langkah kaki yang menggema di lorong. Sesosok perempuan berambut {y/c} tiba tiba mendesak masuk kedalam kelas.

"Haah, aku lebih cepat darimu, Akashi" seru {y/n} sambil menudingkan jarinya ke arah Akashi.

Akashi hanya menatapnya dingin. Ia melewati {y/n} yang dari tadi berdiri didepannya.

"Heeh,  kau takut aku akan mengalahkanmu kan? lihat saja ulangan matematika nanti, aku pasti akan membuatmu kejang-kejang" ujar{y/n} lagi sambik menggerakan tangannya.

Akashi memberhentikan langkahnya, ia menoleh ke arah {y/n} . Mata merahnya membelalak lebar, diikuti ucapan, "Heeh, memangnya kamu bisa?"

{Y/n} mendengus. Ia sebal mendengar lengkingan Akashi. Ditambah nada yandere yang memang sengaja dibuat khusus untuk {y/n}.

Akashi menuju bangkunya, kemudian meletakan tasnya.    {Y/n} hanya tersenyum. Tentunya senyum yang paling licik.
'lihat saja' ucapnya dalam hati.

........................

Bel masuk berbunyi. Siswa-siswa segera menempati tempat duduk mereka. {Y/teacher/n} masuk kedalam kelas.

"Ohayou gozaimasu!" ucapnya memberi salam.

"Ohayou" balas semua siswa serentak.

"Baiklah, keluarkan kertas dan alat tulis kalian, kita akan ulangan matematika" ujarnya spontan tanpa dosa.

Srek..srekkk..

Semua siswa mengeluarkan alat tulis mereka. {Y/n} merogoh-rogoh kedalam tas,

'hah, aku tidak membawa tempat pensil' gumamnya dalam hati.

{Y/n} mulai panik.

'Waduh, gimana ini? Kalau begini caranya, bagaimana bisa aku mengalahkan Akashi!' gumamnya lagi.

Akashi melihat {y/n}. Ia terkekeh sadis melihat tingkah {y/n} yang seperti cicak. {Y/n} menoleh kearah Akashi. Pipinya menunjukan warna merah yang samar.

"Yakin masih sanggup mengalahkanku?" ejek Akashi.

"Diem deh bawel" jawab {y/n} ketus.

Tiba- tiba, Akashi menyodorkan pensil ke arah {y/n}. Tangan putihnya menggoyang-goyangkan pensil tersebut.

{Y/n} menoleh ke arah pensil tersebut.

'Jangan ambil, jangan ambil' gumam{namamu} dalam hati.

Plak...

Akashi meletakan pensik tersebut di meja {y/n}.

"Ambil saja, berhubung aku lagi baik" ujar Akashi. {Y/n} mengambil pensil tersebut. Dilihatnya Akashi tersenyum puas.

Ulangan pun dimulai. Soal yang diberikan cukup susah. Semua siswa terlihat bingung. Lain halnya dengan {y/n} dan Akashi. Mereka berdua terlihat bisa mengerjakan soal tersebut.

Akashi mengerjakannya dengan santai. Tangannya dengan cekatan menjawab soal-soal.     {Y/n} menoleh ke arah Akashi.

'Wah dia sudah sampai nomer 10. Aku harus lebih cepat lagi' gumam {y/n} dengan semangat yang menggebu-gebu.

Akashi yang melihat perubahan tempo menulis {namamu} mulai tersenyum. Ia juga mempercepat tempo menulisnya. {Y/n} juga melihat Akashi, kemudian ia juga mempercepat tempo menulisnya. Begitu seterusnya.

Srek...sraakk..
Terjadi pertandingan yang sengit bung... Akashi menulis dengan sangat cepat, ooh dia disusul {y/n} . Tapi sayang sekaki, pensil {y/n} terjatuh. Tenang bung, dengan cekatan, dia mengambilnya. Pertarungan sengit tersebut membuat semua siswa dikelas kebingungan. Ada yang merekam momen tersebut, ada yang menjadi pemandu sorak. Bahkan pertandingan ini disiarkan live di semua stasiun televisi. Si Guru hanya tertidur bung. Suasana memanas. Siapakah yang ajan selesai duluan?

"Selesai!!" ujar mereka serentak.

Suara mereka membangunkan {y/t/n} .

"Ooh sudah selesai? Kalau sudah dikumpul didepan" ujarnya, kemudian melanjutkan tidurnya.

Akashi dan {y/n} saling tatap menatap. {Y/n} melangkahkan kakinya duluan, disusul Akashi. Mereka saling berlomba untuk mengumpulkan jawaban tercepat. Akashi geram. Emperor Eyenya aktif.Ia melakukan ankle break pada {y/n}.

"Aah--," {y/n} terjatuh begitu saja. "Akashi!" serunya geram.

{Y/n} langsung memegang kaki Akashi.

"Kena kau!" ujarnya.

Akashi tersenyum. Emperor Eyenya yang masih aktif memandang tajam ke arah {y/n}.

"Heeh" ujar Akashi dengan perempatan di pelipisnya.

Tarik menarik terjadi disana. Lagi-lagi semua murid melihatnya heran. Ia tidak menyangka, ternyata Akashi Seijuro si Kapten, melakukan ankle break bukan cuman dalam pertandingan basket. Namun ia melakukannya juga pada gadis mungil yang tampangnya masih polos itu.

Brak....

Suara gebrkan meja membuat
{y/t/n} terbangun untuk kedua kalinya. Mereka meletakan jawaban di meja guru dengan semangat hingga membuat bunyi.

{Y/n} melihat kearah tanganya. Tanpa mereka sadari, mereka berpegangan tangan. Akashi juga melihat ke arah yang sama.

"Ngapain sih pegang-pegang!" ujar {y/n} sambil melepaskan pegangan tersebut.

{y/t/n} mengambil jawaban tersebut . Kemudian melanjutkan tidurnya yang nyenyak.

Akashi langsung pergi menuju bangkunya. Disusul {y/n} . Keadaan kembali seperti normal. Tidak ada kebut-kebutan yang terjadi lagi.

{Y/n} memandangi Akashi. Ia ingin berterimakasih padanya. Tetapi sifat tsunderenya juga rasa harga dirinya yang tinggi, ia enggan berucap. Rasanya tersangkut di tenggorokan.

"Arigatou gozaimasu, Akashi." seru {y/n} sambil menyodorkan pensil ke arah Akashi. {Y/n} membelalak seketika. Ia merasa bodoh dengan apa yang baru ia perbuat. Padahal keputusannya sudah bulat untuk tidak berterimakasih pada Akashi, "cebol" yang ia benci

Akashi tersenyum mslihat tingkah {y/n} yang berubah begitu saja.

"Ambil saja, siapa tahu kau butuh" jawabnya dengan seringai andalan.

..............

Teet

Jam pelajaran usai. Semua siswa berhamburan pergi ke luar kelas. {Y/n} membereskan barangnya, kemudian pergi meninggalkan kelas. Ia berjalan menuju gerbang sekolah. Dipegangnya pensil pemberian Akashi. Ia suka dengan pensil itu.

Tanganya memutar-mutar pensil tersebut. Saat Ia melihat pensil tersebut, ia teringat kejadian itu. Kejadian itu....
"Hah", ia menggoyang-goyangkan kepalanya. Kenapa dia memikirkan kejadian itu? Dilihatnya Akashi memasuki mobil pribadinya.

'Yaampun, lihat wajahnya--'

"Uh..uh.. Ngapain sih kamu nih!" ujarnya sambil menampar dirinya.
'Tunggu, apa ini? Tidak-tidak mungkin, aku tidak akan menyukainya, uhhhh'

-->
Yooshaa......
Baru sampe segini hehehe
Maaf jelek, ini kali pertamaku nulis cerita
Mohon bantuannya yaaa.....
Typo bertebaran? Maklum ya

Btw ini ada perubahan ya, demi kenyamanan kita bersama....

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro