02 Duo Sengklek

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng


Oleh Schyler_ ArlenLangit Jenirenita redlotus11 dewisty692 kth_nisa titizkyla asni_putri b4p3rgirl Noorah91

Azkiya masih belum terbiasa menggunakan aplikasi Meet Me hingga hari kedua. Ia terkadang merasa seperti robot karena orang-orang yang mengiriminya pesan sangat beragam. Jika chat mereka tidak segera dibalas, maka mereka akan terus memborbardir akunnya.

Seperti saat ini, Azkiya tak memiliki kesempatan seditik pun untuk menutup Meet Me-nya. Hal itu berhasil membuat sang ibu menggelengkan kepala sebelum memintanya untuk menaruh ponsel.

Ketika Azkiya ingin melakukan perintah wanita paruh baya di depannya, sebuah pemberitahuan berhasil membuang keinginan itu. Tanpa berpikir panjang, ia segera membuka pesan yang mengakibatkan ponselnya bergetar beberapa saat lalu.

Azkal
Hai, Cantik! ♥

CutiePie
Hai, Azkal^^

Azkal
Jadi pacar gue, yok!

Azkiya yang sedang meminum air lantas tersedak setelah membaca pesan tersebut. Wajahnya yang sedikit gemuk itu berhasil memerah karena ia tak mampu mencegah proses pendidihan darah di dalam tubuh.

Dengan tangan yang gemetar karena gugup, Azkiya berusaha membalas pesan tersebut meskipun kini tatapan curiga ia dapatkan dari sang ibu; Erika.

CutiePie
Hah? Kamu gila, ya? Kita 'kan baru kenal

Azkal
Langsung nikah aja, yuk! Gue udah nggak sabar, nih

Kegugupan yang ia alami selama beberapa detik berubah menjadi kekesalan. Darah di dalam tubuhnya semakin mendidih hingga sang pemilik nyaris meledak karena luapan emosi. Tanpa memperhitungkan apa yang akan terjadi pada ponselnya, Azkiya melempar benda tersebut ke atas meja sebelum kembali mengambilnya.

"Dasar cowok sengklek!"

Setelah meminta maaf pada benda mati yang bagian depannya sempat terhempas ke atas meja, Azkiya meraih sendok kemudian menyantap makan malamnya. Namun, aktivitas makannya harus dihentikan sejenak karena sebuah pesan lagi-lagi masuk.

Meskipun telah menduga bahwa sang pengirim pesan adalah Azkal, Azkiya tetap mengorbankan makan malamnya demi seutas kalimat tak berguna dari orang yang tak berguna pula. Dengan perasaan kesal, ia mengambil kembali ponselnya kemudian mencibir.

"Tuh, 'kan benar."

Azkal
Kok chat gue nggak dibalas? Lagi mikirin gimana bentuk undangan kita nanti, ya?

CutiePie
Pede banget, Mas!

Azkal
Lu ngebet banget ya sama gue? Belum nikah aja udah manggil Mas^^

CutiePie
Terserah!

Dengan kekesalan yang semakin memuncak, Azkiya meremas ponselnya sembari menghentakkan kaki ke lantai hingga Erika memiringkan kepala karena tidak mengerti.

"Kenapa, Az?"

Azkiya menunjukkan ponselnya sembari menjawab, "Nih, Mah! Ada orang sengklek, baru kenal udah ngajak nikah."

"Alhamdulillah," Erika mengambil alih ponsel yang digenggam oleh anaknya, "akhirnya ada juga yang mau sama anak Mamah. Terima aja, rezeki nggak boleh ditolak."

"Aku emang udah lama jomblo, tapi nggak langsung nikah juga kali, Mah!"

Erika mengibaskan tangan tak peduli sembari memberikan misi kepada sang anak untuk menemukan kekasih dalam waktu tiga bulan dengan ancaman perjodohan jika misi tersebut gagal. Hal itu berhasil membuat Azkiya melebarkan matanya sembari melemparkan kalimat protes.

"Ini bukan zaman Siti Nurbaya yang dijodohin, Mah! Ini udah era modern, udah zaman now! Pokoknya, Azki nggak mau, titik!"

Erika menggeleng, ia tetap memaksa Azkiya untuk menemukan pendamping hidup dalam waktu tiga bulan. Setelah menegaskan hal tersebut, ia kembali menyantap makan malam tanpa menghiraukan kicauan perawan nyaris tua di depannya.

Azkiya mengembuskan napas karena pasrah dengan kenyataan yang tak ingin ia terima. Seluruh huruf yang keluar dari mulut Erika tak dapat dibantah. Meskipun seperti itu, seharusnya ia memikirkan nasib sang anak yang mustahil mendapatkan pangeran dalam waktu tiga bulan.

"Masa harus terima Azkal si cowok sengklek itu, sih? Nggak mau!" teriak Azkiya pada dirinya sendiri sembari menggelengkan kepala.

"Kenapa lagi kamu?"

Tanpa memberi jawaban, Azkiya bangkit dari kursi sembari memegang kepalanya yang mulai terasa pusing karena memikirkan bagaimana jika pada akhirnya ia benar-benar menikah dengan Azkal.

"Nggak mau, nggak!" Lagi. Azkiya berteriak layaknya orang yang sedang dirasuki oleh makhluk halus.

"Anak edan."

Azkiya melirik Erika sebentar kemudian pergi ke kamar. Ia pusing dengan perjodohan mendadak itu. Meskipun tidak benar-benar dijodohkan, tapi tetap saja hal tersebut akan terjadi jika ia masih jomblo hingga waktu tiga bulan.

Perjodohan tak pernah ada dalam Kamus Besar Ke-jomblo-an Azkiya. Meskipun merangkap sebagai jomblo tingkat atas, ia akan merasa sangat terhina jika masuk ke dalam lingkaran perjodohan. Karena tidak tahu harus melakukan apa lagi, ia pun bertekad untuk mencari pasangan dari Meet Me. Namun, ia harus berhati-hati agar tidak bertemu dengan spesies manusia seperti Azkal.

"Semoga kali ini dapat yang waras, sedikit juga nggak masalah."

Ketika ingin mencari teman chat yang lain, Azkal kembali mengiriminya pesan yang membuat keinginan untuk menghapus aplikasi Meet Me muncul. Namun, memberi kesempatan kecil untuk lelaki itu sepertinya takkan menimbulkan masalah besar yang berakibat kematian.

Azkal
Jadi, gimana? Lo mau nikah sama gue? Gue tau lo pasti mau. Jadi, kapan kita nikah?

CutiePie
Oke, 'kan tak kenal maka tak sayang. Jadi, gimana kalau kita mulai kenalan dulu?

Azkal
Udah, ngapain pakai kenalan segala? Nggak usah. Banyak kok orang yang udah kenal, tapi tetap nggak sayang. Jadi, kita langsung nikah aja.

Azkiya menghela napas kasar. Keputusan memberi kesempatan kecil untuk Azkal ternyata sebuah kesalahan, ya? Lelaki itu benar-benar menyebalkan.

CutiePie
Iya, kita nikah

Azkal
Nah, dari tadi kek ngomong gitu

CutiePie
Tapi, boong

Azkiya tertawa kecil setelah memberi jawaban. Meskipun tak semenyebalkan tingkah Azkal, tapi ia cukup puas dengan pembalasan tersebut.

Azkal
Lah, kok lo boong, sih? 'Kan gue serius. Cewek mah gitu ya, ribet banget

CutiePie
Aku nggak ribet kok, apalagi soal makanan. Dikasih ayam aja aku udah senang, hehe

Kalimat terakhir itu tidak mendapat balasan dari Azkal hingga dua jam lamanya. Azkiya nyaris tertidur jika getaran ponsel tidak mengusiknya secara tiba-tiba.

Azkal
Maaf, ya. Kayaknya kita emang nggak cocok. Gue udah dapat cewek yang lebih asyik dan nggak ribet kayak lo. Dia juga mau gue ajak nikah. Bye, ya!

Meskipun tersenyum setelah membaca pesan tersebut, tapi kedua mata Azkiya nyaris melompat karena emosi. Ia benar-benar menyesal telah memberikan kesempatan pada lelaki sengklek yang kini gelarnya berubah menjadi lelaki brengsek itu.

"Bodo amat, nggak peduli meskipun udah dapat yang mau diajak nikah. Lebih seru juga nggak peduli!"

Makhluk halus kembali merasuki Azkiya hingga gadis itu berteriak sembari meremas surai kecokelatannya yang kini tak berbentuk lagi. Ia melempar ponsel ke sembarang arah karena malas memikirkan spesies lelaki ngebet nikah itu.

Sebelum amarahnya berkurang, benda persegi panjang yang tergeletak di atas kasur itu kembali bergetar. Meskipun tatapannya ke arah ponsel tidak menujukkan gairah sedikit pun, ia tetap mengambilnya untuk mengecek pesan masuk. Ia telah menebak pesan tersebut dari Azkal, tapi ternyata bukan.

Edy Ganteng
Hai, Beib:*

Dengan perasaan jijik, Azkiya tetap membalas pesan tersebut dengan harapan sang pengirim memiliki tingkat kewarasan yang lebih tinggi dibandingkan Azkal.

CutePie
Hai

Edy Ganteng
S4l4m k3n4l ea

Mampus, pasien rumah sakit jiwa. Matanya tiba-tiba terasa seperti ditusuk oleh benda tajam ketika membaca pesan dari lelaki bernama Edy Ganteng itu. Apakah lelaki tersebut benar-benar tampan seperti namanya? Ia tidak tahu.

CutiePie
Salam kenal juga

Edy Ganteng
Mata kamu indah, ya

CutiePie
Masa, sih? Perasaan biasa aja, deh

Daripada lelaki alay seperti yang sedang ia tanggapi sekarang, Azkiya jauh lebih memilih lelaki ngebet nikah, seperi Azkal.

Edy Ganteng
Ya, mata kamu keteduhan tempat aku menemui kepulangan
Matamu adalah tanda titik di mana aku harus berhenti selamanya

"Ya Tuhan, cobaan apa lagi yang kau berikan kepada hamba-Mu yang malang ini?" Azkiya menyatukan kedua tangan dengan wajah memelas. Rasa mual tiba-tiba menghampiri karena pesan tersebut, tapi ia tetap menghargai Edy dengan cara memberi balasan.

CutiePie
Duh, makasih

Edy Ganteng
Aku juga mau melukis wajahmu, tapi sayangnya nggak bisa :((

CutiePie
Berarti kamu nggak bisa ngelukis, dong?

Edy Ganteng
Bukan
Karena cantik wajahmu, indah senyummu tak terlukiskan oleh apa pun

"Kenapa orang aneh semua yang chat? Kenapa harus cowok dalam kondisi mencemaskan kayak gini terus? Kemarin dapat bule sedikit normal, tapi aku yang nggak waras." Azkiya meremas ponselnya untuk kesekian kali. Jika objek yang diremasnya merupakan benda hidup, maka ia yakin ponsel tersebut akan berteriak kesakitan bahkan mati. "Aih, mati kamu masuk ke dalam lingkaran setan, Az."

Editing by: Schyler_

Hay, hay. Pasti kalian udah nunggu cerita up ya? Ok aku kasih tau jadwal up-nya deh, supaya kalian gak sakit leher karena nunggu 😂😂

Jadwal up cerita ini setiap senin, kamis dan sabtu.

Happy 📖

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro